“Intinya ini kita siapkan skema terbaik, belajar dari negara lain yang sudah menjalankan program ini. Efeknya seperti apa ke anak-anak ke murid-murid, lalu kita belajar pendistribusiannya, logistik seperti apa. Central kitchen seperti apa, keterlibatan ahli gizi seperti apa itu,” jelasnya.
Pihaknya telah mengusulkan menu makan siang gratis sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Salah satu yang pertanyaan yang muncul yaitu mengenai susu, yang hingga saat ini masih diimpor oleh masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gizi.
“Menu hampir mirip yang kita ajukan. Ada protein dan lain-lain termasuk susu. Makanya kita cari skema yg terbaik yg tdk memberatkan APBN juga,” jelasnya.
Penulis : Zulfa Abdat
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News