Banjarmasin, Sonora.ID – Sebanyak 395 posyandu balita di Banjarmasin menjadi lokasi pelaksanaan aksi intervensi serentak untuk pencegahan stunting atau tengkes, Senin (03/06) pagi.
Aksi yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat itu, dipantau langsung oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, yang mendatangi Posyandu Tiram V, Jalan Antasan Raden Barat, Banjarmasin Barat.
Di lokasi itu, berbagai bentuk pencegahan stunting dilakukan, mulai dari pendataan, penimbangan serta pengukuran terhadap berat dan tinggi badan balita dan ibu hamil secara berkelanjutan.
“Kita melihat bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil untuk dapat mengentaskan stunting atau tengkes di Banjarmasin,” tutur Arifin.
Aksi tersebut diakuinya tak sebatas hanya pendataan dan pengukuran yang dilakukan oleh kader-kader posyandu, tapi juga diisi Pemberian Makanan Tambahan kepada anak-anak dan ibu hamil.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan, DPMPTSP Banjarmasin Siap Gunakan MPP Digital
Mengingat kecukupan nutrisi sejak awal kehamilan turut berpengaruh pada kondisi janin dan tumbuh kembangnya setelah lahir.
Ia juga mengapresiasi kekompakan para kader di posyandu yang terus berupaya melakukan upaya pengentasan tengkes lewat berbagai kegiatan.
“Ke depan, kita lihat lagi monitoring dan evaluasinya, agar bergerak secara terukur dan terarah sehingga persentase tengkes kita juga terukur nantinya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Muhammad Helfianoor, mengatakan bahwa intervensi serentak dinilai tepat sebagai langkah pencocokan hasil data survei kesehatan dengan situasi yang ada saat ini.
Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kunjungan sasaran balita di posyandu.
Dari data yang didapat, untuk angka prevalensi tengkes di Kota Banjarmasin berdasarkan hasil survei kesehatan, di tahun 2023 berada di angka 26,4.
Ia berharap, kegiatan itu dapat turut serta mendorong partisipasi masyarakat agar rutin melakukan pemeriksanaan di posyandu terdekat.
“Di Posyandu Tiram V sasarannya mencapai 85 orang, sedangkan yang biasanya rutin datang perbulan itu rata-rata di angka 76 balita yang ditimbang dan diukur,” jelasnya lagi.
Angka tersebut yang menurutnya akan menggambarkan kondisi nyata anak yang menderita tengkes di Kota Banjarmasin.
Baca Juga: Didukung Smart FM, Rumah Zakat Kalsel Gelar Seminar Parenting