Abdul Muhari menjelaskan bahwa dengan kenaikan level IV atau ‘Awas’, pihak PVMBG telah mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat sekitar/pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunungapi Ruang.
Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang dan berada dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan gelombang tsunami yang dapat dipicu oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.
Masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
Masyarakat di sekitar G. Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ruang dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunungapi Ruang dari pihak berwenang seperti Pos Pengamatan Gunungapi Ruang, PVMBG, BNPB, BPBD dan lainnya.
Sebagai bentuk upaya memaksimalkan penanganan darurat atas dampak erupsi Gunungapi Ruang, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bertolak menuju Kabupaten Sitaro pagi ini, Kamis (18/4). Kepala BNPB akan hadir bersama Kepala PVMBG Hendra Gunawan dan beberapa jajaran lainnya.
Kepala BNPB juga akan membawa sejumlah dukungan logistik dan peralatan serta kebutuhan dasar warga terdampak lainnya. Disamping itu Kepala BNPB juga akan menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) untuk operasional selama masa penanganan darurat hingga pemulihan nantinya.
Baca Juga: Rapat Sinergitas Koordinasi dan Balai Monitor Manado Bersama Penyelenggara Siaran