Meskipun banyak yang mengira bahwa Badarawuhi di Desa Penari adalah kelanjutan dari KKN di Desa Penari, namun ternyata tidak demikian.
Film ini sebenarnya merupakan spin-off dari KKN di Desa Penari, yang mengeksplorasi lebih dalam tentang beberapa misteri yang ada di Desa Penari serta karakter Badarawuhi.
Pergantian Judul
Awalnya, film ini diberi judul KKN di Desa Penari 2: Badarawuhi, yang membuat banyak orang salah mengira bahwa ini adalah sekuel.
Namun, setelah menyadari bahwa film ini bukanlah sekuel, judulnya kemudian diubah menjadi Badarawuhi di Desa Penari sebagai tanda bahwa ini adalah spin-off.
Biaya Produksi Tinggi
Badarawuhi di Desa Penari memperoleh banyak apresiasi dari penonton karena naskah dan sinematografinya yang luar biasa.
Biaya produksi film ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan film pertamanya, KKN di Desa Penari.
Jika KKN di Desa Penari menghabiskan biaya produksi sekitar Rp15 miliar, Badarawuhi di Desa Penari mencapai Rp20 miliar.
Persaingan dengan Film Lain
Film Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur, keduanya merupakan film horor, tayang perdana pada saat yang bersamaan.
Dalam kurun waktu 8 hari penayangannya, kedua film tersebut saling "bertarung" untuk menarik perhatian penonton.
Meskipun jumlah penontonnya cukup berdekatan, Badarawuhi di Desa Penari berhasil unggul dengan 2,4 juta penonton, sedangkan Siksa Kubur hanya mencapai 2,2 juta penonton.
Demikian paparan mengenai berbagai fakta film 'Badarawuhi di Desa Penari' sebagaimana di atas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Sinopsis 'Mile 22', Ketika Iko Uwais Berperan di Film Hollywood!