Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah yang Penuh Berkah
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Segala puji bagi Allah swt yang terus menganugerahkan nikmat dan rezekinya kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini.
Termasuk nikmat agung kepada kita semua berupa umur panjang dan kesehatan sehingga bisa terus melaksanakan tugas utama di dunia ini yakni beribadah kepada Allah swt. Nikmat ini wajib kita syukuri biqauli: "Alhamdulillahi rabbil alamin".
Wajib juga pada kesempatan khutbah kali ini, khatib menyampaikan wasiat kepada para jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.
Peningkatan ini bukan hanya dalam bentuk kuantitas atau jumlah namun juga kualitas atau mutu dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Mudah-mudahan dengan peningkatan ketakwaan ini, kita akan termasuk golongan orang yang dimuliakan oleh Allah sebagaimana firman Allah:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ
Artinya: "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS Al Hujurat: 13).
Seperti yang sudah disampaikan tadi, misi kita utama di dunia ini adalah beribadah kepada Allah swt. hal ini sudah ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Ad-Dzariyat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."
Beribadah di sini tentu bukan hanya berdasarkan seberapa banyak ibadah yang kita lakukan.
Namun sangat penting memperhatikan kualitas ibadah yang kita lakukan mulai dari lurusnya niat, konsistensi dalam pelaksanaannya, dan dampak positif ibadah tersebut pada spiritualitas diri kita.
Peningkatan kualitas ibadah ini bisa dilakukan dengan memperhatikan waktu-waktu istimewa dalam melaksanakan ibadah tersebut yang banyak diberikan oleh Allah kepada kita.
Seperti waktu istimewa saat ini, di mana kita sudah berada di bulan Dzulhijjah yang oleh Allah swt ditetapkan sebagai bulan mulia. Allah berfirman:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah: 36)
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat tentang Haji, Penuh Makna dan Menyentuh Hati!
Dalam tafsir Al-Qur'an terbitan Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa empat bulan haram atau mulia tersebut adalah bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Pada bulan mulia ini, Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk tidak boleh melakukan peperangan.