Budi menjelaskan perbedaan hasil laba itu lantaran sistem perhitungan yang berbeda.
Misalnya ekuitas perusahaan dihitung dengan cara ABC saat ini. Pemberlakuan PSAK-74 membuat ekuitasnya dihitung dengan cara XYZ.
"Kalau hanya jadi lebih kecil tapi positif, itu cukup pusing. Tapi bayangkan kalau jadi negatif, itu menggerus ekuitas yang sebelumnya. Jadi dalam dua, tiga, empat tahun ke depan butuh tambahan modal," ucap Budi.
Sementara itu di kesempatan berbeda, Christine Setyabudhi, Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, mengatakan kinerja keuangan di tahun 2023 yang sehat dan terjaga kuat, serta momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, ditambah dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi diharapkan dapat menjadi pijakan kuat dalam rangka kembali mencapai target positif di tahun 2024.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 8 April 2024 di Jabodetabek, Cek di Sini!
“Dengan bekal capaian kinerja keuangan yang positif selama beberapa tahun terakhir, kami optimis dapat mempertahankan kinerja baik di tahun ini dengan mempersiapkan strategi bisnis yang tentunya mengedepankan kebutuhan dan kepentingan nasabah untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/04/2024).
Christine menambahkan meskipun masih terdapat tantangan terkait kondisi pasar yang belum stabil dan isu geopolitik yang memperlambat pemulihan ekonomi, pihaknya yakin pasca pemilu damai pemerintahan yang baru dapat dapat memberikan sentimen positif bagi perindustrian asuransi jiwa Tanah Air.
"Tantangan ada, tapi kami tetap yakin,” tutup Christine.