Sonora.ID - Berikut ini simak khutbah Jumat edisi 29 Maret 2024.
Salat Jumat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, terutama laki-laki, untuk menunaikannya.
Sedikit berbeda dengan salat lima waktu, salat Jumat diawali dengan dua khotbah dari khatib.
Pada edisi tersebut akan membahas mengenai khutbah Jumat tentang Nuzulul Quran.
Khutbah ini bertujuan untuk mengingatkan umat muslim untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan istimewa atau Ramadhan ini supaya ibadah diterima Allah SWT.
Berikut ini khutbah Jumat 29 Maret 2024 dikutip dari beberapa sumber, yuk simak:
Al Quran sebagai Bekal di Akhirat Kelak
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ اْلإِنْسَانَ وَعَلَّمَهُ اْلبَيَانَ وَأَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ سَائِرِ اْلأَدْيَانِ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ الْمَنَّانِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمَبْعُوْثُ اِلَى كَافَةِ اْلاَنَامِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ عَلَى مَمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْاَيَّامِ.
اما بعد. فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ فِى كُلِّ مَكَانٍ وَاُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِطَاعَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ فىِ كُلِّ زَمَانٍ. قال الله تعالى فى كتابه الكريم يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وقال شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ اْلقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَاْلفُرْقَانِ
Jamaah Jumat rahimakumullah
Pada hari Jumat di bulan Ramadhan tahun 1445 H dan di tempat yang mulia ini, saya selaku khatib pada kesempatan ini mengajak kepada hadirin sekalian.
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan terus berusaha melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Insya Allah kita akan merasakan hikmah dan manfaatnya, setidaknya kita akan memperoleh ketenangan batin, kebahagiaan jiwa, serta memperoleh kemuliaan, keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt baik di dunia ini, terlebih di akhirat kelak.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan Allah kepada nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya dan kepada para pengikutnya.
Insya Allah termasuk kita yang senantiasa tunduk dan patuh mengikuti sunnahnya hingga yaumil akhir kelak.
Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Pada siang hari kita berpuasa dan beramaliah pada malam harinya dengan mengisi ibadah sunnah seperti shalat sunnah tarawih dan witir, atau tadarus Al Quran.
Kita laksanakan amaliah Ramadhan, baik sunnah maupun fardhu dengan penuh keimanan dan penuh perhitungan (ihtisab) semata-mata karena mengharap ridha dan rahmat Allah Swt.
Sehingga pada saat kita melaksanakan ibadah tersebut tetap dalam bingkai iman dan takwa kepada Allah Swt.
Aplikasi dari pengamalan nilai-nilai ibadah Ramadhan itulah merupakan sebuah wujud atau pertanda bahwa kita telah mengetahui dan memahami Al Quran sebagai pedoman hidup dalam beribadah kepada Allah Swt.
Al Quran bukanlah hanya sekedar bacaan tekstual saja, akan tetapi harus mampu dipahami secara kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.
Terlebih lagi pada saat moment bulan suci Ramadhan ini.
Jadikanlah Al Quran sebagai pendorong utama dalam melangkah dan menapaki kehidupan di dunia yang fana ini menuju kehidupan kekal dan abadi selama-lamanya di akhirat kelak.
Allah Swt dalam Al Quran surat al-Baqarah ayat 185 menegaskan tentang keutamaan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al Quran:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu…
Hadirin kaum muslimin yang dimuliakan Allah,
Memahami makna Nuzulul Qur'an pada bulan Ramadhan penuh rahmat dan berkah ini adalah dengan menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup, sumber informasi dan motivasi, sebagai referensi dalam setiap sendi kehidupan serta penebar kasih sayang kepada sesama.
Perhatikan firman Allah berikut ini:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا
Artinya: Dan Kami turunkan dengan berangsur-angsur dari Al Quran ayat-ayat suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya) Al Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua (Al-Isra: 82).
Selanjutnya, di dalam kita memahami Al Quran yang diturunkan pada bulan Ramadhan adalah bulan tadarus Al Quran yang mengandung makna mendidik, membimbing dan mengarahkan agar keluarga kita menjadi ahlul Qur'an yang tiada sepi dari lantunan ayat-ayat suci Al Quran.
Jangan sampai kebalikannnya, rumah kita menjadi sunyi dan sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Quran sehingga Rasulullah Saw mengumpamakan rumah yang tiada pernah terdengar ayat suci Al Quran di dalamnya laksana kuburan.
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا
Artinya: Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan (HR. Abu Dawud).
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kemudian, di dalam memahami makna Nuzul al-Qur'an berikutnya adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan isi Al Quran sebagai jalan dan pedoman hidup (way of life), untuk mengangkat manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kegelapan, (min adz-dzulumaat ila an-nuur).
