Sonora.ID - Malam lailatul qadar dikenal sebagai salah satu malam yang sangat istimewa dalam agama Islam.
Mengapa? Karena satu malam itu (lailatul qadar) nilainya lebih baik daripada seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in).
Artinya: Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan (Al Qadr : 3).
Malam Lailatul Qadar memiliki berbagai keutamaan. Diketahui bahwa siapa saja yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan harapan, maka dosa-dosanya akan diampuni.
Selain itu, malam Lailatul Qadar juga bisa membawa keberkahan dan rezeki bagi mereka beribadah dengan iman.
Lantas kapan malam Lailatul Qadar ini tiba? Tidak ada seorang pun yang tahu kapan pastinya malam Lailatul Qadar ini tiba.
Namun, Rasulullah SAW telah memberikan tanda kapan malam istimewa tersebut tiba, yakni salah satunya adalah tiba di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan” (HR. Bukhari)
Menjelang 10 malam terakhir di bulan Ramadan ini berikut kami sajikan kumpulan kultum atau ceramah tentang malam Lailatul Qadar yang singkat, pendek, dan bermakna, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 3 Kultum tentang Al-Qur’an yang Singkat, Pendek, dan Menyentuh Hati
Ceramah tentang Malam Lailatul Qadar: Singkat dan Bermakna
Ceramah 1: Menggapai Pahala yang Berlipat Ganda di Malam Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hadirin yang saya hormati,
Pada malam Lailatul Qadar ini, kita semua berharap dapat menggapai pahala yang berlipat ganda. Malam ini merupakan malam yang istimewa, karena di dalamnya terkandung keberkahan dan rahmat yang tidak terhingga dari Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan malam ini dengan sebaik-baiknya.
Saya ingin berbagi dengan Anda sebuah cerita inspiratif tentang seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abu Hurairah RA.
Beliau adalah salah satu sahabat yang sangat rajin mengumpulkan hadits dari Rasulullah SAW, sehingga beliau dijuluki sebagai "Pengumpul Hadits".
Pada suatu malam Lailatul Qadar, Abu Hurairah RA melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan pergi ke masjid.
Karena ingin mendapatkan pahala yang berlipat ganda di malam yang mulia itu, Abu Hurairah RA memutuskan untuk mengikuti Rasulullah SAW ke masjid.
Di masjid, Rasulullah SAW melihat Abu Hurairah RA dan bertanya kepadanya, "Apa yang membawa kamu ke sini pada malam yang mulia ini, wahai Abu Hurairah?".
Abu Hurairah RA menjawab, "Aku ingin mengumpulkan pahala yang banyak di malam yang penuh berkah ini."
Mendengar jawaban Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Hai Abu Hurairah, aku akan memberimu satu kalimat, jika engkau mengamalkannya dengan benar, niscaya engkau akan memperoleh pahala yang lebih besar dari pada apa yang telah engkau kumpulkan dari hari pertama engkau mengenal Islam hingga saat ini. Katakanlah: 'Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar'."
Abu Hurairah RA sangat gembira mendengar kalimat tersebut dan segera mengamalkannya dengan sungguh-sungguh. Beliau berdzikir dengan kalimat tersebut sepanjang malam, hingga tiba waktu subuh.
Setelah itu, Abu Hurairah RA pergi menemui Rasulullah SAW dan memberitahukan bahwa beliau telah mengamalkan kalimat yang diajarkan dengan sungguh-sungguh.
Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Abu Hurairah, sungguh engkau telah mendapatkan apa yang engkau inginkan.
Allah SWT telah memberimu pahala yang lebih besar dari pada apa yang telah engkau kumpulkan dari hari pertama engkau mengenal Islam hingga saat ini."
Hadirin yang saya hormati,
Itulah cerita inspiratif tentang Abu Hurairah RA, yang berhasil menggapai pahala yang berlipat ganda di malam Lailatul Qadar dengan mengamalkan kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Semoga cerita ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk mengisi malam Lailatul Qadar dengan amalan-amalan yang bermanfaat, Aamiin.
Ceramah 2: Meningkatkan Kualitas Ibadah di Malam Lailatul Qadar bagi Wanita
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Para hadirin yang saya hormati,
Kita telah memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Pada bulan ini, terdapat malam yang sangat mulia, yaitu malam Lailatul Qadar, yang memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Pada malam tersebut, Allah SWT menurunkan malaikat untuk menetapkan segala urusan yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan.
