Allah telah memerintahkan pada manusia untuk memaafkan kesalahan orang lain terhadap kita. Bahkan, Allah juga memerintahkan kita untuk memohonkan ampun kepada Allah atas kesalahan orang tersebut. Sebuah ajaran yang luar biasa agung terkandung di dalam perintah Allah tersebut.
Bagaimana halnya jika kita tetap tidak bersedia memaafkan kesalahan orang lain terhadap kita?
Secara langsung, sesungguhnya kita telah memenuhi hati kita dengan dendam. Makna dendam menurut Imam al-Ghazali di dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin adalah bahwa hati itu merasa berat merasakannya serta benci menghadapinya dan lagi menjauh saja dari orang yang didendami.
Perasaan itu seperti terus-menerus ada dan bersifat tetap.
Dendam jelas dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya "Orang mukmin itu bukanlah pendendam".
Jika kita tetap juga mendendam hingga tidak bersedia memaafkan kesalahan orang lain, masih bisakah kita menyebut diri selaku orang yang beriman? Bukankah kita tindakan kita itu sesungguhnya malah melebih tindakan Allah SWT? Jika Allah saja bersifat Maha Pemaaf dan Maha Pengampun, bagaimana mungkin kita selaku hamba dan makhluk-Nya bahkan bersifat melebihi Allah SWT sendiri?
Sudah seharusnya dan pada tempatnya jika kita memenuhi perintah Allah SWT untuk memaafkan kesalahan orang lain dan juga memohonkan ampun kepada Allah SWT terhadap orang lain tersebut.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah,
Itulah salah satu hikmah dalam pelaksanaan halal bihalal seperti yang tengah kita lakukan saat ini. Tujuan halal bihalal dalam arti saling menghalalkan atau saling maaf-memaafkan di antara kita merupakan kegiatan yang perlu untuk terus dilestarikan.
Bahkan, saling memaafkan tersebut sudah seharusnya tidak hanya dilakukan setahun sekali, menunggu ketika tiba acara halal bihalal. Setiap saat kita merasa melakukan dosa kepada orang lain, maka ketika itu pula sebaiknya kita meminta maaf.
Meski acara halal bihalal itu perlu untuk kita lestarikan, namun demikian, perlu pula bagi kita untuk tidak melakukan hal-hal yang justru bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, kita saling berbuat kebaikan, namun dilakukan dengan cara yang dilarang Allah SWT dan Rasulullah.
Kiranya, cukup saya akhiri ceramah saya hingga di sini. Kurang lebihnya saya mohon maaf jika.
Kultum 3
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillahi rabbil alamin,
Wabihi nasta’in ‘ala ‘umuriddunya waddin,
Washolatu wassalamu ’ala asrofil anbiya iwal mursalin wa ‘ala aalihi wasohbihi ajma’in,
Amma ba’du.
Pertama-tama, marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas karunia-Nya, kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal afiat di hari raya Idul Fitri ini.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju jalan yang cerah.
Hadirin yang berbahagia,
Silaturahmi adalah hubungan antarsesama manusia yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Secara istilah, silaturahmi merupakan hubungan yang terjadi karena rahim atau hubungan kekerabatan yang terhubung melalui rahim.
Walaupun demikian, makna silaturahmi sangatlah luas dan bukan sekedar hubungan darah saja. Setiap muslim di dunia ini pada dasarnya adalah saudara, termasuk kita semua yang hadir pada hari ini.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya, sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah saudara. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk saling menjaga tali persaudaraan.
Hadirin sekalian, izinkan saya menyampaikan satu bait pantun.
Pergi ke pasar membeli semangka.
Pulangnya tidak lupa membeli kurma
Silaturahmi adalah perintah agama
Jangan putuskan jalinan persaudaraan agar hidup lebih bermakna
Ada banyak manfaat dan hikmah yang bisa diperoleh dengan menjaga silaturahmi. Beberapa manfaat tersebut di antaranya yakni dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan masih banyak lagi.
Di momen yang istimewa ini, marilah kita sekalian berjabat tangan agar rontok seluruh dosa-dosa dengan sesama manusia. Jadi, bukan rambutnya yang rontok, ya bapak ibu, tapi dosa.
Setelah hari raya Idul Fitri ini, diharapkan silaturahmi tetap dapat terjaga dan kebencian dan kedengkian bisa luntur dari hati kita.
Itulah ceramah singkat yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan, bisa berkenan di hati bapak dan ibu sekalian. Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Kultum 4
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hadirin yang dirahmati Allah,
Sebagai umat muslim, sudah menjadi kewajiban kita untuk melaksanakan setiap ibadah yang diperintahkan Allah.
Salah satu amalan ibadah yang sebenarnya sangat mudah dan sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan menjaga tali silaturahmi dengan keluarga dan sesama umat muslim lainnya.
Silaturahmi sendiri berarti jalinan kasih sayang atau hubungan kasih sayang. Salah satu bentuk menjaga silaturahmi yang sering kali kita dengar yaitu melalui acara halal bihalal.
Halal bihalal termasuk tradisi masyarakat muslim di Indonesia dimana pada acara ini kita semua agar saling maaf-maafan setelah hari lebaran.
Biasanya, pergi berkunjung ke rumah keluarga, tetangga, bahkan teman kerja untuk ikut halal bihalal.
Ketika mengikuti acara halal bihalal agar hendaknya memperhatikan adab-adab yang mulia.
Misalnya saja memuliakan tamu yang datang berkunjung, tidak menggibah saudara saat bertamu, dan agar menampakkan wajah yang ramah dan bahagia ketika bertemu sanak saudara.
Hal ini sebaiknya kita lakukan mengingat besarnya keutamaan dari acara halal bihalal yang termasuk bagian dari silaturahmi dan menyambung persaudaraan.
Sebagaimana penjelasan dalam sebuah hadis yang berbunyi:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menjalin silaturahmi.” (HR. Bukhari).
Jika telah mengetahui keutamaan yang luar biasa dari acara halal bihalal, tentu kita lebih semangat lagi dalam menjalankan bentuk ibadah satu ini.
Oleh sebab itu, jamaah sekalian di meman Idul Fitri ini semoga kita semua seterusnya bisa senantiasa melapangkan hati kita untuk menyambung tali silaturahmi dengan sanak saudara dan sesama umat muslim lainnya.
Semoga kita bisa mendapatkan keridhoan-Nya serta pahala dari silaturahmi.
Hadirin sekalian, itu saja ceramah singkat yang bisa saya bawakan pada hari ini mengenai halal bihalal.
Semoga apa yang saya sampaikan hari ini bisa membawa manfaat dan bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari kita semua. Akhir kata,
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Demikianlah paparan mengenai kumpulan teks kultum yang dapat Anda sampaikan dalam acara halal bihalal Idul Fitri tahun 2024.
Baca Juga: 45 Tema Halal Bihalal Tahun 2024: Islami, Penuh Kehangatan, Menarik
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.