Sonora.ID - Khotbah anak sekolah minggu menjadi salah satu bagian dari kegiatan sekolah minggu di gereja.
Khotbah anak sekolah minggu biasanya disampaikan pendeta atau kakak sekolah minggu saat pembagian kelas.
Lewat khotbah anak sekolah minggu, anak-anak akan mendengarkan firman Tuhan yang memotivasi dan mengingatkan untuk selalu menaati perintah Tuhan.
Berikut ini 6 khotbah anak sekolah minggu yang menarik dan singkat dirangkum dari berbagai sumber.
1. Menjadi Anak yang Baik Hati
Bahan bacaan: 1 Petrus 3:8-12
Syalom adik-adik Elohim Kids, apa kabar?
Kakak punya pantun nih buat adik-adik.
Pagi hari kita sarapan
Secangkir teh sebagai teman
Senyuman pagi dibiasakan
Agar kita diberkati Tuhan
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kakak hari ini mau membagikan renungan yang berjudul Menjadi Anak yang Baik Hati.
Siapa yang pernah memperhatikan anjing dan kucing yang sedang menggoyang ekornya. Ketika dua ekor binatang dengan jenis berbeda menggoyang ekornya, mereka menunjukkan maksud yang berbeda.
Seekor anjing yang menggoyang ekornya agak cepat berarti sedang senang dan ingin bermain. Sebaliknya, seekor kucing yang menggoyang ekornya perlahan berarti sedang marah dan siap menyerang.
Nah, kalian bisa membayangkan apa yang terjadi jika keduanya berdiri berhadapan dan menggoyangkan ekornya? Pasti perkelahian besar! Sebab, keduanya memiliki pandangan yang bertolak belakang soal maksud “menggoyang ekor”.
Anjing yang sedang menggoyang ekornya mengira kucing dengan tingkah yang sama ingin bermain. Padahal, kucing sedang marah. Jadi, ketika anjing mendekat, kucing langsung menyerang dengan cakarnya sehingga membuat anjing marah dan mereka saling menggigit.
Adik-adik pasti sering mendengar bahwa anjing dan kucing itu tidak pernah akur. Bahkan, kucing biasanya sudah ketakutan ketika melihat anjing dari jauh.
Seperti cerita tadi, ada saja pertengkaran dan perkelahian saat kita bermain karena seseorang yang tidak mau bermain, tetapi teman lainnya memaksa bermain. Akibatnya, mereka bertengkar. Adik-adik kita harus belajar untuk mengenal sifat teman-teman kita.
Bacaan Alkitab tadi mengungkapkan, "dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat." Karena itu, semua diajarkan harus hidup rendah hati dan saling mengasihi, saling memaafkan, menolong, dan mendoakan.
Segala sikap yang tidak baik harus ditinggalkan dan dibuang dalam kehidupan adik-adik sekalian. Misalnya, sikap yang suka mengganggu teman atau kakak atau adik yang sedang belajar, berbohong, malas belajar dan membaca Alkitab.
Adik-adik harus menjadi anak sekolah minggu yang baik hati sehingga disukai semua orang. Belajarlah hidup rendah hati, penuh cinta damai, dan mau membantu sesama teman yang mengalami kesulitan dan kesukaran.
Taatlah kepada orang tua dan guru di sekolah ataupun di sekolah minggu. Kita juga harus rajin belajar, bekerja, beribadah, dan berdoa supaya Tuhan Yesus menolong dan memberkati adik-adik sekalian. Amin.
Baca Juga: 20 Lirik Lagu Rohani yang Cocok Jadi Pujian Penyembahan Ibadah Remaja
2. Peduli kepada Orang Lain
Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita (1 Korintus 12:26).
Ibu Sinta, guru BP, mengajak Didi dan Kiki untuk mengunjungi Rini. Rini sudah satu minggu tidak masuk sekolah karena sakit. Ia harus bolak-balik berobat ke rumah sakit. Tubuhnya sangat lemah. Melalui kunjungan ini, Ibu Sinta mau mengajar Didi dan Kiki untuk peduli pada pada teman yang sakit, lemah, dan kekurangan.
Adik-adik, anak-anak Tuhan diumpamakan seperti tubuh manusia dengan banyak anggota. Mari kita baca gambaran ini dalam 1 Korintus 12:18-26!
Ada mata, telinga, tangan, kaki, dan lain-lain. Semuanya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Setiap anggota tubuh harus bekerja sama untuk bisa mengerjakannya. Tidak boleh ada yang merasa paling penting. Sebaliknya, harus saling peduli dan memperhatikan satu sama lain.
Jika satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh merasakan sakit. Paulus ingin agar jemaat di Korintus memedulikan anggotanya yang mengalami kesulitan. Paulus ingin jemaat Korintus dapat bersatu dan mencegah perpecahan di antara mereka.
Adik-adik, kita harus peduli kepada teman yang sakit dan mengalami kesulitan. Ayo kita lakukan satu hal yang menunjukkan kepedulian terhadap sesama!
Doa: Bapa di Surga, kiranya hatiku penuh belas kasih dan kepedulian kepada orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Baca Juga: 3 Contoh Khotbah Kristen Singkat untuk Pemuda Berbagai Tema
3. Jangan Menyombongkan Diri
Apa yang engkau punyai, yang tidak engkau terima (1 Korintus 4:7).
"Lisa dan Nanda jangan diikutkan dalam kelompok belajar kita ya, Di. Aku engga mau satu kelompok dengan anak-anak miskin!" ujar Rudolf kepada Didi. Didi kemudian dengan tegas menjawab Rudolf, "Jangan sombong, Rudolf! Semua teman-teman tahu kamu anak orang kaya. Namun ingat, sombong itu dosa, lo!"
