Sonora.ID – Politisi Amerika Serikat (AS) Nikki Haley dikecam setelah menulis kalimat “Finish Them!” (Habisi mereka!) di sebuah rudal Israel saat mengunjungi perbatasan utara Israel dan Lebanon.
Tulisannya tersebut diunggah di media sosial X pada Selasa, (28/5/2024) oleh Danny Danon, anggota parlemen Israel dan mantan Duta Besar Israel untuk PBB yang turut mendampingi Haley.
Pada foto yang tersebar, Haley yang juga merupakan mantan calon presiden dari Partai Republik AS itu terlihat sedang berjongkok di depan sekumpulan rudal yang kemungkinan besar disediakan oleh Amerika Serikat sambil menuliskan pesan di atas rudal dengan spidol.
“Finish Them! America love Israel, Always, Nikki Haley” tulisnya, yang berarti “Habisi mereka, Amerika cinta Israel, Selalu, Nikki Haley”.
Ia menuliskan kalimat tersebut di tengah-tengah serangan yang sedang berlangsung di Gaza yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dalam delapan bulan terakhir.
Baca Juga: Apa Arti 'All Eyes on Rafah'? Sebuah Seruan Pendukung Palestina
Baru-baru ini, serangan udara militer Israel menyerang al-Mawasi di Rafah barat, sebuah daerah di mana tenda-tenda pengungsian didirikan untuk menampung warga Palestina yang terlantar.
Jumlah korban dalam serangan tersebut sejauh ini sudah mencapai lebih dari 36.000 orang di mana korbannya termasuk perempuan dan anak-anak.
Namun, militer Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Persatuan bersifat genosida antara Partai Demokrat dan Republik dari Amerika Serikat dan Israel ini semakin mengerikan dan memicu kemarahan publik.
Banyak dari akun media sosial Netizen RI mendatangi media sosial Nikki Haley dan mengomentari postingan Haley.
"Orang seperti ini pasti makanannya besi. Hatinya tidak takut kalau besok mati dan masuk neraka," ungkap seorang warganet RI.
"Dirimu lebih hina dibanding kotoran," ujar warganet lainnya.
"Kok yang begini bisa jadi calon presiden? dasar orang gila," tanya salah seorang warganet.
View this post on Instagram
Baca Juga: Tregedi Mengerikan! Israel Serang Rafah, Sebabkan 45 Orang Tewas
Melansir The Guardian, selama berbulan-bulan, laporan demi laporan oleh organisasi hak asasi manusia internasional dan para ahli hukum telah mendokumentasikan kejahatan perang Israel satu demi satu.
Sementara itu, kepala jaksa pengadilan pidana internasional juga meminta surat perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, serta para pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh, karena kejahatan melawan kemanusiaan.
Hingga saat ini, Lemkin Institute for Genocide Prevention (Lembaga Pencegahan Genosida Lemkin) yang bermarkas di AS lebih banyak membela warga Amerika yang mendukung Palestina.
“Mari kita perjelas: Israel melakukan genosida di Gaza,” kata lembaga tersebut.
“AS terlibat dalam genosida. Ini bukanlah pernyataan politik. Itu adalah pernyataan yang dibuat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Namun demikian, Anda tidak memerlukan gelar PhD, gelar sarjana hukum, atau penglihatan X-ray untuk melihat dimensi genosida dari pembantaian Israel di Gaza.” Sebut lembaga tersebut.