7 Pidato Hari Lahir Pancasila Singkat, Cocok Jadi Amanat Upacara

27 Mei 2024 19:53 WIB
7 Pidato Hari Lahir Pancasila Singkat, Cocok Jadi Amanat Upacara
7 Pidato Hari Lahir Pancasila Singkat, Cocok Jadi Amanat Upacara ( BPIP RI)

Sonora.ID – Berikut beberapa referensi pidato Hari Lahir Pancasila singkat, yang cocok dibawakan sebagai amanat upacara.

Upacara bendera merupakan salah satu agenda wajib yang dilakukan pada peringatan besar di Indonesia, termasuk Hari Lahir Pancasila.

Hari Lahir Pancasila setiap tahunnya diperingati pada tanggal 1 Juni.

Nah, tahun ini Hari Lahir Pancasila jatuh pada Hari Sabtu, 1 Juni 2024.

Sebagai informasi, Tema Hari Lahir Pancasila 2024 adalah Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: 70 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Cocok Jadi Caption Medsos

Adapun, logo Hari Lahir Pancasila 2024 tahun ini berupa "Sandya Taru" yang berarti Pohon Persatuan. Logo tersebut mencerminkan gotong royong dan kesetaraan.

Anda bisa download logo Hari Lahir Pancasila 2024 resmi di sini.

Dalam pelaksanaan upacara Hari Lahir Pancasila, pembina upacara akan membawakan pidato Hari Lahir Pancasila 2024.

Maka dari itu, sebagai referensi berikut 7 pidato Hari Lahir Pancasila yang sudah Sonora.ID rangkum untukmu.

1. Pidato Hari Lahir Pancasila

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Selamat pagi para hadirin yang berbahagia, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan rezeki-Nya lah, kita dapat berkumpul dalam suasana yang bahagia di hari peringatan Hari Lahir Pancasila.

Para pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan sejak kelahirannya sampai hari ini Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang membangun cita-cita kita.

Selain itu Pancasila menjadi pengingat kita bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah kita ke depan.

Hadirin yang saya hormati,

Peringatan Hari Lahir Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang.

Selama ini upaya yang kita lakukan lebih berfokus pada hasil akhir dan mengesampingkan integrasi sosial budaya dan pelestarian lingkungan. Hal tersebut kurang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menyelaraskan potensi sumberdaya alam dengan sumberdaya manusia. Menyadari hal tersebut, inilah waktunya kita merancang keseimbangan baru yang mengedepankan kemajuan semua kelompok masyarakat dan memprioritaskan konservasi alam.

Dalam hal ini Pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita. Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya. Inilah titik berangkat kita.

Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi pelajar Pancasila, yaitu sosok pembelajar sepanjang hayat, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan Global, mampu bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Para pelajar Pancasila Itulah yang akan meneruskan estafet pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan.

Kepada semua hadirin, saya ucapkan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Dengan nilai-nilai Pancasila yang menyertai langkah kita, mari membangun Indonesia yang lebih tangguh, lebih inklusif dan lebih mencerdaskan dengan Merdeka Belajar.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

2. Pidato Hari Lahir Pancasila

Assalamualaikum Wr.Wb.

"Hadirin yang saya hormati,

Selamat pagi dan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila!

Hari ini, kita berkumpul di sini untuk menghormati momen penting dalam sejarah bangsa kita, yaitu hari di mana Pancasila, dasar negara kita, lahir ke dunia.

Tepat pada tanggal 1 Juni, kita mengenang dan merayakan kelahiran Pancasila sebagai pondasi kuat yang mengarahkan kita menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, makmur, dan beradab.

Pancasila, yang terdiri dari lima sila yang saling melengkapi, membawa pesan-pesan luhur yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia dan anugerah-Nya.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengajarkan kita untuk saling menghargai, menghormati, dan berlaku adil terhadap sesama manusia tanpa memandang perbedaan ras, agama, suku, atau gender.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajarkan kita untuk bersatu padu sebagai bangsa Indonesia, membangun persatuan dalam keberagaman, dan menghormati perbedaan sebagai kekayaan yang harus kita pelihara.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan kita tentang pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan dan pentingnya pendekatan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan nasib bangsa.

