Sonora.ID – Berikut ulasan selengkapnya mengenai “Mengenal Lebih dalam Mengenai Takdir Mubram dan 4 Ketetapan Allah”.
Islam mengajarkan banyak hal mengenai kehidupan salah satunya adalah yang berhubungan dengan takdir.
Didalam ajaran agama Islam sendiri dijelaskan bahwa Takdir dibagi menjadi dua yakni takdir yang dapat diubah dan yang dapat dirubah.
Takdir Mubram merupakan sebuah nasib yang telah di tetapkan oleh Allah dan tidak dapat diubah oleh manusia.
Takdir mubram dijelaskan dalam Al-Qur'an surah An-Nisa' ayat 78. Allah SWT berfirman,
Baca Juga: Ini Hukuman Allah SWT untuk Orang yang Menuduh Wanita Baik Berzina
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا ٧٨
Artinya: "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, "Ini dari sisi Allah" dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, "Ini dari engkau (Nabi Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?"
Tidak hanya itu, mengenai Takdir Mubram juga disinggung Allah pada surah Ar-Rum yang tertuang dalam ayat ke 30.
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ ٣٠
Artinya: "Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Sebagaimana dikutip dari buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah (terbitan edisi 2023) karangan Idik Saeful Bahri, menyebutkan bahwa Taksdsir Mubram adalah sebuah kondiri yang pasti akan terjadi dan tidak dapat disangkal oleh manusia manpun.
Sebab takdir ini adalah murni ketentuan dan juga ketetapan dari Allah.
Contoh Takdir Mubram
Disebutkan dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR. KH. M. Hamdan Rasyid, berikut contoh takdir mubram.
- Kelahiran
- Ajal atau kematian
- Jenis kelamin
- Musibah dan bencana alam
Hal-hal yang Telah Ditetapkan Allah SWT
Mengacu sumber yang sama, ada beberapa hal yang telah ditakdirkan Allah SWT kepada hamba-Nya. Berikut empat di antaranya.
Baca Juga: 30 Ayat Alkitab untuk Paskah, Bukti Kasih Allah kepada Umat-Nya
1. Ajal Manusia
Setiap muslim harus meyakini bahwa ajal setiap manusia telah ditentukan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-A'raf ayat 34. Allah SWT berfirman,
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ٣٤
Artinya: "Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan."
2. Rezeki
Setiap rezeki untuk mahluknya telah dijamin sendiri oleh Allah SWT. Mereka yang hidup baik beriman maupun tidak telah ditetapkan rezekinya oleh Allah ta'alla.
Hal ini diperjelas langsung oleh Allah sebagaimana firmannya yang tercatat didalam surah Asy-Syura ayat 12.
لَهٗ مَقَالِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۚاِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ١٢
Artinya: "Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi. Dia melapangkan rezeki dan menyempitkan(nya) bagi siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
Baca Juga: 6 Amalan Jumat Terakhir Bulan Ramadhan Guna Mendapat Berkah Allah
3. Jabatan dan Kekuasaan
Seseorang juga harus meyakini bahwa jabatan yang didapat atas kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, jika memangku jabatan tertentu tidak perlu berlaku sombong.
Allah SWT memberikan kekuasaan pada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sebagaiman firman-Nya dalam surah Ali-'Imran ayat 26,
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٦
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan sesiapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan sesiapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
4. Keimanan dan Kekufuran
Hakikatnya iman dan kufur seseorang telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Maka tidak ada seorang pun yang mampu memberikan hidayah kepada yang lainnya.
Allah SWT mengatur keimanan dan kekufuran hamba-Nya sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-'Ankabut ayat 69,
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ ٦٩
Artinya: "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (Mencari keridhaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan."
Baca Juga: 30 Ayat Alkitab untuk Paskah, Bukti Kasih Allah kepada Umat-Nya