Sonora.ID – Berikut contoh teks khutbah Jumat awal bulan Dzulhijjah, singkat namun menyentuh hati yang bisa dijadikan referensi.
Umat Islam akan memasuki bulan Dzulhijjah di bulan Juni 2024 ini. Dzulhijjah adalah bulan terakhir atau urutan ke-12 dalam sistem penanggalan Hijriah.
Bulan Dzulhijjah juga termasuk salah satu dari 4 bulan haram yang di dalamnya terdapat anjuran untuk melaksanakan amalan-amalan sunah.
Pada bulan ini, umat muslim akan merayakan salah satu Hari Raya yakni Hari Raya Idul Adha.
Ada sederet keutamaan dan amalan bulan Dzulhijjah yang menarik untuk menjadi topik dalam khutbah jumat.
Contohnya keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, amalan ibadah di bulan Dzulhijjah yang penuh berkah, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha tentang Kurban, Menyentuh Hati!
Sebagai referensi, berikut 3 khutbah Jumat awal bulan Dzulhijjah, singkat namun menyentuh hati yang sudah Sonora.ID rangkum untukmu.
1. Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah
Menyambut Dzulhijjah
الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِهِ الْـمُصْطَفَى، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيّ الْأُمِّـيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمُ تَسْلِيْاً كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ: فَيَا اَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ ,اُوْ صِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama dan utama marilah kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang, yaitu addinul Islam.
Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi semua laranganNya dengan cara yang diajarkanNya.
Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga selau dalam keimanan dan ketakwaan kepadaNya. Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Beberapa hari ke depan kita akan memasuki Dzulhijjah. Bulan itu merupakan bulan pengampunnan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas Nabi Adam ‘alaihis salam karena memakan buah khuldi di surga.
Bulan pengabulan doa Nabi Zakaria ‘alaihis salam yang meminta untuk diberi keturunan. Bulan kelahiran Nabi Isa ‘alaihis salam ke dunia. Dan bulan kelahiran Nabi Musa ‘alaihis salam.
Bulan di mana Allah Ta’ala memuliakannya dengan bersumpah atasnya,
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Dan demi hari-hari yang (jumlahnya) sepuluh.” (Q. Al-Fajr: 2)
Karena Allah memuliakan Dzulhijjah dengan dijadikan sumpah, maka sangat penting buat umat Islam untuk memuliakannya.
Lantas apa yang perlu kita perbuat untuk menyambut dan memuliakan Dzhulhijjah? Ada beberapa amalan yang yang dianjurkan. Tentu selain yang sudah masyhur seperti haji dan umrah, Shalat Idul Adha, dan berkurban.
Pertama, memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil
Kalimat thayyibah untuk dikumandangkan adalah takbir, tahmid, dan tahlil. Sebagai bentuk kegembiraan dan terima kasih kita kepada Allah karena hadirnya Hari Raya Idul Adha.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR Ahmad No 6154)
Kedua, memperbanyak doa
Di antara amalan yang diperbanyak oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah berdoa.
Doa merupakan wahana komunikasi sekaligus tempat mengadu dan meminta kepada Allah. Gunakan kesempatan ini untuk berdoa kepada Allah sebanyak banyak dan sebaiknya baiknya.
Usahakan berdoa yang berbobot dan punya nilai besar dan tinggi. Karena sangat mungkin akan segera kabulkan doa-doa yang dipanjatkan. Nabi Muhamad memperbanyak doa di Zulhijjah ini.
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, serta sebaik-baik (ucapan) yang saya dan para nabi sebelumku ucapkan adalah, tiada yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tiada serikat bagi-Nya, untuk-Nyalah segala kekuasaan dan pujian, serta Dia Mahamampu atas segala sesuatu.” (HR At-Tirmizi No 3585 Hadits Hasan)
Ketiga, berpuasa sunnah 9 hari pertama
Berpuasa merupakan satu ibadah yang baik walaupun cukup berat bagi Sebagian orang. Orang yang biasa berpuasa dia akan gembira melakukan ibadah puasa sunnah pada Dzulhijjah.
Selain berpuasa sunnah Arafah pada 9 Dzulhijjah, umat Islam juga disunnahkan melakukan puasa sunnah pada 8 hari pertama Dzulhijjah.
Puasa juga merupakan ibadah yang berefek kesehatan bagi yang melaksanakan ibadah puasa. Siapa yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan kesehatan setelahnya, terutama jika dilakukan dengan rutin atau istiqamah.
Rasulullah bersabda yang artinya, ’’Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat.’’
Rasulullah bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْر
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan berpuasa tiga hari setiap bulannya (hijriyah).’’ (HR Abu Daud No 2437)
Keempat, bertaubat
Tidak ada manusia yang tidak dosa, namun begitu kesadaran memiliki dosa dan berusaha untuk memperbaiki denga bertaubat itu sangat penting.
Dzulhijjah merupakan bulan yang baik dalam pandangan Allah dan sangat baik untuk melakukan pertaubatan. Allah berfirman:
وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ
“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).” (QS Hud: 3)
Kelima, perbanyak bersedekah
Dzulhijjah adalah sangat baik untuk bersedekah. Jangan sampai kita menyesal tidak bersedekah. Allah berfirman:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Al Munafiqun: 10)
Keenam, memperbanyak dzikir
Berzdikir adalah mengingat kepada Allah, dalam bergai tempat dan waktu, berdzikir dapat menenangkan hati dan pikiran.
Mari kita gunakan kesempatan yang hanya ada setahun sekali untuk memperbanyak dzikir yang mempunyai nilai di atas hari-hari yang lain. Allah berfirman:
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ …
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS Al Hajj: 28)
Rasulullah bersabda:
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِى أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا . وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ
Artinya: ’’Ibnu Abbas berkata: Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan, yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari Tasyriq. Ibnu 'Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin 'Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.’’ (HR Bukhari)
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa meningkatkan ibadah pada Dzulhijjah. Amin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.