"Malam itu (Lailatul Qadar) adalah malam yang penuh kemuliaan; diturunkan para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." (QS. Al-Qadr: 4-5)
Bagi para wanita, malam Lailatul Qadar merupakan waktu yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas ibadah, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin berbagi sebuah cerita inspiratif tentang seorang wanita shalihah yang berhasil meningkatkan kualitas ibadahnya di malam Lailatul Qadar.
Kisah ini bercerita tentang seorang wanita shalihah bernama Fatimah. Fatimah adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat taat dan rajin beribadah.
Setiap malam Ramadhan, Fatimah selalu melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh, namun ia merasa masih kurang dalam melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar.
Pada suatu malam, Fatimah bermimpi bahwa ia berada di Masjidil Haram dan sedang berdoa di dekat Ka'bah. Di dalam mimpi tersebut, Fatimah merasa sangat dekat dengan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Setelah bangun dari tidurnya, Fatimah merasa terinspirasi untuk memperdalam ibadahnya di malam Lailatul Qadar.
Fatimah memutuskan untuk membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir, dan berdoa sepanjang malam. Selain itu, Fatimah juga memperbanyak sedekah dan berdzikir dengan penuh khusyu. Ia merasa semakin dekat dengan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan yang sama seperti dalam mimpinya.
Hadirin yang saya hormati,
Cerita tentang Fatimah mengajarkan kepada kita bahwa kita harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di malam Lailatul Qadar.
Setiap orang, termasuk para wanita, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda di malam yang mulia ini.
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, dan perbanyaklah amal ibadah yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, sedekah, dan berdzikir.
Terakhir, saya ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah di malam Lailatul Qadar. Semoga kita semua dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ceramah 3: Memaknai Kehadiran Malam Lailatul Qadar sebagai Momentum Menguatkan Iman
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudaraku yang saya kasihi,
Kita semua tahu bahwa Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat malam yang sangat mulia, yaitu malam Lailatul Qadar.
Malam ini adalah malam yang penuh keberkahan dan rahmat dari Allah SWT, di mana setiap amal kebaikan yang dilakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda.
Tema ceramah kita kali ini adalah "Memaknai Kehadiran Malam Lailatul Qadar sebagai Momentum Menguatkan Iman."
Kehadiran malam Lailatul Qadar dapat menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kualitas iman kita dan memperbaiki diri kita menjadi lebih baik lagi.
Saya ingin membagikan sebuah cerita yang dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Cerita ini bercerita tentang seorang pria bernama Ali.
Ali adalah seorang pedagang yang sangat sibuk dengan bisnisnya sehingga ia jarang memiliki waktu untuk beribadah dengan khusyu. Namun, di suatu malam Ramadhan, Ali bermimpi bahwa ia berada di surga dan melihat keindahan surga yang luar biasa.
Ali merasa sangat terkesan dengan mimpi tersebut dan memutuskan untuk memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas ibadahnya.
Ali mulai memanfaatkan setiap waktu luangnya untuk beribadah dengan lebih khusyu dan memperdalam ilmu agamanya.
Di malam Lailatul Qadar, Ali memilih untuk menghabiskan malamnya dengan beribadah sepanjang malam. Ia membaca Al-Qur’an, berdoa, berdzikir, dan memperbanyak sedekah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang berdiri (Sholat) di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari-Muslim)
Setelah malam Lailatul Qadar berlalu, Ali merasakan perubahan yang luar biasa dalam hidupnya. Ia merasa lebih tenang, lebih sabar, dan lebih penuh keikhlasan dalam menjalani hidupnya. Ia juga merasa semakin dekat dengan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Saudaraku yang saya kasihi,
Cerita tentang Ali mengajarkan kepada kita bahwa kita harus memanfaatkan kehadiran malam Lailatul Qadar sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas iman kita.
Kita harus mengambil pelajaran dari cerita ini dan memperdalam ibadah kita dengan sungguh-sungguh di malam yang mulia ini.
Sekian ceramah singkat saya kali ini. Semoga kita semua dapat memanfaatkan kehadiran malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan keberkahan kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ceramah 4: Membangun Kepedulian Sosial di Malam Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudara yang saya muliakan,
Pada malam yang mulia ini, malam Lailatul Qadar, saya ingin mengajak kita semua untuk memperkuat kepedulian sosial kita sebagai umat Muslim. Kita semua tahu bahwa sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 177:
"Bukanlah kebajikan itu, menghadapkan muka ke arah timur dan barat, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan) dan orang-orang yang meminta-minta; serta (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan Sholat, dan menunaikan zakat. Dan orang-orang yang memenuhi janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesukaran dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa kebajikan sejati bukanlah hanya sekedar berpaling ke arah timur atau barat, tetapi melibatkan beriman kepada Allah SWT, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab, para nabi, serta memberikan harta kekayaannya kepada yang membutuhkan seperti kerabat, anak yatim, orang miskin, dan musafir.
