CSR Specialist PetroChina Jabung M. Yuda Ramdani sebelumnya mengatakan, komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan literasi berbasis inklusi sosial merupakan langkah positif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Perpustakaan bisa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk mendapatkan informasi, edukasi, tidak hanya dari segi pendidikan tetapi juga kesehatan, parenting, lingkungan, ekonomi dan UMKM, serta meningkatkan kegiatan-kegiatan positif untuk anak-anak yang ada di desa. Sehingga perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat memberikan dampak bermanfaat besar untuk masyarakat yang berada di sekitar perpustakaan,” ujarnya.
Dalam kegiatan sebelumnya, PetroChina Jabung bekerja sama dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) menyelenggarakan pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, 21-26 April 2024.
Tujuh orang perajin batik dan satu orang perajin songket ikut serta dalam pelatihan yang mengusung tema Canting Emas "Cipta Batik Tingkatkan Ekonomi Masyarakat".
PetroChina berharap inisiatif tersebut tidak hanya akan memberdayakan para perajin, tetapi juga akan menghasilkan produk batik berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar global.
Salah seorang perajin Batik Pesona Adabinjai yang berhasil lulus sertifikasi uji kompetensi, Ahmad Daud mengungkapkan rasa bangga telah diberikan kesempatan untuk mengikuti Program Pengembangan Masyarakat (PPM) PetroChina yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat, menambah pengetahuan, ilmu-ilmu baru pengalaman yang diberikan oleh Balai Besar Kerajinan Batik Yogyakarta, serta menjadikan pembatik yang berkompeten dan bersertifikasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Siti Azizah berharap kegiatan pelatihan dan sertifikasi uji kompetensi ini dapat terus berlanjut.
Menurut Siti Azizah, tidak hanya sebatas untuk mengikuti pelatihan dan uji sertifikasi kompetensi saja, para peserta yang telah mengikuti kegiatan selama di Yogyakarta tersebut setelah kembali ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan berbagi ilmu dengan rekan-rekan perajin batik dan songket yang belum berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut.
"Para perajin bisa berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi perajin dan penenun. Kegiatan ini juga menginspirasi untuk terus berinovasi dalam pengembangan pola, pewarnaan dan pengolahan limbah,” ujarnya.
--- end ---