"Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia, dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman," kata Syekh Abdul Halim.
Selain itu, malam lailatul qadar juga menyimpan keutamaan lain yakni dosa seorang Muslim akan diampuni.
Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam lailatul qadar.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).
Baca Juga: 3 Contoh Ceramah Tentang Malam Lailatul Qadar, Singkat Tapi Menggetarkan Hati
Syekh Ahmad Thayyib juga mengatakan, segala doa yang tidak diterima di waktu-waktu lain akan diterima di malam lailatul qadar.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah.
Malam lailatul qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah. Hal itu dijelaskan dalam surat Al Dukhan ayat 3 sebagai berikut:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi," (QS Al Dukhan ayat 3).
Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Dukhan ayat 4: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS Al Dukhan ayat 4).
Beberapa ulama menafsiri "segala urusan" dalam ayat tersebut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.
Sehingga malam lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Ada beberapa dalil yang menjelaskan mengenai tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Akan tetapi, biasanya tanda-tanda tersebut baru disadari setelah malam Lailatul Qadar berlalu.
Hal ini didasarkan pada perkataan yang disampaikan Ibnu Hajar Al Asqalani:
وَقَدْ وَرَدَ لِلَّيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتُ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي
Artinya: "Ada beberapa dalil yang membahas mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar, tetapi itu semua tidaklah tampak kecuali setelah malam tersebut berlalu." (Kitab Fathul Bari)
Berikut beberapa tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang dikutip dari buku Sukses Berburu Lailatul Qadar.
1. Matahari pagi bersinar cahaya putih
Tanda yang pertama adalah pagi harinya matahari terbit berwarna putih. Melalui Ubay bin Ka'ab, ia menyampaikan:
هي اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: "Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR Muslim)
2. Cuaca cerah tetapi tidak panas
Kemudian malam Lailatul Qadar akan penuh dengan kemudahan, yakni tidak begitu panas atau dingin. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Sawbersabda:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةُ سَمْحَةُ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَتُهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاء
Artinya: "Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan." (HR Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)
3. Udara dan angin terasa tenang
Tanda selanjutnya dari malam lailatul qadar yaitu udara dan angin yang terasa tenang, ini sesuai dari Ibnu Abbas yang berkata Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari Matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan," (HR Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi).
4. Langit terlihat bersih
Ciri dari malam lailatul qadar yang kedua yakni langit tampak bersih pada malam hari, tidak ada awan sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin ataupun panas. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
"Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, binatang tidak nampak dan pada siang harinya Matahari bersinar tidak begitu panas," (HR Ahmad).
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 10 Hadits tentang Malam Lailatul Qadar, Malam Penuh Keberkahan