Sementara itu bagi sebagian masyarakat, Jakarta masih akan menjadi magnet atau daya Tarik untuk ditinggali meski sudah tak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota.
Seperti disampaikan Evi (42) wanita asal Payakumbuh, Sumatera Barat, yang masih optimis bisa mengikuti jejak sahabat-sahabat atau saudaranya yang lebih dahulu sukses merantaua dan mengadu nasib di Jakarta.
“Kota Jakarta masih membawa harapan untuk meraih kehidupan yang layak dan lebih baik dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, walaupun sudah tidak menyandang sebagai Ibukota Negara karena perusahaan-perusahaan besar dan pusat bisnis semua berada di Jakarta,” ujarnya kepada Redaksi Sonora.Id
Harapan juga disampaikan Noldy (28) Pria asal Purwokerto ini baru saja mendapatkan pekerjaan di Jakarta setelah beberapa tahun terakhir bekerja serabutan di kampung halamannya. Ia mengakui tertarik bekerja di Jakarta lantaran mendapatkan tawaran gaji lebih baik.
“Upah minimum karyawan di Jakarta lebih tinggi, meski biaya hidup di sini juga tinggi. Justru ini menjadi tantangan yang harus dihadapi para perantau,” kata Noldy.