Sonora.ID - Simak sinopsis dari film berjudul Lafran yang akan segera tayang di bioskop mulai 20 Juni 2024 mendatang.
Film yang diproduksi KAHMI dan Reborn Initiatives ini menceritakan perjuangan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Seperti judulnya, film ini didedikasikan untuk Prof. Drs. Lafran Pane, salah satu pendiri HMI.
'Lafran' akan dibintangi sejumlah aktor ternama seperti Dimas Anggara, Mathias Muchus, dan Lala Karmela.
Berikut sinopsis 'Lafran' selengkapnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Sengkolo Malam Satu Suro, Saat Ilmu Hitam Menjemput Kematian!
Sinopsis Film Lafran
Film ini dimulai dengan menceritakan latar belakang hidup seorang Lafran.
Sejak kecil, Lafran telah ditinggal oleh dua perempuan tercinta, yaitu sang Ibu dan Nenek.
Ibunya meninggal saat Lafran berusia 2 tahun.
Beberapa tahun kemudian neneknya meninggal.
Kondisi kehilangan orang-orang tercinta membuat Lafran kehilangan arah hidup.
Apalagi sang ayah, Sutan Pangurabaan adalah tokoh pergerakan di Sumatera Utara.
Hal ini membuatnya sering berpergian.
Lafran kecil pun seringkali harus tinggal bersama kakaknya.
Di usia yang masih muda, Lafran jadi pemberontak terhadap kondisi ketidakadilan yang menuntut ia harus pindah ke berbagai sekolah.
Lafran bahkan sempat jadi petinju jalanan.
Kakaknya, Sanusi dan Armijn Pane, berusaha mendorong Lafran agar energi pemberontakkannya diubah dalam bentuk karya.
Lafran pun melakukan perjalanan dari Tapanuli Selatan ke Jakarta hingga Yogyakarta hingga membuat cara pandangnya berubah.
Idealismenya menguat, prinsip hidup harus ditegakkan menjadikan Lafran Pane punya visi besar dalam memperjuangkan keindonesiaan.
Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi.
Dia dibebaskan, setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang.
Sejak itu, Lafran begitu antusias terlibat dalam berbagai arus gerakan kemerdekaan termasuk para pemuda yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI.
Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gundah oleh keberadaan kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular. Mereka sering melupakan ibadah utama.
Maka, muncullah gagasan mendirikan HMI, yang berjuang dalam bingkai keislaman, keindonesiaan.
Awalnya tidak ada yang mudah, dalam arus politik aliran yang sangat kencang saat itu, keberadaan HMI justru ditentang oleh organisasi massa Islam yang sudah ada. Apalagi resistensi yang diakukan gerakan kelompok sosialis.
Dari semua pertentangan dan gesekan yang dihadapi, Lafran berketepatan hati menegakkan HMI.
Baca Juga: Sinopsis Film Malam Para Jahannam, Hadapi Serangan Roh Jahat saat Terjebak
Daftar Pemeran Film Lafran
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News