Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai pembagian syirik dalam Islam berdasarkan kadarnya yang perlu diketahui.
Manusia sering kali, tanpa disadari atau bahkan secara sadar, melakukan perbuatan yang dianggap menduakan Allah SWT.
Ketika menghadapi masalah dalam kehidupan atau ketika berusaha mencapai tujuan dengan cara instan, seringkali manusia cenderung menyekutukan atau menduakan Tuhan yang seharusnya menjadi satu-satunya tempat penyembahan atau tempat bergantung dalam menghadapi masalah kehidupan.
Perbuatan seperti ini merupakan salah satu dosa besar dalam ajaran agama Islam, sebagaimana yang terdapat dalam Al Quran Surat An-Nisa ayat 116, yang artinya ialah sebagai berikut:
"Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali." (Q.S. An-Nisa 116)
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan syirik dan apa saja contohnya? Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian syirik, contoh, dan jenis-jenisnya.
Pengertian Syirik
Secara etimologis, syirik berasal dari Bahasa Arab "as-syirku", yang memiliki arti kemusyrikan atau persekutuan.
Baca Juga: 45 Contoh Soal UMPTKIN 2024: PA, Matematika, dan Literasi Ajaran Islam
Secara umum, syirik dapat diartikan sebagai perbuatan atau keyakinan yang mengesekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain.
Menurut jurnal Universitas An-Nur Lampung, syirik adalah tindakan, keyakinan, atau niat untuk menyekutukan Allah Swt. dengan yang lain, seolah-olah ada yang memiliki kekuasaan selain Allah Swt.
Pembagian Syirik Berdasarkan Kadar Kualitasnya
Syirik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Syirik Akbar (syirik besar) atau disebut juga Syirik Jali (syirik nyata), dan Syirik Asghar (syirik kecil) atau disebut juga syirik khafi (syirik samar-samar).
Syirik Akbar terjadi ketika seseorang melakukan perbuatan yang secara jelas menganggap ada tuhan-tuhan selain Allah Swt. dan menjadikan mereka sebagai tandingan atau pesaing bagi Allah.
Contohnya adalah menganggap ada tuhan selain Allah, atau menganggap Allah memiliki anak, atau melakukan perbuatan yang menyangkal kemahakuasaan Allah.
Sementara itu, Syirik Asghar terjadi ketika seseorang secara tidak langsung mengakui adanya yang memiliki kekuasaan selain Allah Swt.
Contohnya adalah pernyataan seperti, "Jika bukan karena bantuan dokter tersebut, saya pasti akan mati." Pernyataan semacam ini mengandung implikasi bahwa ada yang memiliki kekuasaan selain Allah Swt.
Seorang yang beriman yang mengalami kejadian tersebut mungkin akan berkata, "Jika bukan karena pertolongan Allah melalui dokter tersebut, saya pasti akan mati."
Demikian paparan mengenai pembagian syirik dalam Islam sebagaimana di atas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 17 Arti Mimpi Melihat Orang Telanjang: Primbon, Tafsir Islam, Psikologi