Thoat Stiawan Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya memaparkan anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama.
Pertama adalah mencari Lailatul Qadar, perlu mempersiapkan strategi untuk mencari Lailatul Qadar. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan strategi yang diusahakan agar mendapatkan lailatul qadar. Tentunya persiapan ini dimulai sejak 1 Ramadan atau bahkan mulai Rajab. "Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya)
“Kedua adalah memperpanjang shalat malam, pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. “Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim),”terang Thoat Rabu (27/4/22)
Selanjutnya adalah memperbanyak sedekah, meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, dan juga penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT.
Baca Juga: 2 Contoh Ceramah tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan yang Penuh Makna
3. Tiga Amalan yang Dianjurkan pada 10 Hari Terakhir Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan bulan Istimewa. Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar di antara bulan-bulan lain, utamanya pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Dalam tulisannya yang berjudul “Ini Tiga Amalan Utama Sepuluh Akhir Ramadhan”, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hengki Ferdiansyah, mengatakan bahwa keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan dijelaskan dalam hadits riwayat ‘Aisyah sebagai berikut:
“Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al- Bukhari).
Lantas, apa saja amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan pada waktu tersebut?
Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in terdapat tiga amalan yang mesti dilakukan pada sepuluh akhir Ramdhan.
Pertama, memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga, dan berbuat baik kepada kerabat dan tetangga. Seseorang bisa menyediakan buka puasa semampunya bagi orang yang puasa, meskipun sekadar memberi segelas air.
Kedua, memperbanyak membaca Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an disunahkan kapanpun dan di manapun selain tempat dilarang membaca Al-Quran, seperti toilet.
Dalam penjelasan Imam An-Nawawi, membaca Al-Qur’an di akhir malam lebih utama daripada awal malam. Pendapat ini juga dikemukakan Abu Bakar Syatha yang mengatakan bahwa membaca Al-Qur’an di malam hari lebih baik daripada siang hari karena lebih fokus.
Sementara itu, membaca Al-Qur’an yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh.
Ketiga, memperbanyak i’tikaf. Hal ini sesuai dengan kebiasaan Rasulullah yang meningkatkan ibadah dengan cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh akhir Ramadhan.
Amalan Rasulullah di sepuluh malam terakhir Ramadhan
Dalam tulisan “Amalan Rasulullah pada Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan” dijelaskan bahwa Rasulullah saw melakukan ibadah yang dilakukan khusus pada malam-malam tersebut.
Pertama, menghidupkan malam-malam Ramadhan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Shahih Muslim, ‘Aisyah meriwayatkan:
ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح
“Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh,”
Kedua, Rasulullah saw selalu membangunkan keluarganya untuk shalat malam di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan hadits Abi Dzar menggambarkan hal ini dengan jelas:
قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة
“Bahwasannya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29.”
Ketiga, Rasulullah mengencangkan ikat pinggang dalam arti menghindari tempat tidur pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Hal ini bersandar pada hadits:
في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت: “كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله”
Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya.
Keempat, Rasulullah saw pernah menyambung puasa tanpa berbuka hingga magrib yang akan datang (puasa wishal) pada satu malam dari sepuluh malam terakhir Ramadhan. Namun puasa wishal tidak dianjurkan untuk ditiru oleh pengikutnya.
وروي عنه من حديث عائشة وأنس أنه صلى الله عليه وسلم :”كان في ليالي العشر يجعل عشاءه سحوراً
Kelima, Rasulullah saw mandi dan membersihkan diri dan memakan wangi-wangian menjelang Isya’ selama sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan harapan memperoleh laylatul qadar.
Keenam, Rasulullah saw selalu beri’tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Baca Juga: 10 Lagu Religi Ramadhan Terbaik Lengkap dengan Liriknya
4. Manfaatkan 10 Malam Terakhir Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keistimewaan, terutama di 10 malam terakhir.
Pada 10 hari pertama di Bulan Ramadan adalah Rahmat. Pada 10 hari itu, banyak sekali rahmat yang diturunkan Allah kepada kita. Oleh karena itu, sebaiknya di 10 hari pertama ini, kita banyak berdoa dan beribadah kepada Allah agar setiap hari kita berada di dalam rahmat-Nya.
Kemudian 10 hari kedua di Bulan Ramadhan adalah maghfirah. Pada 10 hari kedua banyak sekali dosa yg diampunkan bila kita bertaubat. Pada 10 hari kedua hendaklah kita memperbanyak sholat malam, berdoa dan dzikir, serta banyak-banyak bermuhasabah diri/bertaubat nasuhah. Karena pada sepuluh hari kedua ini adalah kesempatan kita untuk mengurangi dosa-dosa yang sudah kita perbuat. Dan hendaknya kita berdoa dan dzikir untuk memohon ampunan Allah agar diampuni dari dosa-dosa dan dijauhkan dari siksa api neraka.
