Solo, Sonora.ID - Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Eddy Wirabhumi, menyatakan bahwa setelah proses revitalisasi, lapangan Alun-Alun Utara dan Selatan tidak diizinkan lagi untuk digunakan sebagai tempat parkir atau kegiatan lainnya pada masa yang akan datang.
“Tidak boleh lagi untuk parkir. Memang sudah ada perubahan tata cara pengelolaan. Nggak boleh kotor. Lapangan harus bersih tidak boleh untuk jualan seperti sekarang,” terangnya.
Menurutnya, ada banyak pola pengelolaan yang akan diperbaiki setelah revitalisasi kawasan cagar budaya ini, dengan tujuan menjadikannya kawasan yang bersih dan tertata rapi.
“Harus ada ketegasan pengelola agar menjadi daya tarik wisata. Tetap berkembang secara baik yang bersih yang mempesona,” tuturnya.
Dia menekankan pentingnya menjalankan kegiatan ekonomi dengan memperhatikan aspek kebersihan sebagai suatu prioritas.
Selain itu, dia juga berkeinginan untuk mengimplementasikan sistem pembayaran tanpa uang tunai, yang dikenal sebagai cashless, guna mendukung kemajuan kawasan wisata.
Baca Juga: Sambut Malam Lailatul Qadar, Keraton Solo Gelar Kirab Malam Selikuran
Dengan demikian, dia berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan modern di sekitar kawasan tersebut, serta meningkatkan kualitas layanan bagi para pengunjung.
“Ada shelter. Pedagangnya juga berubah. Pengelolanya juga berubah. Menuju kepada kawasan yang higiene. Karena ini makanan kan. Kita mendorong pedagang jualan yang bersih pembelinya juga nyaman. Kita mendorong tata cara pembayaran sudah cashless,” jelasnya.
Tambahan lagi, rencananya pedagang yang beroperasi di sekitar alun-alun akan disatukan dalam satu tempat yang disebut shelter, yang berlokasi di bagian barat daya. Mereka tidak diizinkan lagi untuk membuka lapak dagangan mereka di lokasi sembarangan.
“Di satu tempat yang sama jualan ramai-ramai tidak boleh membuat lapak sendiri. Sisi selatan barat,” tuturnya.
Sedangkan kandang kerbau bule juga akan dipindah.
“Kerbau yang sitinggil pindah ke kandang kerbau semua,” jelasnya.
Selain itu juga akan ada fasilitas umum yang mendukung kegiatan ekonomi di tempat tersebut.
Termasuk toilet dan wastafel agar pengunjung terjaga kebersihannya.
“Toilet, cuci tangan. Kami juga menata tradisional dan pengembangan dari itu. Pengelola harus mengubah mindset yang lebih bagus,” tuturnya.
Penulis : ika Andriani
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News