Banjarmasin, Sonora.ID – Tuntutan terkait kesejahteraan guru honorer dan buruh yang masih sangat minim, menjadi salah satu masalah yang disampaikan oleh massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan, dalam aksi yang digelar Kamis (02/05) siang.
Aksi berlangsung di ruas Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, tepat di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan.
“Persoalan pendidikan di Kalimantan Selatan harus menjadi perhatian wakil rakyat,” tutur Ahmad Sunir Ridha, Koordinator Pusat BEM se-Kalimantan Selatan, di sela-sela aksi.
Gaji guru honorer yang hanya ratusan ribu perbulan yang bahkan dibayarnya per beberapa bulan sekali, dinilai tidak manusiawi.
Belum lagi jomplangnya kesetaraan antara sekolah noninklusi dengan sekolah inklusi, yang terlihat dengan sangat jelas.
“Kami juga menuntut sinkronisasi kerja antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, agar hasil kerja mereka tidak rancu,” tambah Sunir.
Sementara yang terkait dengan masalah ketenagakerjaan, pihaknya meminta agar penyelenggara pemerintahan dapat membuat kebijakan yang berpihak kepada para pekerja.
Termasuk soal pengupahan yang masih di bawah sejahtera di tengah naiknya harga barang dan jasa.
“Kami menolak upah murah dan meminta Upah Minimum Provinsi (UMP) dinaikkan dengan mempertimbangkan kondisi kenaikan harga yang saat ini semakin pesat dan tidak mencukupi kebutuhan hidup layak,” tegasnya lagi.
Di sisi lain, masih diterapkannya UU Cipta Kerja oleh pemerintah, didesak untuk dicabut karena dinilai terlalu rancu dan berimbas pada banyak lini kehidupan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin, berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Pusat.
“Apapun yang namanya aspirasi, wajib hukumnya ditindaklanjuti dan menjadi kewajiban kami di sini, sebagai wakil rakyat,” tegasnya.
Lutfi menyebut akan membagikan poin-poin tuntutan ke komisi yang ada di DPRD Provinsi, sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.
“Yang pasti, kami siap memperjuangkan tuntutan dari teman-teman mahasiswa,” tegas Lutfi.
Dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional, massa dari BEM se-Kalimantan Selatan menuntut sejumlah hal.
Total ada 3 tuntutan terkait Hari Pendidikan Nasional dan 7 tuntutan untuk Hari Buruh Internasional, yakni:
Poin Tuntutan Hardiknas:
Poin Tuntutan Mayday:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: RSUD Ulin Banjarmasin Temui DPRD Terkait Dugaan Malapraktik Persalinan