Dan terakhir, sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan kita tentang pentingnya pemerataan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila bukanlah sekadar kata-kata yang terdapat dalam lembaran kertas atau terpampang di ruang kelas. Pancasila adalah semangat dan jiwa bangsa Indonesia yang harus tercermin dalam tindakan dan sikap kita sehari-hari.

Kita harus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam segala aspek kehidupan kita, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.

Dalam perayaan Hari Lahir Pancasila ini, marilah kita perkuat komitmen kita untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dan landasan berbangsa.

Mari kita tingkatkan toleransi, saling menghormati, dan bekerja sama untuk membangun negara yang maju dan sejahtera. Marilah kita tingkatkan rasa kebanggaan kita sebagai anak bangsa, merawat dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Terakhir, marilah kita bersyukur atas limpahan karunia Tuhan kepada bangsa Indonesia. Saya berharap, semangat Pancasila senantiasa tumbuh di sanubari kita.

Saya berharap, semangat Pancasila senantiasa menyala dalam diri kita semua, tidak hanya pada saat perayaan Hari Lahir Pancasila, tetapi setiap hari. Mari kita jadikan Pancasila sebagai panduan dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Di sini, pada momen bersejarah ini, mari kita perkuat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa. Mari kita jauhkan diri dari perpecahan dan perbedaan yang dapat merusak keutuhan negara. Mari kita bangun kerjasama yang erat, saling mendukung, dan memupuk semangat gotong royong dalam masyarakat.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak seluruh generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam membangun bangsa ini. Jadilah pemuda yang berpikiran terbuka, kreatif, dan inovatif.

Mari kita terus belajar, berinovasi, dan mengembangkan potensi diri untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Bersama-sama, kita bisa meraih kemajuan dan menciptakan masa depan yang gemilang.

Tidak lupa, mari kita juga merenungkan dan mengenang perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang untuk kemerdekaan dan kebebasan kita. Mari kita jaga dan lestarikan warisan perjuangan mereka dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila ini.

Kepada guru-guru, orang tua, dan seluruh warga negara Indonesia, terima kasih atas dedikasi dan peran aktif dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Marilah kita melangkah maju dengan semangat Pancasila sebagai pedoman hidup kita. Mari kita menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Dengan Pancasila sebagai landasan, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan meraih masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia.

Sekali lagi, selamat Hari Lahir Pancasila! Semoga semangat Pancasila senantiasa menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terima kasih, dan salam Indonesia Merdeka!"

Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

3. Pidato Hari Lahir Pancasila

Assalamualaikum warakhmatullahi wabarakkatuh.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada pagi hari ini kita dapat berkumpul menyelenggarakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara ini meneguhkan komitmen kita agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.

Pancasila merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses, yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945, yang dipidatokan oleh Ir. Soekarno. Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar para "founding fathers" kita, para ulama, para tokoh agama, dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.

Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman.

Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan serta golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Bhinneka Tunggal Ika kita, Indonesia. Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara kita, selalu mengalami tantangan. Kebinekaan kita selalu diuji. Ada pandangan dan tindakan yang selalu mengancamnya. Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila.

Semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan bangsa kita. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, kita harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme dan konflik sosial, yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara.

Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini.

Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia. Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustad, pendeta, pastur, biksu, pedanda, pendidik, budayawan, pelaku seni, pelaku media, TNI dan POLRI serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila.

Baca Juga: 40 Contoh Poster Hari Lahir Pancasila 2024, Desain Menarik dan Keren

Pemahaman dan pengamalan Pancasila harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan, dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan. Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

Bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.

Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Hadirin yang saya hormati, tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu-membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain, kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong, dan toleran.

Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur, dan bermartabat di mata internasional. Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.

Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti-Pancasila, anti-UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih ada paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.

Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita saling bahu-membahu bergotong royong demi kemajuan Indonesia.

Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia. Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia. Saya Pancasila. Terima kasih.

Wasalammualaikum warahmatullahi wabarakaatuhh.

4. Pidato Hari Lahir Pancasila 

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Alhamdulillah wa syukurillah. Hamdan katsiron thoyyiban mubarokan fih.

Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Sekolah (nama sekolah)

Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru

Dan teman-teman yang berbahagia,

Pertama di atas yang paling utama, marilah kita bersyukur kepada Allah atas curahan nikmat yang begitu besar sehingga kita bisa berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

Selawat berbingkaikan salam, tiada lupa kita curahkan kepada Rasulullah Al-Akhirul Anbiya, Muhammad saw. Semoga dengan seringnya berselawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di hari kiamat nanti.

Bapak, Ibu, dan teman-teman yang berbahagia,

Tiada terasa hari-hari begitu cepat berganti dan saat ini kita kembali mendapat kesempatan untuk singgah di momentum yang spesial.

Ya, tanggal 1 Juni adalah momentum bersejarah bagi bangsa ini karena merupakan hari peringatan lahirnya Pancasila.

Tepatnya pada tanggal 1 Juni tahun 1945, Bung Karno sempat menyampaikan pidato tentang usulan dasar negara yang pada akhirnya menjadi tonggak lahirnya Pancasila.

Namun, apa dan bagaimana cara kita memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila yang sejatinya terus-menerus dirayakan setiap tahunnya?

Bila kita berbicara tentang upacara, rasanya cukup banyak dari para pelajar, generasi muda, serta masyarakat bangsa ini yang mengikuti upacara.

Bila kita berbicara tentang siapa-siapa saja yang hafal dengan kelima sila Pancasila maka sungguh ada ratusan juta orang di Indonesia yang hafal dan mampu mengucapkannya dengan lantang.

Namun, ketika kita berbicara apakah kesemua masyarakat Bumi Pertiwi sudah mampu memaknai dan mengamalkan setiap butir nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka untuk menjawab "iya" rasanya cukup sulit.

Bukan tanpa alasan. Bila kita saksikan di media sosial, media televisi, maupun media cetak masih banyak fenomena dan penyimpangan sosial yang mengarah kepada pelanggaran nilai-nilai Pancasila.

Sebut saja seperti berita pelajar yang kurang beradab kepada guru di sekolah, seorang anak yang memaksa orang tuanya memberikan uang untuk membeli kuota game online, tawuran, saling umpat di media sosial, dan masih banyak lagi.

Perilaku-perilaku menyimpang tersebut barang kali terlihat sepele dan masih bisa diatasi. Namun, tanpa kita sadari, makin bertambahnya kenakalan remaja dan perbuatan menyimpang di Indonesia adalah wujud dari kurang seriusnya bangsa ini dalam memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Maka itu, setiap kali peringatan-peringatan nasional seperti Hari Lahirnya Pancasila tiba, kita harus menggelorakan kembali semangat nasionalisme dan semangat Pancasila.

Teman-teman yang berbahagia,

Ada banyak cara untuk memaknai peringatan hari lahirnya Pancasila:

Pertama, mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila.

Ketika 1 Juni tiba, baik itu di sekolah, di rumah, ataupun di media sosial, kita akan sering menjumpai ucapan-ucapan bertema Pancasila.

Ini adalah momentum yang bagus dan tepat bagi kita untuk mendaur ulang kembali pengetahuan tentang Pancasila, terutama pelajaran tentang apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

Nilai-nilai seperti toleransi beragama, menerima keragaman, perilaku cinta tanah air, hingga semangat musyawarah perlu kita pelajari untuk kemudian dijadikan dasar dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Cara kedua dalam memaknai Hari Lahir Pancasila adalah memantapkan diri untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah sebelumnya kita belajar tentang apa saja butir nilai-nilai Pancasila, setiap materi yang kita pelajari itu perlu kita amalkan karena jika cuma belajar, tapi tidak mengamalkan ilmu, kita sama saja seperti pohon yang tumbuh, tapi tak berbuah. Sangat sedikit manfaat dari pohon tersebut.