Oleh karena itu, pada malam yang mulia ini, mari kita bertekad untuk memperkuat kepedulian sosial kita sebagai umat Muslim.
Kita bisa melakukan hal-hal sederhana seperti memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan, memberikan sedekah kepada yatim piatu atau fakir miskin, atau membantu sesama yang membutuhkan.
Mari kita jadikan malam Lailatul Qadar sebagai momentum untuk memperkuat kepedulian sosial kita sebagai umat Muslim, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa membangun masyarakat yang lebih baik lagi.
Demikian ceramah singkat dari saya, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ceramah 5: Orang yang Tidak Mendapat Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pada malam lailatul qadar, kita dianjurkan untuk meningkatkan beribadah selama 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan.
Ada banyak keutamaan malam lailatul qadr dan orang-orang yang tidak mendapatkan keutamaannya.
Jamaah yang dirahmati Allah SWT, malam Lailatul Qadar memiliki beberapa keutamaan, yaitu orang yang beribadah menyambut datangnya malam lailatul qadar akan diampuni dosanya yang terdahulu.
Amalan pada malam lailatul qadar lebih baik dari amalan di seribu bulan.
Bahkan para malaikat ke Bumi atas izin Allah SWT pada malam itu.
Jamaah yang dirahmati Allah SWT, di antara keutamaan tersebut, malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia karena merupakan waktu diturunkannya Al-Qur'an.
Adapun orang yang tidak akan mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah orang yang berkekalan meminum khamar, durhaka terhadap orang tua, memutus silaturahim dan bermusuh-musuhan.
Jemaah yang berbahagia, demikian sedikit yang bisa saya sampaikan dalam pertemuan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ceramah 6: Meraih Malam Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jamaah yang dimuliakan Allah.
Betapa banyak anjuran amal ibadah yang dianjurkan untuk umat Muslim selama Ramadhan, mulai dari amalan-amalan sunnah saat bukan puasa dan sahur, bertadarus Al-Qur’an, melaksanakan shalat tarawih, dan lain sebagainya.
Salah satu anjuran utama adalah meraih malam Lailatul Qadar sebagaimana yang disampaikan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an:
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ ۖ ۚ ١وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ ٢لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ ٣تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ ۛۙ ٤سَلٰمٌ ۛهِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ ٥
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar [97]: 1-5)
Berkaitan dengan ini, Imam Malik dalam al-Muwattha meriwayatkan satu hadits:
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ أُرِيَ أَعْمَارَ النَّاسِ قَبْلَهُ أَوْ مَا شَاءَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ فَكَأَنَّهُ تَقَاصَرَ أَعْمَارَ أُمَّتِهِ أَنْ لَا يَبْلُغُوْا مِنَ الْعَمَلِ مِثْلَ الَّذِيْ بَلَغَ غَيْرُهُمْ فَيْ طُوْلِ الْعُمْرِ، فَأَعْطَاهُ اللهُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ.
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya (yang relatif panjang) sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka karena panjangnya usia mereka, maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan“. (Imam Malik, al-Muwattha: juz I, h. 321)
Hanya saja, kepastian kapan malam agung ini terjadi belum ada yang bisa memprediksi, apakah di awal Ramadhan, pertengahannya, atau di penghujung bulan.
Jika kita umpamakan, malam Lailatul Qadar bagaikan permata sangat indah yang tersimpan di tempat sangat tersembunyi.
Semua orang menginginkannya, tetapi hanya bisa memprediksi keberadaannya. Dalam satu hadits terkait malam Lailatul Qadar, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ هَذَا الشَّهْرَ قَدْ حَضَرَكُمْ وَفِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَهَا فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ كُلَّهُ وَلاَ يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُومٌ.
Artinya: "Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) telah datang kepada kalian. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa saja yang terhalangi dari (meraih)nya, sungguh ia telah terhalangi dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang terhalangi (darinya), kecuali orang yang memang terhalangi dari kebaikan.” (HR Ibnu Majah)
Jamaah yang dirahmati Allah, hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah supaya umat muslim bersungguh-sungguh melakukan ibadah selama satu bulan Ramadhan penuh untuk meraih malam istimewa tersebut. Jangan sampai kita lengah satu hari saja.
Demikianlah khutbah singkat yang bisa saya sampaikan. Semoga Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun berikutnya kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk meraih malam yang lebih utama dari seribu bulan ini. Aamiin.
Ceramah 7: Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
(Kutipan ceramah oleh H. Parman Effendi, staf Seksi Pendidikan Madrasah di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, dikutip dari kepri.kemenag.go.id).
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jamaah yang dirahmati oleh Allah SWT, kita semakin dekat dengan 10 hari terakhir Ramadhan untuk meraih malam Lailatul Qadar.
Dalam Surah Al-Qadr dapat dilihat bahwa umat Nabi Muhammad SAW diberi keistimewaan atau kelebihan agar dapat menjadi umat yang istimewa dibandingkan umat terdahulu.
Meski umat Rasulullah memiliki badan yang kecil dan memiliki usia yang sebentar,tapi dengan adanya malam Lailatul Qadr ini, mereka dapat mengumpulkan banyak kebaikan dan mencapai kemuliaan meski terbatas pendeknya usia dibanding usia umat terdahulu yang mencapai ratusan bahkan seribu tahun.
Malam lailatul qadr adalah malam kemuliaan yang nilainya lebih baik daripada 1000 bulan, yaitu sama dengan sekitar 84 tahun jika dibandingkan dengan usia manusia saat ini yang rata-rata hanya 63 tahun jika berpatokan dengan usia Rasul.
Pada malam itu, Allah memerintahkan malaikat yang dipimpin oleh malaikat Jibril untuk memberi salam kepada penduduk bumi sampai terbit fajar. Kesempatan malam kemuliaan ini ada di 10 hari terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil.
Tanda-tanda turunnya malam lailatul qadr adalah malam terasa hening, malam tampak cerah, bahkan air tidak mengalir dan tumbuh-tumbuhan tidak bergerak, dan sinar matahari di pagi hari berwarna putih dan hangat. Berbahagialah orang yang bisa berjumpa dengan lailatul qadr (dengan beribadah).
Jamaah yang dirahmati Allah SWT, marilah kita meningkatkan ibadah selama malam lailatul qadar dan meraih keutamaannya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ceramah 8: Makna dan Hikmah dari Malam Lailatul Qadar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hadirin yang dirahmati Allah,
Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang paling istimewa dalam agama Islam. Malam ini merupakan malam yang penuh berkah dan keutamaan, serta memiliki makna dan hikmah yang sangat penting bagi umat Islam.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3:
"Inna anzalnahu fi lailatil qadr. Wa maa adraaka maa lailatul qadr. Lailatul qadri khairum min alfi shahr."
Artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim juga menjelaskan keutamaan dan makna dari malam Lailatul Qadar:
"Dari Aisyah ra. bahwa ia berkata, 'Ya Rasulullah, kalau aku mengetahui malam Lailatul Qadar, maka apa yang harus aku ucapkan pada malam itu?' Beliau menjawab, 'Ucapkanlah: Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu anna' (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku)."
Dalam hadis ini, Nabi Muhammad SAW memberikan sebuah doa yang sangat dianjurkan untuk diucapkan pada malam Lailatul Qadar.
Doa ini mengandung makna penting tentang pengampunan dan kebaikan hati.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hikmah dari malam Lailatul Qadar adalah sebagai pengingat bagi kita untuk lebih memperbanyak amal ibadah dan kebaikan pada malam tersebut.
Kita dapat berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT, serta melakukan amalan-amalan sunnah seperti membaca Al-Qur’an, Sholat malam, dan sedekah.
Malam Lailatul Qadar juga mengajarkan kita tentang kebesaran dan keagungan Allah SWT. Allah memberikan satu malam yang lebih berharga dari seribu bulan, sebagai bukti kasih sayang-Nya kepada umat manusia.
Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan berdoa dengan ikhlas pada malam Lailatul Qadar.
Demikianlah, semoga kita dapat memanfaatkan malam yang istimewa ini dengan sebaik-baiknya, dan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikianlah paparan mengenai kumpulan contoh teks ceramah tentang malam Lailatul Qadar yang menggetarkan hati. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Kultum Bahasa Jawa tentang Ikhlas yang Singkat dan Terjemahannya
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.