Sonora.ID – Penyimpangan sosial adalah bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Ada beberapa jenis-jenis penyimpangan sosial dalam ilmu sosiologi, diantarnya adalah penyimpangan primer dan sekunder.
Penyimpangan primer merupakan orang yang melakukan penyimpangan tetapi masih bisa diterima oleh masyarakat dan penyimpangan tersebut bersifat sementara.
Contohnya seperti terlambat sekolah atau siswa yang bolos sekolah.
Sementara penyimpangan sekunder adalah penyimpangan yang dilakukan tidak hanya sekali atau berulang-ulang, sehingga meresahkan dan mengganggu masyarakat lain.
Baca Juga: 5 Teori Penyimpangan Sosial Lengkap dengan Bentuk Penyimpangannya
Tindakan yang digolongkan dalam bentuk penyimpangan ini, tidak hanya bisa dilakukan oleh pria maupun perempuan dewasa, melainkan juga anak-anak.
Kesimpulannya, penyimpangan sekunder adalah bentuk penyimpangan yang bisa dilakukan siapa saja, sering dilakukan, dan tidak bisa ditoleransi oleh masyarakat.
Ciri-ciri perilaku penyimpangan sekunder:
Apa saja contoh-contoh penyimpangan sekunder?
Contoh penyimpangan sekunder
Beberapa contoh dari penyimpangan sekunder adalah mencuri, menjudi, mencopet, merampok, mabuk minuman keras, dan banyak lagi.
Cara mencegah perilaku menyimpang
Mengutip dari buku Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X yang disusun oleh Elisanti dan Tintin Rostini, berikut cara mencegah perilaku menyimpang:
Baca Juga: Contoh Tertib Sosial dan Penyimpangan Sosial di Tengah Masyarakat
Lembaga-lembaga sosial yang dimaksud adalah polisi, pengadilan, sistem adat dan tokoh masyarakat.
Pendidikan formal yaitu sekolah. Sekolah hendaknya menjadi bagian integrasi dari masyarakat sekitarnya.
Pendidikan moral tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma baik yang dianut secara kelompok ataupun secara masyarakat.