Adik-adik, di dalam Alkitab dituliskan bahwa orang yang sombong, angkuh, akan direndahkan. Paulus mengingatkan jemaat di Korintus tentang kesombongan.
Mari kita membaca 1 Korintus 4:6-10.
Kota Korintus adalah kota metropolitan pada zaman Paulus. Ada banyak orang kaya di kota Korintus. Paulus mengingatkan agar mereka jangan menyombongkan diri. Semua yang mereka miliki adalah pemberian Tuhan. Karena itu, mereka tidak boleh sombong!
Adik-adik, ingat dan janganlah lupa bahwa orangtua, guru, makanan, rumah, mainan, dan mobil adalah pemberian Tuhan. Itu sebabnya, kita tidak patut sombong. Ayo kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan atas segala pemberian-Nya!
Doa: Bapa di Surga, ajar aku untuk senantiasa bersyukur atas pemberian-Mu supaya aku jangan menyombongkan diri. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Baca Juga: 35 Ayat Alkitab yang Menguatkan, Hati Jadi Damai dan Optimis
4. Hidup yang Baru
Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama Dia melalui baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita dimungkinkan hidup dalam hidup yang baru (Roma 6:4).
"Bagaimana kabar kamu di sekolah hari ini, Ki?" tanya Mama kepada Kiki. "Ada yang membuat Kiki sedih, Ma. Ternyata Nico masih suka marah-marah, termasuk marah-marah kepada asisten rumah tangganya," jawab Kiki. "Oh begitu, Mama juga turut sedih mendengarnya. Kita terus doakan Nico ya, supaya berubah sikapnya," ujar Mama kepada Kiki.
Adik-adik, sebagai orang yang mengikut Tuhan Yesus, kita mengalami hidup yang baru. Mari kita membaca Roma 6:1-10.
Paulus mengajarkan bahwa orang percaya harus mengalami hidup yang baru, yaitu mengalami perubahan dalam hidupnya.
Ketika sudah menerima karunia Allah dalam Kristus seharusnya hidup orang percaya berbeda dari sebelumnya. Sebab, mereka memisahkan diri secara pasti dari dosa. Mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Jika mereka menyerahkan diri kepada dosa, hasilnya adalah hukuman dan kematian kekal.
Adik-adik, ayo hidup taat kepada Tuhan. Jalani hidup baru sebagai pengikut Tuhan Yesus yang baik, benar, dan dipenuhi sukacita.
Doa: Bapa di Surga, tolong aku agar sungguh mengalami hidup baru sebagai pengikut Tuhan Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
5. Berbuat Baik Sebanyak-banyaknya
Bacaan Alkitab: Markus 3 : 7 – 12
“Sebab Ia menyembuhkan banyak orang,” (Markus 3 : 10)
Apakah teman-teman tahu, berapa banyak orang yang disembuhkan oleh Yesus? Pastinya tidak terhitung banyaknya. Yesus berkeliling banyak tempat diikuti orang dari berbagai daerah untuk mendapatkan belas kasihan Yesus.
Penyembuhan adalah salah satu kebaikan dan mukjizat yang diadakan oleh Tuhan Yesus. Namun, masih banyak kebaikan lain yang Tuhan Yesus kerjakan.
Yesus tidak pernah membeda-bedakan orang yang datang meminta pertolongan-Nya. Siapa pun mereka, dari mana saja asalnya, Yesus selalu berbuat baik kepada mereka. Karena itu, tugas kita sebagai anak-anak Tuhan adalah meneruskan kebaikan-Nya kepada sebanyak-banyaknya orang.
Jadi, mari kita bersemangat dalam berbuat baik. Setiap kali ada kesempatan berbuat baik, mari melakukannya dengan gembira.
Siapa pun juga yang membutuhkan kita, mari membantunya dengan tulus tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Mari terus berbuat baik sebanyak-banyaknya.
6. Menjadi Anak Allah
Oleh Roh itu kita berseru, "Ya Abba, ya Bapa!" Roh itu sendiri bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:15-16).
"Mengapa kamu diam saja dari tadi, Di? Ada apa?" tanya Mama kepada Didi. "Ma, tadi Didi melihat seorang ibu berjualan sambil menggendong anaknya. Mereka berdua makan satu bungkus nasi," jawab Didi. "Didi, itulah kasih orangtua terhadap anaknya," ujar Mama.
Adik-adik, kasih sayang orangtua kepada anaknya sangat besar, apalagi kasih Tuhan kepada kita. Mari kita membaca Roma 8:14-17!
Tuhan mengasihi kita bukan hanya sebagai umat-Nya, melainkan juga sebagai anak-Nya. Sebab, oleh karya kasih Kristus, kita telah dijadikan-Nya anak. Roh-Nya yang memimpin hidup kita.
Kita adalah anak, maka kita adalah ahli waris. Artinya, kita adalah orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah dan yang akan menerimanya bersama Kristus.
Adik-adik, mari menjadi anak-anak Allah yang memperlihatkan karya kasih Tuhan melalui kehidupan kita. Misalnya, dengan berbuat baik dan menolong sesama.
Doa: Bapa di Surga, tolong aku agar selalu menjadi anak yang hidup menurut kehendak-Mu. Ajar aku selalu percaya bahwa Engkau sayang padaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Demikian 6 khotbah anak sekolah minggu yang menarik dan singkat sebagai referensi.