Setiap hal akan bersumber dari ajaran Tuhan yang kemudian diberikan kepada pemimpin negara.
Teori kedaulatan Tuhan ini mulai berkembang di dunia pada abad ke-5 sampai abad ke-15.
Perkembangan teori ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan agama Kristen (pada saat itu) yang dipimpin oleh seorang Paus.
Selain itu, berkembangnya teori kedaulatan Tuhan ini juga disebabkan oleh orang-orang mempercayai bahwa tanpa adanya Tuhan, maka tidak semua hal yang ada di dunia ini tidak dapat terjadi atau diwujudkan.
Menurut teori ini, setiap aturan-aturan yang dibuat oleh pemimpin negara dipercaya oleh warga negaranya berasal dari Tuhan.
Baca Juga: Pengertian Teori Kedaulatan dan Jenis-Jenis Teori Kedaulatan
Hal ini dikarenakan pemimpin negara yang memimpin negara dengan kedaulatan Tuhan dipercaya sebagai utusan atau dari Tuhan di dunia ini.
Singkatnya, pemimpin negara itu dianggap memiliki kemampuan memegang kekuasaan dan berperan menjadi utusan Tuhan di dunia ini.
Negara yang menganut teori kedaulatan Tuhan, berarti disebut sebagai negara teokrasi.
Jadi, negara tidak membedakan urusan negara dengan urusan agama, begitu juga sebaliknya.
Beberapa negara yang pernah menganut teori ini, di antaranya adalah Jepang, Ethiopia, dan lain-lain.
Jepang pernah menerapkan kedaulatan Tuhan ini pada masa kepemimpinan Tenno Heika.
Sementara itu, negara Ethiopia pernah menganut kedaulatan Tuhan pada masa kepemimpunan Raja Haile Selassi.