Ketiga, menyikapi setiap permasalahan dengan bijaksana dan meningkatkan semangat gotong royong.

Pancasila adalah dasar negara kita, maka dalam menyikapi permasalahan, fenomena, penyimpangan, dan semua hal yang berhubungan dengan bangsa dan negara kita haruslah bijaksana.

Terhadap berita heboh, jangan kita terlalu cepat termakan oleh isu. Periksa dulu sebelum di-share kepada orang lain. Selain itu, sebagai bangsa yang besar kita perlu terus menggaukan semangat gotong royong.

Keempat, bangga dengan budaya, adat-istiadat, bahasa dan keanekaragaman daerah sendiri.

Teman-teman yang berbahagia,

Adapun cara berikutnya untuk memaknai Hari Lahir Pancasila adalah bangga dengan budaya, adat istiadat, bahasa, dan keanekaragaman dari kita sendiri.

Sebagai pelajar dan generasi muda, kita semestinya jangan terlalu mudah mengikuti budaya barat atau budaya barat. Sebaiknya kita memajukan budaya lokal supaya aset negara ini tidak punah.

Teman-teman yang berbahagia,

Selain cara yang saya sampaikan tadi, tentu banyak jalan lain yang bisa kita tempuh dalam memaknai peringatan Hari Lahir Pancasila.

Pancasila memang lahir dan diperingati setiap tanggal 1 Juni, tapi bagi kita mengamalkan nilai-nilainya adalah setiap hari, kapan pun, dan di mana pun kita berada.

Bapak, Ibu, dan teman-teman yang berbahagia,

Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan dalam rangka memetik momentum peringatan Hari Lahirnya Pancasila. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah.

Saya akhiri,

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

5. Pidato Hari Lahir Pancasila
 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi.

Pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT karena kita dapat berkumpul di aula sekolah dalam keadaan sehat dan bahagia.

 
Juga, mari kita kirimkan selawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan pertolongan di hari akhirat.

Hadirin yang berbahagia,

Kita sangat bersyukur atas kesempatan ini untuk memperingati momentum yang istimewa.

Setiap tanggal 1 Juni adalah hari yang bersejarah karena kita memperingati hari kelahiran Pancasila. Tepat pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato tentang usulan dasar negara yang akhirnya menjadi dasar lahirnya Pancasila.

Namun, bagaimana kita seharusnya memaknai Hari Lahir Pancasila? Apakah cukup hanya menghafal lima silanya?

Jika itu saja, maka ratusan juta penduduk Indonesia bisa menghafal kelima sila dan mengucapkannya dengan lantang.

Namun, apakah kita benar-benar dapat menerapkan kelima sila tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Sepertinya masih sedikit orang yang benar-benar bisa mengamalkan kelima sila tersebut dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat terlihat dari adanya perilaku-perilaku yang menyimpang yang sering kita dengar di media.

Misalnya, perilaku siswa yang tidak sopan terhadap guru, perilaku orang tua yang tidak pantas terhadap anak, siswa yang nakal, tawuran, perpecahan antar suku, ras, agama, dan sebagainya.

Oleh karena itu, peringatan Hari Lahir Pancasila ini diharapkan dapat membangkitkan semangat nasionalisme dan penerapan sila-sila Pancasila.

Hadirin yang saya hormati,

Ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

Sebagai sesama manusia, kita seharusnya saling membantu, bergotong royong, dan saling mengasihi, bukan saling terpecah belah dan melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan sila-sila tersebut.

Saudara sekalian,

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila. Mohon maaf atas segala kesalahan dalam penyampaian.

Saya mengakhiri pidato ini,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm