Sosiologi: Jenis, Ciri-ciri dan Contoh Penyimpangan Sekunder

30 April 2024 13:55 WIB
Ilustrasi, contoh penyimpangan sosial sekunder
Ilustrasi, contoh penyimpangan sosial sekunder ( Freepik)

Sonora.ID – Penyimpangan sosial adalah bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Ada beberapa jenis-jenis penyimpangan sosial dalam ilmu sosiologi, diantarnya adalah penyimpangan primer dan sekunder.

Penyimpangan primer merupakan orang yang melakukan penyimpangan tetapi masih bisa diterima oleh masyarakat dan penyimpangan tersebut bersifat sementara.

Contohnya seperti terlambat sekolah atau siswa yang bolos sekolah.

Sementara penyimpangan sekunder adalah penyimpangan yang dilakukan tidak hanya sekali atau berulang-ulang, sehingga meresahkan dan mengganggu masyarakat lain.

Baca Juga: 5 Teori Penyimpangan Sosial Lengkap dengan Bentuk Penyimpangannya

Tindakan yang digolongkan dalam bentuk penyimpangan ini, tidak hanya bisa dilakukan oleh pria maupun perempuan dewasa, melainkan juga anak-anak.

Kesimpulannya, penyimpangan sekunder adalah bentuk penyimpangan yang bisa dilakukan siapa saja, sering dilakukan, dan tidak bisa ditoleransi oleh masyarakat.

Ciri-ciri perilaku penyimpangan sekunder:

  • Perilaku menyimpang mendominasi gaya hidupnya
  • Perilaku tersebut tidak dapat diterima oleh masyarakat.
  • Frekuensi atau jumlah tindakan menyimpangnya
  • Berlawanan atau tidaknya tindakan tersebut terhadap budaya setempat
  • Ada norma penghindaran dalam perilaku menyimpang
  • Penyimpangan sosial bersifat adaptif.

Apa saja contoh-contoh penyimpangan sekunder?

Contoh penyimpangan sekunder

Beberapa contoh dari penyimpangan sekunder adalah mencuri, menjudi, mencopet, merampok, mabuk minuman keras, dan banyak lagi.

Cara mencegah perilaku menyimpang

Mengutip dari buku Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X yang disusun oleh Elisanti dan Tintin Rostini, berikut cara mencegah perilaku menyimpang:

Baca Juga: Contoh Tertib Sosial dan Penyimpangan Sosial di Tengah Masyarakat

  1. Mengefektifkan fungsi dan peranan lembaga-lembaga sosial

Lembaga-lembaga sosial yang dimaksud adalah polisi, pengadilan, sistem adat dan tokoh masyarakat.

  1. Memberikan pendidikan baik formal atau formal di keluarga dan masyarakat

Pendidikan formal yaitu sekolah. Sekolah hendaknya menjadi bagian integrasi dari masyarakat sekitarnya.

  1. Meningkatkan pendidikan moral dan etika

Pendidikan moral tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma baik yang dianut secara kelompok ataupun secara masyarakat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm