Sonora.ID - Berikut ini contoh soal Pretest Modul 2 Guru Penggerak beserta kunci jawabannya untuk latihan mandiri.
Guru Penggerak merupakan salah satu program besutan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kepemimpinan bagi guru agar menjadi pemimpin dalam pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, Guru Penggerak akan diberi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama enam bulan.
Untuk mengikuti program ini, calon peserta harus mengikuti serangkaian tes, salah satunya Pretest Modul 2 dengan materi tentang Pedagogik, Kepribadian, dan Sosial.
Biasanya, bentuk soal pretest Modul 2 berupa studi kasus di mana dijelaskan suatu kondisi dan calon peserta memilih tindakan dan jawaban yang tepat.
Baca Juga: Contoh Aksi Nyata Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak yang Lengkap
Contoh Soal Pretest Modul 2 Guru Penggerak
1. Mita adalah seorang murid yang sangat pintar di kelasnya. Namun akhir-akhir ini dia terlihat selalu menyendiri jika berada di kelas. Jika mengerjakan tugas kelompok selaludikerjakan sendiri. Sebenarnya ia mau bergabung untuk bekerja kelompok atau mengerjakan soal-soal dengan anggotanya. Namun anggota kelompok yang lain hanya ngobrol dan main HP sehingga ia merasa lebih baik bekerja sendiri tidak ikut kelompok. Sesuai dengan kasus tersebut, pertanyaan-pertanyaan berikut yang merupakan pertanyaan coaching yang menggali potensi coachee adalah….
a. Apa hal-hal yang sudah kamu lakukan selama ini supaya kamu tidak bekerja sendiri?
b. Bagaimana perasaanmu, ketika anggota kelompok yang lain ngobrol saat mengerjakan tugas kelompok?
c. Apakah kamu sudah menegur anggota kelompok yang ngobrol dan main HP?
d.Bagaimana jika kamu menegur langsung teman yang ngobrol atau main HP?
e. Mengapa kamu tidak menegur langsung anggota kelompok yang ngobrol atau main HP?
Jawaban: A
2. Manakah dari sikap berikut yang harus dihindari oleh fasilitator:
1. Tidak diskriminatif
2. Mengarahkan/mengajari
3. Memberikan harapan berlebihan
4. Sabar dan tidak merendahkan orang lain
5. Menjadi teladan yang baik
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 5
e. 2 dan 4
Jawaban: C
3. Pak Nana adalah guru baru yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia. Ketika sedang berjalan menuju ke kelas untuk mengajar, ia tidak sengaja mendengar percakapan beberapa orang murid yang sedang membicarakan dirinya.
Ia menangkap bahwa murid-murid tersebut beranggapan dirinya tidak objektif dalam menilai karena cenderung pilih kasih dan banyak memberikan tugas yang tidak diperiksa, sehingga waktu mereka habis hanya untuk mengerjakan tugas tersebut.
Baca Juga: 10 Contoh Budaya Positif Guru Penggerak: Menumbuhkan Sekolah yang Lebih Baik
Jika Anda adalah Pak Nana, tindakan apa yang dapat dilakukan oleh Anda dan alasannya?
a. Menenangkan diri untuk mengenali dan menerima perasaan yang muncul karena perlu adanya introspeksi diri akan kesalahan-kesalahan.
b. Berpikir positif dengan mencoba menerima informasi tersebut sebagai masukan guna meningkatkan kemampuannya dalam mengajar sesuai dengan kebutuhan murid dan memberikan teladan bagi murid.
c. Mencoba melihat siapa saja yang terlibat dalam diskusi tersebut, dan berencana untuk memanggil mereka ke ruang guru setelah selesai mengajar. Dengan begitu murid-murid akan lebih mengenal Anda sebagai guru yang objektif.
d. Mencoba melihat sudut pandang lain, kemudian menghampiri murid-murid dan berusaha menghentikan obrolan tentang diri anda dalam rangka mendekatkan diri dengan murid-murid.
e. Membahas secara terbuka dan berkala perihal ketidaksukaan murid-murid di kelas. Hal tersebut dilakukan agar memperoleh transparansi komunikasi dalam kelas.
