Sambut Indonesia Emas 2045, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kampanyekan Media Sahabat Pramuka

1 Juni 2024 18:40 WIB
Ketua Kwarnas Pramuka Komjen Pol (Purn) Budi Waseso mengalungkan Scraft Merah Putih kepada Direktur Pemberitaan Kompas TV Rosiana Sillahi dan jajaran redaksi lainnya sebagai tanda resmi keanggotaan Media Sahabat Pramuka.
Ketua Kwarnas Pramuka Komjen Pol (Purn) Budi Waseso mengalungkan Scraft Merah Putih kepada Direktur Pemberitaan Kompas TV Rosiana Sillahi dan jajaran redaksi lainnya sebagai tanda resmi keanggotaan Media Sahabat Pramuka. ( Dok. Pusdatin Kwarnis Pramuka)

Sonora.ID - Pramuka wajib membangun relasi yang kuat dengan media. Apalagi, media massa nasional merupakan instrumen strategis dalam mengkonstruksi realitas sosial masyarakat.

Dari kondisi tersebut, Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka ingin memperluas peran penting keberadaan organisasi Pramuka dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam menyambut Indonesia emas tahun 2045.

“Media massa, termasuk di dalamnya media online dan media sosial merupakan partner bagi Pramuka dimanapun keberadaannya. Pramuka wajib membangun relasi yang kuat dengan media. Menyadari hal itu, kami membuat program khusus ‘Media Sahabat Pramuka’ sehingga bersama-sama menjadi pilar kekuatan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas,” ujar Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso usai mengadakan serangkaian pertemuan dengan pimpinan media massa nasional di Jakarta, Kamis (30/5).

Budi Waseso mengungkapkan isu panas mengenai pramuka, terkait Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 yang menyatakan Pramuka kini bukan lagi ekskul wajib.

Isu tersebut langsung mendapat respon para pimpinan redaksi Kompas TV dan Metro TV yang menyatakan sikap mendukung Pramuka.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Besok di Jabodetabek, 2 Juni 2024 dari BMKG

Budi Waseso pun menyampaikan ucapan terima kasih dan menjelaskan perkembangan selanjutnya yang sudah menyurati Presiden Joko Widodo dan DPR.

Budi Waseso menyampaikan hal tersebut dalam kunjungannya terpisah ke Kompas TV (Kompas Gramedia Group) dan Metro TV (Media Group).

Budi Waseso didampingi Sekjen Kwarnas Pramuka Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo, Waka Humas Mayjen TNI (Mar) (Purn) Yuniar Ludfi, Andalan Kwarnas Pramuka Melati Erzaldi, dan Wakapusdatin Benny Butarbutar.

Dari Pihak Kompas TV langsung diterima Rosiana Silalahi selaku Direktur Pemberitaan, Yogi Arief Nugraha, Wakil Pemimpin Redaksi Kompas TV dan jajaran pimpinan redaksi lainnya.

Sementara itu, saat berkunjung di Metro TV, rombongan Kwarnas Pramuka diterima oleh Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo, Pemred Metro TV Budiyanto, VP Corporate Communications Media Group Fifi Aleyda Yahya dan anggota redaksi lainnya.

“Progam Media Sahabat Pramuka merupakan ajang berkolaborasi sekaligus saling memberikan masukan termasuk feedback yang nyata demi kemajuan bersama. Satu yang harus kami akui dari keberadaan media adalah kegigihannya dalam mencari dan menyiarkan beritanya,” tegas mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu.

Pertemuan para pimpinan Kwarnas Pramuka dan jajaran pemimpin redaksi dari kedua institusi media itu berlangsung hangat dan dipenuhi saling canda, dialog yang intens mengenai keberadaan gerakan pramuka, serta keprihatinan terhadap isu yang menjadikan Pramuka sebagai kegiatan eskul yang tidak wajib bagi siswa.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kwarnas Pramuka Bachtiar Utomo mengatakan, mendidik generasi masa depan bukanlah hal yang mudah di era saat ini.

Belakangan banyak fenomena negatif yang marak kembali di dunia pendidikan seperti narkotika, bullying, seks bebas dan depresi yang melanda generasi muda.

Baca Juga: Daftar Resmi Harga Elpiji per Bulan Juni 2024, Cek Informasinya

Hal penting lainnya adalah memberikan perhatian khusus kepada pelajaran Bela Negara, Nasionalisme, dan Cinta Tanah Air.

“Tidak mewajibkan anak didik mengikuti aktivitas pramuka sebetulnya bisa dilihat sebagai upaya melemahkan kepemimpinan nasional di masa depan. Sejarah membuktikan peran strategis Pramuka, aturan hukum yang mendasarinya, hingga budaya santun dan disiplin yang diterapkan merupakan upaya menciptakan identitas dan karakter bangsa Indonesia masa depan,” ungkapnya.

Mantan Pangdam Wirabuana itu menjelaskan, Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 yang menyatakan Pramuka kini bukan lagi ekskul wajib harus direvisi, karena bertentangan dengan hakekat pendidikan yang menciptakan manusia Indonesia yang uggul baik dalam keimanan dan akademik.

Respon positif datang dari jajaran pimpinan redaksi kedua organisasi media tesebut.

Keduanya menyatakan tetap mendukung gerakan pramuka, bahkan mengusulkan agar kegiatan pramuka lebih sering menginformasikan kegiatan yang memiliki kepentingan publik yang besar sehingga sejalan dengan nilai berita yang menjadi prinsip jurnalisme.

Diakhir acara, pimpinan kwarnas mengalungkan scraf merah putih kepada para pimpinan redaksi dan juga memberikan buku 110 Tahun Sejarah Kepanduan Indonesia sebagai tanda simbolis resmi keanggotaan Media Sahabat Pramuka.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm