Renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus banyak menceritakan kematian dan kebangkitan Yesus yang menjadi pesan penghiburan dan pengharapan untuk memperkuat iman.
1. Menjadi Saksi Kristus
Hari ini kita merayakan Hari Besar Umat Kristen yang Keempat, yaitu Hari Kenaikan Yesus ke Surga, setelah Natal, Jumat Agung, dan Paskah. Tema yang kita renungkan dalam perayaan ini adalah "Menjadi Saksi Kristus". Kenaikan Yesus menjadi momen penting dalam memahami tugas kita sebagai saksi Kristus. Ketika Yesus kembali ke surga, Dia memberikan tanggung jawab kesaksian kepada para murid-Nya untuk melanjutkan pelayanan-Nya di dunia ini.
Oleh karena itu, tugas kita saat ini adalah meneruskan pelayanan, memberikan kesaksian, dan menjalin persekutuan. Kenaikan Yesus menjadi momentum penyerahan dan pemberian tanggung jawab kepada para murid dan juga kepada kita sebagai orang percaya saat ini.
Pada perayaan Hari Kenaikan Yesus ke surga hari ini kita membahas perikop Lukas 24:44-53. Kalau kita perhatikan perikop ini maka kita akan menemukan ada tiga hal penting yang dapat kita pahami, yakni:
1. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Dia memberikan tugas kepada murid-Nya untuk menyaksikan segala sesuatu tentang Dia (Ayat 44-48).
Para murid diberitahu kembali bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi, dan kitab Mazmur. Mesias itu adalah sosok yang akan menderita, mati disalibkan, dan bangkit pada hari ketiga dari kematian, semuanya itu untuk menyelamatkan manusia.
Para murid telah menjadi saksi atas semua ini. Karena itu, Yesus memberi tugas kepada mereka untuk pergi dan memberitakan pesan tentang pertobatan dan pengampunan dosa dalam nama-Nya, dimulai dari Yerusalem.
Mengapa harus dalam nama-Nya? Pertama, karena kuasa dalam nama Yesus Kristus memungkinkan orang untuk menyesali dosa-dosanya dan bertobat. Kedua, hanya dalam nama-Nya pengampunan dosa tersedia bagi semua yang menyesali dosa-dosanya, sehingga manusia dapat diselamatkan. Lukas menegaskannya dalam Kisah Para Rasul 4:12, bahwa keselamatan hanya ditemukan dalam Yesus Kristus. Paulus juga menegaskan dalam Roma 10:13 bahwa siapa pun yang berseru kepada nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan.
2. Yesus menjanjikan penolong, yaitu Roh Kudus (Ayat 49).
Yesus menyadari bahwa tugas yang diberikan kepada para murid bukanlah hal yang mudah. Dia sangat mengenal murid-murid-Nya, termasuk yang pernah meninggalkan-Nya atau bahkan menyangkal-Nya. Oleh karena itu, Yesus tidak mengizinkan mereka untuk pergi dari Yerusalem dan memberitakan Injil sebelum mereka menerima Roh Kudus, karena Dia tahu mereka pasti akan gagal tanpa kehadiran-Nya.
Hal ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya peran Roh Kudus dalam memberitakan Injil. Meskipun seseorang memiliki kecerdasan dalam berkhotbah dan menjelaskan kebenaran Firman Tuhan, jika Roh Kudus tidak bekerja di dalam dirinya, hal itu tidak akan berdampak. Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus membantu para murid menjadi saksi di tengah dunia ini, untuk berani menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat, berani berkorban, hidup berbeda dari dunia, dan bahkan bersedia setia sampai mati demi nama-Nya.
3. Yesus memberkati murid-murid-Nya lalu naik ke surga (Ayat 51-53).
Disebutkan dalam ayat 52 bahwa murid-murid pulang ke Yerusalem dengan sukacita yang besar. Ini mungkin mengejutkan, mengingat perpisahan biasanya menyebabkan kesedihan, terutama ketika tidak ada jaminan kapan akan bertemu kembali. Namun, mereka bersukacita karena mereka memiliki pemahaman yang benar dan iman yang kokoh tentang Yesus.
Kenaikan Yesus ke surga dipahami oleh mereka dalam tiga hal: Pertama, mereka menyadari bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan, satu-satunya jalan penyelamatan dan keselamatan. Kedua, kenaikan Yesus ke surga memberi harapan bagi orang percaya karena Dia telah menyediakan tempat bagi mereka di surga. Ketiga, kenaikan Yesus memberikan kesempatan bagi orang percaya untuk menjadi saksi-Nya di dunia ini, setelah mereka diperlengkapi dengan urapan dan kuasa Roh Kudus.
Saudara-saudara, renungkanlah dalam diri Anda sekalian. Biarkan saat ini hati nurani dan batin saudara sekalian bekerja. Selamat merayakan Hari Kenaikan Yesus ke surga!
Baca Juga: 30 Ucapan Kenaikan Yesus Kristus 2024 yang Sarat Makna, Sebar Sekarang
2. Beritakanlah Injil kepada Semua Makhluk (Markus 16:15-20)
Waktu terus berjalan, kita telah berada pada hari yang ke-40 setelah Paskah, di mana kita rayakan sebagai hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga. Alkitab menjelaskan bahwa di saat Yesus Kristus sedang berbicara dengan murid-murid maka terangkatlah Dia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Tuhan Allah. Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga kelihatannya sangat simple.
Penekanan kisah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga lebih menyoroti tentang hal-hal yang dilakukan Yesus Kristus sebelum Dia terangkat ke sorga, sebagaimana kesaksian Injil Markus. Selain bertemu dengan Maria Magdalena yang dari padanya Yesus Kristus pernah mengusir 7 setan, bertemu dengan dua orang dalam perjalanan, juga dengan kesebelas murid-Nya, Tuhan Yesus Kristus juga telah memberikan suatu tugas penting kepada mereka yaitu untuk memberitakan Injil.
Sebagaimana dalam ayat 15-16, Yesus Kristus berkata "Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum". Memberitakan Injil ternyata telah menjadi tugas utama dari murid-murid Yesus Kristus. Jika kita perhatikan dengan seksama perintah Tuhan Yesus Kristus ini, maka kita akan dapati ada beberapa pokok penting yang ditekankan di sini yaitu:
Pertama, kata "pergilah ke seluruh dunia". Kalimat ini mengingatkan kepada murid-murid tentang tempat yang harus mereka tuju untuk melakukan pekabaran Injil. Kata seluruh dunia berarti menuju pada tempat yang sangat luas dan jauh. Murid-murid diingatkan bahwa tugas memberitakan Injil juga jangan hanya di Galilea atau Yerusalem saja, tetapi memberitakan Injil itu harus juga menjangkau kepada segala bangsa yang ada di dunia ini. Pekabaran Injil tidak lagi hanya bersifat ke dalam, kepada satu bangsa, tetapi pekabaran Injil juga harus keluar pada segala suku bangsa di dunia.
Kedua, kata "Beritakan Injil kepada segala makhluk". Kalimat ini menunjukkan bahwa berita Injil harus dirasakan, bukan hanya oleh satu makhluk hidup yaitu manusia semata, tapi ternyata pada semua makhluk. Hal ini menunjukkan bahwa Injil diberitakan harus melewati batas-batas kehidupan manusia. Injil Yesus Kristus harus berdampak pada segala makhluk ciptaan Tuhan yang ada di dunia; binatang, tumbuhan bahkan makhluk lainya. Perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan alam ciptaan Tuhan ternyata juga jadi sasaran penginjilan. Keselamatan dilihat secara universal.
Ketiga, kata "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, siapa yang tidak percaya dihukum". Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kepada murid-murid bahwa keuntungan orang yang percaya, hidup mereka akan selamat, sebaliknya yang tidak percaya akan dihukum. Hal ini menunjukkan konsekuensi hidup orang yang menerima Injil, dengan yang tidak. Penghukuman ternyata akan menjadi tindakan Tuhan Allah bagi yang tidak percaya. Jadi kita yang telah mendengarkan dan menerima Injil Yesus Kristus adalah orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang berkemenangan.
3. Makna Kenaikan Yesus Kristus
“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” - Kisah Para Rasul 1:11
Empat puluh hari setelah kebangkitan, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun, dekat Yerusalem. Di sana Yesus menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai Roh Kudus turun ke atas mereka. Yesus memberkati mereka dan terangkat naik ke surga. Ketika itu, malaikat menyampaikan pesan bahwa Yesus akan datang kembali. Melalui ayat ini kita belajar dua hal:
Pertama, Yesus kembali ke surga, ke tempat asal-Nya. Ini menandakan bahwa Dia telah kembali kepada kemuliaan-Nya, karena Dia adalah Tuhan (Yoh. 3:13). Kemuliaan Yesus terselubung selama Dia di bumi, kecuali saat peristiwa transfigurasi (Mat. 17:1-9). Kenaikan Kristus juga menyatakan peninggian Allah kepada-Nya (Ef. 1:20-23). Dia adalah Anak yang dikasihi Bapa dan dikaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (Flp. 2:9). Jika Allah saja meninggikan Yesus, sudah sepatutnya kita pun meninggikan-Nya melalui diri dan kehidupan kita. Yesus-lah satu-satunya yang patut kita sembah dan layani.
Kedua, Yesus akan datang kembali untuk membawa kita ke surga. Dia berjanji, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, ….” (Yoh. 14:3). Yesus akan kembali dengan cara yang sama seperti ketika Dia naik ke surga, secara fisik dan tampak dengan jelas (Mat. 24:30). Pada saat Kristus datang kembali, maka kita akan dibangkitkan menggunakan tubuh surgawi (1Tes. 4:13-18). Kenaikan Yesus memastikan kita yang percaya kepada-Nya bahwa satu saat nanti akan menikmati kebesaran dan keagungan-Nya di Kerajaan Surga.
Janji kedatangan Yesus Kristus menjadi sumber pengharapan dan penghiburan bagi kita dalam menjalani kehidupan setiap hari. Sambil menantikan kedatangan-Nya, kita harus pergi bersaksi dan memberitakan Injil (Kis. 1:8).
Ada upah yang Yesus janjikan bagi umat yang memberitakan Injil, “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” (Why. 22:12). Di hari peringatan kenaikan Yesus ini, mari kita persiapkan hati menyambut kedatangan-Nya suatu saat nanti dengan melayani-Nya dengan hati yang tulus dan sukacita berlandaskan kasih Tuhan.
4. Saksi Kristus yang Mengusahakan Kedamaian dan Keadilan Sosial di Tengah Dunia
Dalam proses persidangan di pengadilan, selalu dihadirkan saksi. Baik itu saksi yang meringankan maupun saksi yang memberatkan bagi terdakwa. Saat hendak bersaksi, seseorang akan disumpah terlebih dahulu agar keterangan yang diberikan sesuai dengan yang dia ketahui. Keterangan saksi ini dijadikan sebagai alat bukti dan jika berbohong dalam kesaksiannya, maka ia bisa dipidanakan. Dari sini kita tahu bahwa tugas dan tanggung jawab seorang saksi tidaklah mudah.
Para murid yang telah dipanggil, dipilih, dan mengikut Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya dijadikan saksi oleh Tuhan Yesus. Tentu itu bukan suatu tanggung jawab yang mudah, walaupun selama 3 tahun mereka mengikuti Yesus kemanapun Dia pergi serta mendengarkan pengajaran-Nya dan melihat karya-Nya.
Menjadi saksi dan melanjutkan pekerjaan Yesus bukanlah perkara yang mudah. Selama Yesus hidup banyak pertentangan dan penolakan yang diterimanya. Mengapa? Karena di dalam setiap pengajaran dan karya-Nya, Yesus menentang kesewenang-wenangan, Yesus membela orang-orang yang tersisihkan, terpinggirkan, dan termarginalkan baik di dalam kehidupan sosial maupun keagamaan.
Untuk itulah para murid diutus menjadi saksi Kristus di dunia. Melanjutkan karya Yesus di dunia, membawa kedamaian, dan mengusahakan keadilan bagi orang-orang yang termarginalkan, tersisihkan, terpinggirkan dan mengalami kesewenang-wenangan, baik dari penguasa pemerintah maupun pemimpin agama.
Sekali lagi, tentu itu bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi para murid. Jangankan memikirkan orang lain, selama 3 tahun mengikuti Yesus saja mereka lebih banyak memikirkan kepentingan dan kebutuhan diri sendiri, sehingga sebelum memberikan perutusan untuk menjadi saksi-Nya, Yesus terlebih dahulu membuka pikiran para murid (Ay. 45), agar mereka mengerti akan Kitab Suci, mengerti pengajaran dan karya Yesus di dunia. Mereka pun mengerti tugasnya, bukan untuk kepentingan dan kepuasan diri mereka sendiri, tetapi untuk menyampaikan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa.
Setelah memberikan tugas itu, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati para murid-Nya. Berkat Tuhan menyatakan penyerahan perutusan-Nya kepada para murid sekaligus janji untuk mendampingi mereka melakukan tugas sebagai saksi-Nya. Para murid sujud untuk menghormati Yesus dan menerima tugas perutusan itu.
Kali ini para murid tidak sedih atas kepergian Yesus, berbeda saat berhadapan dengan kematian Yesus, para murid merasa sangat ketakutan. Kini mereka siap melanjutkan karya Yesus di dunia. Karya yang membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan bagi yang mengalami kesewenang-wenangan dalam kehidupan masyarakat maupun keagamaan.
Demikian juga kita sebagai orang percaya dipanggil menjadi seperti para murid. Menjadi saksi Kristus di dunia, menjadi saksi Kristus di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga kita, gereja, masyarakat, dan pekerjaan. Kita harus membawa kedamaian dan mengusahakan keadilan. Jangan hanya berdiam diri, jangan takut dan berkecil hati karena kuasa dari Roh Kudus akan melengkapi dan memampukan kita menjadi saksi-Nya. Amin.
5. Naik ke Surga (Luk. 24:48-53)
Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kis. 1:11).
Firman Tuhan hari ini dari Luk. 24:48-53 berkisah tentang kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Tubuh-Nya yang terangkat adalah tubuh immortal, tubuh kemuliaan; bisa kelihatan dan bisa tidak kelihatan sebagaimana saat Yesus berbicara dengan dua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-33). Tuhan Yesus mengatakan tubuh kita pun saat dibangkitkan nanti sama dengan tubuh kemuliaan itu (1Kor. 15:42-50). Sebuah sukacita dalam pengharapan.
Ada dua sikap pada murid yang muncul saat itu, yakni ketidakjelasan hal yang terjadi, dan pengharapan yang kuat akan janji Tuhan. Yesus mengatakan bahwa Penolong akan datang, tetapi tidak ada gambaran kapan, bagaimana, dan dimana akan datangnya. Tetapi akhirnya para murid percaya dan mengikuti perintah-Nya. Mereka memilih tinggal di kota itu, bertekun dalam doa di ruang atas tempat mereka menumpang, menanti janji "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" (ayat 49; band. Yoel 2:28; Kis. 1:13-14).
Yesus terangkat dan kini Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa dengan penuh kuasa atas bumi dan sorga untuk menjadi hakim bagi semua orang. Karya penyelamatan-Nya selanjutnya diserahkan pada kita. Maka bagi kita yang utama adalah seberapa besar usaha kita dalam realitas keseharian kita menjadi saksi yang baik bagi Kristus. Sebagai manusia biasa, kita tentu ada pergumulan dan kerinduan. Dalam geliat kehidupan ini, tentu kita tidak layak diam berpangku atau berlipat tangan, atau fokus semata pada diri sendiri, melainkan berupaya terus menerus untuk lebih baik dan lebih berkarya bagi Dia. Untuk bisa mengetahui apakah kita sudah maksimal dalam upaya penantian dan pencarian itu, maka hidup Yesus dan para rasul merupakan keteladanan yang layak untuk diikuti.
Yesus telah menjawab dengan tidak tergoyahkan atas keraguan kita. Ia telah memberi pengampunan dosa. Waktu kita sangat terbatas. Namun bila memiliki keinginan dan motivasi, Roh Kudus akan memampukan kita untuk menjadi saksi dan memaksimalkan akar dan motivasi kita. Tuhan Yesus tidak lagi bersama-sama dengan para murid dan juga dengan kita dalam pengertian fisik, tetapi keberadaan-Nya dalam keadaan yang baru, itu lebih memungkinkan kita semua untuk dapat bersama-sama dengan Dia. Yesus hadir dan berada "di sini dan di sana" dan dengan sabar dan setia menantikan seruan dan permohonan kita. Ia akan memampukan perjuangan kita.
Dalam penantian seperti para murid-Nya, kita terus memuji dan menyembah-Nya sambil tetap bersukacita akan anugerah yang sudah diberikan-Nya. Kuasa pertolongan Roh Kudus akan diberikan untuk memampukan kita sebagai saksi dan berkat bagi orang lain. Selamat merayakan kenaikan Tuhan kita dan selamat beribadah. Tuhan memberkati. Amin.
Demikian 5 renungan Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 yang dapat dijadikan khotbah.