Sementara sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan adalah penghindaran diri dari siksa api neraka. Sepuluh hari terakhir inilah kesempatan kita untuk menyucikan diri kita dan banyak-banyak berdoa agar kita senantiasa dihindarkan dari api neraka. Pada 10 hari terakhir ini terdapat pula malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih mulia dari seribu bulan (QS. Al-Qadr). Oleh karena itu, hendaknya di 10 hari terakhir, kita benar–benar berjuang untuk mendapatkan lailatul Qadar.
5. 10 Keutamaan di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Sebagai seorang Muslim, 10 hari terakhir Ramadhan merupakan momen penuh keharuan dan kekhawatiran. Keharuan akan istimewanya 10 hari terakhir Ramadhan yang terdapat malam lailatul qadar didalamnya, dan kekhawatiran apakah masih dapat bertemu lagi dengan Ramadhan tahun berikutnya dengan segala keterbatasan umur yang dimiliki.
Maka dari itu, 10 hari terakhir Ramadan ini banyak orang yang memanfaatkannya dengan beribadah lebih khusyuk dan lebih baik lagi. Banyak di antaranya yang melakukan i’tikaf di masjid selama 10 hari terakhir Ramadan, sesuai dengan suatu hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu anha, “Rasulullah sangat bersungguh – sungguh beribadah pada 10 hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).
Dari hadis tersebut, terlihat keutamaan semangat beribadah Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadan. Bahkan sosok Rasulullah SAW yang sangat dijamin masuk surga oleh Allah SWT, justru lebih giat beribadah demi meraih ridha-Nya. Salah satu dari banyaknya keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah turunnya malam Lailatul Qadar, malam yang mulia dan mempunyai nilai lebih dari 1000 bulan. Dalam hadisnya, Rasulullah SAW bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, pada malam yang ke sembilan tersisa, malam yang ke tujuh tersisa, malam yang ke lima tersisa,” (HR. Bukhari).
Karena itu, umat Islam sangat disarankan untuk beribadah, terutama ibadah malam pada 10 hari terakhir Ramadhan. Selain menjadi malam 1.000 bulan, beberapa keutamaan 10 malam terakhir bulan Ramadhan ini akan menambah keistimewaannya. Di antaranya yakni:
1. Malam diturunkannya Al-Qur’an
Dalam QS Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah…”
2. Malam yang lebih baik dari seribu bulan
Maksudnya ialah saat mengerjakan amalan pada malam lailatul Qadar, nilainya lebih baik dari seribu bulan. Apabila melakukan amal kebaikan, akan dihitung seperti melakukan kebaikan selama seribu bulan. Dalam QS Al-Qadr ayat 2-3 Allah SWT berfirman: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
3. Malam penuh keberkahan
Disebut sebagai malam penuh keberkahan karena pada saat lailatul qadar, para malaikat di utus oleh Allah SWT untuk turun ke bumi dan membagi-bagikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Al-Dukhan: 3-5).
4. Malam kesejahteraan
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadar ayat 5 yang berbunyi, “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” Lailatur qadar adalah malam yang sangat indah bagi umat muslim. Pada malam itu, umat muslim tidak hanya diliputi keberkahan tapi juga kesejahteraan.
5. Malam penuh ampunan
Disampaikan oleh Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R Al Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).
Seseorang yang bertaubat dan berdoa maka dosa-dosa di masa lalu akan diampuni oleh Allah SWT. Karena pada malam tersebut Allah SWT membukakan pintu ampunan dengan lebar.
6. Malaikat– malaikat turun ke bumi
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al- Qadar ayat 4). Pada malam lailatul qadar, malaikat Jibril dan malaikat lainya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan. Maka dari itu, mari perbanyak membaca doa di malam – malam ganjil sepuluh hari terakhir ramadhan. Sungguh, betapa beruntungnya orang yang memperoleh keberkahan di malam tersebut.
7. Malam penuh kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.” (HR Ibnu Majah).
Dari hadist tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan betapa berartinya malam lailatul qadar. Sebab pada malam tersebut seluruh kebaikan diperuntukan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sedangkan bagi yang menghiraukan malam tersebut menjadi orang-orang yang merugi karena tidak mendapatkan apa-apa.
8. Pintu langit dibuka
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)” (HR. An-Nasai).
Di bulan ramadhan, termasuk pada malam lailatul qadar Allah SWT akan membukakan pintu-pintu langit dan para malaikat juga akan turun bumi.
9. Pintu neraka ditutup
Keistimewaan lain dari bulan ramadhan yang didalamnya ada malam lailatul qadar yakni ditutupnya pintu neraka. Malam tersebut hanya dipenuhi kebaikan-kebaikan. Umat muslim yang menjalankan ibadah ikhlas karena Allah SWT akan disejukkan hatinya dan dipenuhi keberkahan.
10. Pahala dilipat gandakan
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhar-Muslim).
Hadist tersebut menjelaskan bahwa segala amalan yang dikerjakan pada bulan ramadhan akan dilipat gandakan, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat. Baik itu solat sunnah, membaca Al-quran dan perbuatan-perbuatan kebaikan lainnya. Kecuali puasa yang akan dibalas oleh Allah SWT.
Demikian 5 contoh kultum 10 malam terakhir Ramadhan dikutip dari berbagai sumber.