Sonora.ID – Emoji atau emoticon kerap digunakan oleh siapa saja dalam unggahan foto atau dalam isi pesan pribadi.
Belakangan ini, emot batu sering digunakan oleh warganet di media sosial. Lantas, apa arti emot batu?
Meski tampak seperti ukiran batu biasa, tetapi ternyata batu ini memiliki kisah uniknya tersendiri.
Arti Emot Batu
Melansir laman resmi emoji guide, emoji kepala batu atau emot batu ini digambarkan sebagai sebuah patung Moai raksasa, sosok manusia yang terdapat di Pulau Paskah.
Baca Juga: Apa Arti Emoji Love Hitam dan Arti Emoji Love Warna Lainnya?
Wajah datar dari emot kepala batu ini bisa diartikan sebagai ekspresi konyol, tabah, sebal, muka datar, dan lain sebagainya.
Emot batu ini juga menjadi referensi dari patung bernama Moyai yang terletak di daerah dekat stasiun Shibuya, Tokyo.
Emot batu atau moai adalah emoji yang sudah disetujui sebagai standar Unicode 6.0 sejak tahun 2010 silam.
Kehadiran emot batu yang kerap kali diimbuhkan oleh para penghuni dunia maya tersebut viral saat ada unggahan suatu video lelucon yang dinilai kurang lucu di media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, hingga Twitter.
Kendati demikian, tak ada aturan khusus yang mengikat perihal penggunaan maupun pemaknaan dari emot batu ini. Setiap orang dipersilakan menggunakan emoji ini untuk mengekspresikan hal apa saja.
Patung Moai
Pulau Paskah merupakan bagian dari negara Cile di bagian selatan Samudra Pasifik. Pulau ini disebut sebagai pulau termisterius di seluruh dunia.
Bahkan pulau ini bahkan masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Di pesisir pulau Paskah ini terdapat ratusan patung raksasa yang telah berusia sekitar 400 tahun yang disebut dengan Moai.
Moai merupakan patung manusia yang jenisnya monolitis atau dipahat hanya dari satu buah batu.
Baca Juga: Arti 'Bulgos' Kpopers, Ternyata Ini Rahasia di Balik Sebuah Emoji!
Meski begitu, ada pula Moai yang terdiri dari dua buah batu pahat yang menjadi penyusun antara bagian tubuh dengan kepalanya.
Sekarang ini, terdapat kurang lebih 887 Moai yang tersebar di pulau Paskah atau Rapa Nui, sebagaimana penduduk lokal menamai pulau tersebut.
Ada 13 Moai yang berdiri di alas tempat ritual terbesar yang dinamakan Ahu Tongariki.
Dengan patung-patung tersebut yang ukuranya terlalu besar serta tubuh tanpa kaki, dirasa akan sulit membayangkan cara patung monolitik raksasa yang bahkan beratnya mencapai 88 ton serta dibangun sekitar 900 tahun silam dapat berpindah ke pulau terpencil ini.
Sampai saat ini, arti serta fungsi patung Moai masih menjadi misteri bahkan bagi para arkeolog. Bahkan, belum ada yang mengetahui arti dari kata Moai.