Meskipun terkekang oleh tradisi, semangat Kartini tidak pernah padam. Dia tetap aktif bertukar surat dengan sahabatnya, Rosa Abendanon, yang tinggal di Belanda. Lewat surat, Kartini belajar tentang kehidupan wanita di Eropa dan merasa tergerak untuk membantu wanita di Indonesia.
Baca Juga: 15 Ucapan Hari Kartini 2024 dalam Bahasa Jawa, Bagikan di Media Sosial
Pada usia 24 tahun, Kartini menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang bupati dari Rembang. Meskipun sebagai istri keempat, suaminya mendukung impian Kartini untuk membantu wanita. Namun, hanya 4 hari setelah melahirkan putra pertamanya, Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun di Kabupaten Rembang pada 17 September 1904.
Meskipun hidupnya singkat, warisan dan semangat Kartini terus berlanjut. Sekolah Kartini didirikan pada tahun 1912 di Semarang, sebagai wujud dari impian Kartini untuk membantu wanita Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan bantuan dari keluarga Van Deventer, sebuah yayasan didirikan untuk menyebarkan sekolah tersebut ke berbagai daerah di Indonesia, memungkinkan Kartini untuk terus membantu wanita bahkan setelah kematiannya.
Demikian tadi sejarah singkat RA Kartini untuk anak SD. Semoga bermanfaat!