Sonora.ID – Berikut ulasan selengkapnya mengenai “Inilah Perbedaan Grey Market dan Black Market yang Perlu Diketahui”.
Persaingan harga menjadi salah satu cara competitor untuk memperebutkan pasar. Sebab perbedaan harga yang mungkin minim mampu menarik perhatian custumer.
Sehingga permintaan menjadi lebih melejit, dan mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Umunya perusahaan besar lebih mengejar keuntungan sedikit namun permintaan yang besar.
Dalam dunia perdagangan ada beberapa istilah yang mungkin tidak asing didengar konsumen. Salah satu istilahnya adalah seperti Grey Market, Black Market.
Grey market merupakan sebuah istilah yang menggambarkan situasi dimana barang didapat dari hasil mengimpor langsung dari penjual atau pabrik yang berlokasi diluar negeri.
Baca Juga: Hari Pajak 2022, Kanwil DJP Kalselteng Gelar Bazaar UMKM Hingga Vaksinasi COVID-19
Umumnya untuk kualitas produknya sama dengan originalnya namun untuk beberapa hal seperti aksesories, Bahasa, kelengkapan produk ada perbedaan.
Bahkan ada yang nama produknya berbeda. Sebagai contoh di Jepang Canon 650D diberi nama KISS X71 sementara di Amerika diberi nama Rebel T5i.
Biasanya barang resmi memiliki pelayanan purna jual seperti garansi. Untuk barang grey market pusat service tidak akan menerima.
Sejatinya produk grey market adalah barang original dan bukan barang palsu.
Sementara istilah lain adalah produk black market (pasar gelap). Barang pasar gerap u,u,nya adalah produk yang diperoleh dengan cara tidak legal.
Yang mana barang ini merupakan barang selundupan atau bisa dibilang barang curian.
Baca Juga: Hari Pajak 2022, Kanwil DJP Kalselteng Gelar Bazaar UMKM Hingga Vaksinasi COVID-19
Hal yang paling menarik dari Grey Market adalah harganya yang cenderung lebih murah yakni sekitar 10 hingga 30 persen.
Maka tak jarang jika banyak konsumen yang lebih tertarik dan melirik pasaran grey market.
Ada berbagai macam pertimbangan dan juga alasan seseorang menjual barang melalui jalur grey market.
Jika membeli produk dari grey market, biasanya tidak ada garansinya, atau waktu berlakunya bervariasi, dari 1 bulan ke 1 tahun.
Jika produknya rusak, biasanya dikembalikan ke toko dan toko akan mencoba memperbaikinya.
Jika penjualan toko tersebut cukup besar, biasanya toko memiliki teknisi khusus. Jika tidak, toko akan mengurusnya ke tempat servis lainnya, termasuk tempat servis resmi.