Sonora.ID - Bagaimana sejarah Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei? Simak ulasannya berikut ini.
Hardiknas merupakan salah satu peringatan penting yang dirayakan setiap tahun di Indonesia.
Peringatan ini tak lepas dari pahlawan nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Sosoknya yang menjadi pelopor pendidikan bagi kaum pribumi menjadi inspirasi untuk ditetapkannya Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hadjar Dewantara memperjuangkan pendidikan di era kolonialisme, yang saat itu masih sulit dijangkau kaum pribumi.
Baca Juga: 78 Ucapan di Hari Pendidikan Nasional 2024, Bisa Dibagikan Pada 2 Mei!
Sejarah Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) 2 Mei
Penetapan Hari Pendidikan Nasional berkaitan erat dengan perjuangan Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat.
Ia lahir pada 2 Mei 1889.
Beruntung dirinya lahir di keluarga ningrat sehingga bisa mengenyam pendidikan di era kolonialisme.
Setelah lulus pendidikan dasar, Ki Hadjar Dewantara melanjutkan pendidikan di STOVIA.
Sayangnya ia tak bisa menyelesaikannya karena sakit.
Kemudian Ki Hadjar Dewantara memilih bekerja sebagai wartawan di berbagai media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.
Di era kolonialisme Belanda, sosoknya sangat berani menentang kebijakan pendidikan yang diatur pemerintahan Hindia Belanda.
Salah satu kebijakannya, yaitu hanya mengizinkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang dapat duduk di bangku pendidikan.
Kritiknya terus dilakukan hingga pemerintah Kolonial gerah.
Ia pun diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Ketiganya kemudian dikenal dengan sebutan “Tiga Serangkai”.
Setelah kembali dari pengasingan, Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
Dirinya menerapkan semboyan ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Baca Juga: Daftar Hari Besar Bulan Mei 2024: Peringatan Nasional dan Internasional
Artinya:
Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik)
Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide)
Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),
Semboyan itu masih digunakan di dunia pendidikan Indonesia.
Karena perjuangannya di bidang pendidikan inilah, sosoknya ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Hari kelahirannya, yaitu 2 Mei ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Demikian sejarah Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional yang tak bisa dilepaskan dari sosok Ki Hadjar Dewantara.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News