Apindo Jabar Sebut Transformasi Kebutuhan Tenaga Kerja jadi Tantangan untuk Ciptakan SDM Berkualitas

28 April 2024 15:30 WIB
etua Apindo Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ning Wahyu Astutik, dalam acara Investor Daily Roundtable (IDR) yang diadakan di Bandung pada Kamis (25/4/2024) lalu.
etua Apindo Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ning Wahyu Astutik, dalam acara Investor Daily Roundtable (IDR) yang diadakan di Bandung pada Kamis (25/4/2024) lalu. ( )

Terkait hal tersebut, dalam Investor Daily Roundtable bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Ning mengungkapkan bahwa transformasi kebutuhan tenaga kerja menjadi tantangan bersama dan perlu adanya peningkatan kualitas SDM untuk menciptakan daya saing.

Dalam diskusi tersebut, disepakati juga mengenai peningkatan kualitas SDM yang mesti ditopang dengan pengelolaan anggaran yang baik.

"Salah satu bentuk peningkatan kualitas SDM adalah melalui sektor pendidikan, yang harus dikelola dan dimaksimalkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing," kata Ning.

"Ning juga menyebutkan tentang Apindo Jabar yang menggelar program UMKM Merdeka, sebuah program pendampingan UMKM yang diharapkan mampu menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi solusi ketenagakerjaan di Jabar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jabodetabek, 28 April 2024

Selain itu, dalam diskusi tersebut diungkapkan tentang tingginya tensi geopolitik global, seperti konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina, yang membuat naiknya harga minyak di dalam negeri, yang berpotensi memperlebar alokasi anggaran belanja subsidi energi.

"Konflik di Timur Tengah ini berdampak pada perekonomian global termasuk di Indonesia. Ini menyebabkan kenaikan harga minyak dunia mengingat Iran merupakan produsen minyak terbesar ke-7 dunia pada 2023. Meskipun Indonesia tidak mengimpor minyak dari Iran, namun Indonesia sebagai negara net importir minyak akan ikut terdampak," ucap Ning.

"Kita ketahui, Pemerintah akan menahan harga BBM tetap stabil hingga Juni 2024. Namun konflik tersebut juga berpotensi menyebabkan inflasi dan menaikkan tingkat suku bunga. Selain itu, menyebabkan keluarnya investasi asing ke aset yang lebih aman, serta menganggu ekspor, yang akhirnya menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Ning.

"Untuk itu saya mengajak seluruh stakeholder agar selalu optimis dan bersatu padu dalam menghadapi tantangan global akibat konflik di Timur Tengah atau Israel - Iran, karena hal itulah yang membuat Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pandemi Covid-19 hingga konflik Rusia-Ukraina pada 2022, serta resesi global pada 2023," pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm