12. ALLELUIA
Pemimpin menyanyikan Alleluia meriah, yang diulangi oleh seluruh yang lain, tiga kali berturut-turut dengan setiap kali tanda nada naik satu nada.
3 5 675 5 65 5 675 556 5i 67 6 5 ||
Al—le - - - lu ya.
13. INJIL (Mrk. 16:1-7)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempahrempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah,
batu yang memang sangat besar itu sudah terguling. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada muridmurid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
14. RENUNGAN SINGKAT
Malam ini kita hanya merenungkan satu poin saja dari kisah kebangkitan Tuhan. Dua kali teks Injil menyebut
bahwa Yesus akan menjumpai mereka semua di Galilea. Galilea adalah wilayah utara Israel, tempat Yesus dibesarkan dan memulai karya perutusan-Nya. Yesus sendiri mati di Yerusalem, di wilayah selatan. Lalu mengapa Yesus meminta para pengikut-Nya untuk kembali ke utara, ke Galilea? Yesus ingin agar mereka kembali ke tempat di mana mereka semua bertemu untuk pertama kalinya, kembali ke titik awal. Mereka kembali ke cinta pertama mereka. Semua kejadian di Yerusalem meruntuhkan harapan dari para rasul. Mereka kehilangan pegangan. Maka Yesus mengajak mereka kembali ke tempat pertama, untuk menggali dan menemukan kembali harapan awal dan memulai secara baru. Kebangkitan adalah awal dari kehidupan dan
perjalanan yang baru. Kita diajak untuk tidak menyerah ketika kita jatuh atau ketika kita putus asa. Tuhan selalu menanti kita untuk memulai dengan cara yang baru. Tidak ada harapan yang sia-sia bagi orang yang percaya. Tuhan selalu ada di Galilea untuk memulai berjuang bersama kita. Jika keluarga kita mengalami kesulitan, kita bisa datang lagi ke Galilea, menemui Tuhan yang mempersatukan
keluarga kita. Di situlah kita akan menemukan harapan kebangkitan kita kepada kehidupan yang baru. Jika harapan terasa sia-sia, jangan lupa: Tuhan mengajakkita memulai lagi bersama-Nya.
15. HENING
16. SYAHADAT
P : Kini, marilah kita menyatakan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan
mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
17. DOA UMAT
P : Marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga, yang telah membangkitkan Yesus Kristus, PutraNya, dari kematian agar kita dapat menemukan hidup sejati pada-Nya.
P : Bagi tanah air kita. Semoga kebangkitan Yesus Kristus menjiwai para pemimpin dan seluruh rakyat, agar semuanya bersama-sama bangkit dan berjuang membangun bangsa yang lebih baik, terutama di masa sulit sekarang ini. Marilah kita mohon....
P : Bagi saudara-saudari kita yang mengalami krisis kepercayaan, yang lengah dan acuh tak acuh. Semoga mereka merasakan kebangkitan Tuhan dan menyadari kembali tanggung jawab mereka menjadi pengikut Yesus Kristus. Marilah kita mohon....
P : Bagi semua orang yang telah meninggal sebagai orang-orang yang sudah ditandai dengan pembaptisan. Semoga mereka diperkenankan menikmati sukacita paskah sepenuhnya di surga. Marilah kita mohon....
P : Bagi kita sendiri. Semoga iman kita akan Kristus yang bangkit semakin teguh sehingga kita mampu menghayati hidup kita sebagai pengikut-Nya yang setia. Marilah kita mohon....
P : Ya Bapa, demikianlah doa-doa permohonan yang kami sampaikan kepada-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
18. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
19. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaan-Mu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
20A. Cara A: DENGAN KOMUNI
[Hal ini perlu dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, dan diatur sesuai dengan petunjuk dari Pastor Paroki, termasuk dari mana memperoleh Sakramen Mahakudus yang telah dikonsekrasikan dan di mana diletakkannya] Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel atau tempat pentahtaan yang disiapkan khusus, dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu atau pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
21A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
22A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
20B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
21B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
22B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Paskah.
AKU RINDU Madah Bakti no. 289
1. Aku rindu, akan kedatangan-Mu di dalam batinku. Biarpun aku tak pantas, menyambut Tubuh Darah-Mu.
(Refr.)
2. Ku percaya akan Sabda-Mu yg membawa kehidupan. Aku serahkan cintaku pada-Mu, Juru s’lamatku. (Refr.)
3. Ya Tuhanku, cinta kasih-Mu Kau curahkan kepadaku. Kini ku balas cinta-Mu dengan mengikuti Dikau. (Refr.)
4. Aku rindu, akan Tuhan, Aku rindu akan kedatangan-Mu ya Tuhan. (Refr.)
23. MENDARASKAN MAZMUR 150
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
24. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, peristiwa Paskah membuka dunia yang sungguh baru bagi kita. Yesus telah dibangkitkan oleh Allah dalam kekuatan Roh Kudus. Paskah Tuhan menjadi paskah kita. Para pengikut Kristus tidak lagi dibebani oleh dosa, sebab Kristus pemenang atas maut telah mengalahkannya. Maka kita semua sebagai anakanak Paskah hendaknya bersukacita dalam Tuhan dan dengan penuh optimis iman, berjalan maju meraih masa depan.
25. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Allah, kami bersyukur atas karya penebusan yang terjadi melalui Yesus, Putra-Mu. Kebangkitan-Nya membuka pintu surga bagi kami dan membawa harapan akan hidup kekal bersama-Mu. Semoga kami dapat hidup seturut kehendak-Mu, agar kelak kami dapat menikmati buah penebusan Putra-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
26. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda merayakan kebangkitan Tuhan kita ini sudah selesai. Alleluia, Alleluia.
U : Syukur kepada Allah, Alleluia, Alleluia.
27. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi Kabar Gembira kemenangan-Nya.
U : Amin.
28. LAGU PENUTUP