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى عَبْدِهِ ءَايَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu (Al-Hadiid: 9).
Dalam pemahaman ayat ini, para ahli tafsir mengemukakan, ayat yang artinya Supaya Dia (Allah) mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya.
Artinya mengeluarkan dari kegelapan-kegelapan jahiliyah (kebodohan), kemunkaran, kemunafikan dan kekafiran, serta pendapat-pendapat yang bertentangan (dengan kebenaran) menuju kepada cahaya petunjuk, keyakinan dan keimanan.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Janganlah kita melewatkan kebaikan-kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan, rugilah kita apabila kebaikan-kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan itu lewat begitu saja.
Berdoalah, memohonlah kepada Allah agar keberkahan dan kebaikan Ramadhan itu singgah di dalam hati dan jiwa kita.
Rasa syukur dengan kehadiran Ramadhan terucap melalui bibir yang selalu basah dengan dzikir, dan setiap helaan napas penuh dengan rasa tafakur yang teraplikasi dalam setiap gerak dan langkah hidup kita di dunia ini.
Semoga kita mampu memahami serta memaknai momen nuzul al-Qur'an ini dengan semangat peningkatan amal ibadah. Amiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Baca Juga: Khutbah Jumat 22 Maret 2024: Evaluasi Ibadah Puasa Selama 10 Hari Pertama Ramadhan
Cara Menafsirkan Nuzulul Quran
Khutbah I
Jamaah sidang Jumat rahimakumullah.....
Mengawali khutbah kali ini, khatib senantinya mengajak diri sendiri dan seluruh jamaah untuk selalu berusaha meningkatkan iman dan takwa apalagi selama bulan Ramadhan 1445 H.
Allah SWT telah memberi kemurahan kepada kita untuk bisa menikmati hari yang cerah di tengah-tengah bulan suci penuh kemuliaan.
Tak lupa, khatib juga selalu mengingatkan kepada diri sendiri dan seluruh jamaah untuk tetap menjaga segala kewajiban dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang agama.
Hadirin sekalian yang berbahagia....
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Rasul saat itu sedang berada di dalam Gua Hira.
Ketika berusia 40 tahun, Nabi memperoleh wahyu pertama dan peristiwa ini dinamakan dengan Nuzulul Quran. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, bagaimana cara kita menafsirkan Nuzulul Quran hingga membawa dampak pada diri sendiri serta orang sekitar?
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah SWT.....
Dalam surah al-Alaq ayat 1-5, Allah SWT berfirman:
Iqra` bismi rabbikallażī khalaq. Khalaqal-insāna min 'alaq. Iqra` wa rabbukal-akram. Allażī 'allama bil-qalam. Allamal-insāna mā lam ya'lam.
Artinya:"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya,".
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, ilmu terdiri dari tiga bagian, yakni melalui hati, lisan, dan tulisan. Ayat-ayat pertama yang diturunkan Allah SWT telah memberitahukan agar senantiasa memuliakan dan menghormati manusia dengan ilmu.
Ilmu bisa menjadi pembeda antara keturuan Adam dengan malaikat. Ilmu dapat disampaikan lewat hati, lisan, hingga tulisan. Kandungan surah al-Alaq pun dapat dimaknai agar manusia senantiasa menjadi insan yang berilmu.
Masih berdasarkan surah yang sama, juga diterangkan bahwa asal mula penciptaan manusia itu berasal dari alaqah atau segumpal darah. Oleh sebab itu, kandungan ayat tersebut menyiratkan sebuah pesan agar manusia selalu belajar dari segala sesuatu yang belum diketahui.
Jamaah sidang Jumat rahimakumullah.....
Selain belajar dari kandungan surah al-Alaq, kita juga masih bisa menafsirkan Nuzulul Quran melalui sejumlah ayat lain.
Surah Al-Isra ayat 82 menerangkan tentang Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang mukmin.
wa nunazzilu minal-qur'âni mâ huwa syifâ'uw wa raḫmatul lil-mu'minîna wa lâ yazîdudh-dhâlimîna illâ khasârâ
Artinya:"Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian,".
Menurut Tafsir Tahlili, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai obat dari penyakit hati, yaitu semacam kesyirikan, kekafiran, dan kemunafikan.
Al-Qur'an menjadi rahmat untuk kaum Muslimin karena memberikan petunjuk untuk masuk surga dan terhindar dari azab.
Yasin ayat 69 menerangkan:
wa mâ ‘allamnâhusy-syi‘ra wa mâ yambaghî lah, in huwa illâ dzikruw wa qur'ânum mubîn
Artinya:"Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Nabi Muhammad) dan (bersyair) itu tidaklah pantas baginya. (Wahyu yang Kami turunkan kepadanya) itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Al-Qur’an yang jelas,".
Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang membawa kebenaran. Sedangkan Nabi Muhammad SAW menyampaikannya kepada umat manusia. Ayat ini sekaligus menjawab tudingan kaum kafir kala itu yang menilai Al-Qur'an merupakan syair Nabi.
Selain ayat-ayat di atas, cara menafsirkan peristiwa Nuzulul Quran selama bulan Ramadhan dapat melalui kandungan surah lain. Tidak hanya berpusat pada momen turunnya secara fisik, namun juga makna dan hikmah bagi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Semoga apa yang khotib sampaikan bisa bermanfaat bagi diri sendiri serta jamaah seluruh jamaah hingga semakin meningkatkan iman dan takwa.
Khutbah II
Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi pada hamba-Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu menjadikan hamba-Mu semakin pandai bersyukur.
Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami dijalan-Mu, ya Allah. Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami, ya Allah
Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami agar senantiasa menempatkan-Mu ditempat yang paling agung, karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami pentingkan daripada Engkau ya Allah.
Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apapun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah. Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran yang kelam, masa lalu kami.
Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzhaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas budi, ya Allah.
Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur-Mu ya Allah
Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan dalam menjalankan kewajiban-Mu ya Allah
Jadikanlah kami orang-orang yang istiqamah dijalan-Mu, ya Allah. Anugerahkanlah segala kemuliaan-Mu kepada hamba-Mu ini, ya Allah.
Memaknai Nuzulul Qur’an
Khutbah I
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur kehadirat Allah, yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad. Nabi yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di Hari Akhir nanti, amin.
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga selau dalam keimanan dan ketakwaan kepadaNya Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an sehingga Ramadhan juga disebut Bulan Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan pertama kali di Gua Hiro oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Yang berupa Surat al-Alaq dari ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Al-Quran merupakan kitab petunjuk yang memiliki keistimewaan. Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna daripada kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya. Selain itu, Al-Qur’an juga sebagai mukjizat Nabi Muhammad.
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Tak heran banyak masyarakat yang memperingatinya dengan cara beragam. Mulai kegiatan bersama di masjid atau mushala, buka bersama, hingga menghatamkan Al-Qur’an.
Semua itu dilakukan dalam rangka menghormati turunnya Kalamullah berupa Al-Qur’an. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengingat sejarah dan menanamkan nilai-nilai Islam, khususnya pada anak-anak sebagai generasi selanjutnya.
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Banyak sekali keistimewaan yang bisa kita dapatkan dari Al-Qur’an. Apalagi seseorang mau membaca dan mengamalkannya di Ramadhan. Di antara empat keistimewaan Al-Qur’an yaitu:
1. Menjadi Pedoman, petunjuk, dan rahmat bagi manusia
Di dalam menjalani kehidupan, agar manusia berada dalam kebenaran, maka manusia butuh pedoman dan petunjuk. Al-Qur’an adalah petunjuk Allah, oleh karenanya manusia harus menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk kehidupannya agar bisa hidup dengan baik dan nyaman. Allah berfirman:
هَٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Artinya: "(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini." (QS Al Jasiyah Ayat 20)
2. Menjadi obat bagi manusia
Bahwa dalam waktu tertentu, terkadang manusia merasa kurang nyaman dalam hidupnya. Baik secara dhahir maupun batin. Ketidaknyamanannya itu membutuhkan pengobatan sesuai dengan penyakitnya. Al-Qur’an diturunkan Allah untuk menjadi obat bagi manusia yang merasa dalam hidupnya mengalami ketidaknyamanan. Allah berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: ‘’Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.’’ (QS. A-Isra/17: 82)
3. Menjadi pemelihara dan mempertahankan martabat kemanusiaan
Al-Qur’an mengajarkan manusia bagaimana cara untuk mempertahankan martabat yang tinggi. Yakni, memelihara dan mempertahankannya dengan iman dan kebajikan. Hal ini diajarkan dalam ayat berikut:
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Artinya: "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya." (QS At-Tin Ayat 6)
4. Pelajaran dan penerangan
Al-Qur’an juga menjadi kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai kitab untuk memberi penerangan bagi manusia. Berikut Surat Yasin Ayat 69:
وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ
Artinya: "Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang jelas," (QS. Yasiin/36: 69)
5. Solusi masalah masyarakat
Al-Qur’an juga diturunkan sebagai pemutus hukum dan pengangkat perselisihan serta pembeda antara yang hak dan batil. Mengingat banyaknya masalah yang muncul di kalangan masyarakat dari zaman Nabi sampai sekarang. Allah berfirman:
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya: "Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Surat An Nahl Ayat 64)
Demikian ulasan mengenai khutbah Jumat edisi 29 Maret 2024. Semoga bermanfaat.