Jawaban: B
4. Berikut ini merupakan beberapa ciri fasilitator yang baik, kecuali……
a. Menjadikan peserta sahabat
b. Selalu mampu menjawab pertanyaan
c. Mampu mengelola konflik
d. Memiliki keterbukaan
e. Sensitifitas/ empati yang tinggi
Jawaban: B
5. Pak Rino adalah guru pembina OSIS. Pada suatu hari ada kejadian yaitu bendahara OSIS (Tantri) tidak sengaja menghilangkan uang kas OSIS sebesar Rp100.000,00.
Pak Rino kemudian mengajak bicara baik-baik Tantri tentang hal ini. Ia mengingatkan Tantri bahwa sebagai bendahara, ia bertanggung jawab untuk menjaga uang kas OSIS sebaik-baiknya.
Ia juga menanyakan Tantri, cara apa yang sebaiknya dilakukan oleh Tantri untuk mengganti uang tersebut. Setelah berdiskusi, akhirnya Tantri mengusulkan untuk mengganti uang yang hilang tersebut dari uang jajannya dengan mencicil selama 1 bulan.
Pak Rino menyetujui usulan tersebut, dan mengingatkan Tantri bahwa usulan tersebut berarti akan membuatnya mengurangi jatah jajannya setiap hari. Akhirnya Tantri berhasil mengganti uang tersebut. Tindakan Pak Rino adalah contoh penerapan pembelajaran sosial emosional yang tepat, karena …
a. Membimbing murid untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
b. Bersedia mendampingi serta membimbing murid menghadapi pihak yang merasa dirugikan
c. Berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan integritas, dan memberi contoh dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
d. Proaktif mengajak murid bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri
e. Bersedia membicarakan permasalahan yang terjadi dengan kepala dingin dan diskusi terbuka untuk memperoleh kesepakatan bersama.
Jawaban: A
6. Pemberian materi kepada orang dewasa membutuhkan waktu untuk diterima oleh otak dan berpengaruh pada antusiasme belajar orang dewasa. Pemberian jeda/ waktu ini biasa disebut….
a. Reinforcement
b. Over learning
c. Space learning
d. Active learning
e. Discovery learning
Jawaban; C
Baca Juga: Contoh Koneksi Antar Materi Modul 1.3 Visi Guru Penggerak yang Lengkap
7. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran penuh (mindfulness) adalah dengan ….
a. membagikan keluh kesah kepada teman yang kita percayai
b. menikmati alur cerita dalam bacaan dengan seksama
c. menikmati pemandangan sambil membiarkan pikiran mengembara bebas
d. menikmati alunan musik sambil bekerja
e. mengingat kembali kesalahan di masa lalu
Jawaban: B
8. Siapakan tokoh yang pertama kali menggunakan istilah andragogi untuk merujuk pada konsep Pendidikan Orang Dewasa
a. Paulo Freire
b. Alexander Kapp
c. Malcom Knowles
d. Eduard Lindeman
e. Eugen Rosenstock-Huessy
Jawaban: B
9. Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi siswa merupakan pembelajaran secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan siswa untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar memiliki kompetensi berikut ini, kecuali ….
a. Membuat keputusan yang bertanggung jawab
b. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
c. Menetapkan dan mencapai tujuan belajarnya
d. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi
e. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
Jawaban: C
10. Guru yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelasnya akan melakukan hal-hal berikut ini:
a. lebih sedikit menggunakan strategi kerja kelompok.
b. lebih sering menyiapkan tugas tambahan untuk murid yang di atas rata-rata
c. lebih sering menggunakan strategi ceramah dalam kelompok besar.
d. lebih sering memberikan arahan kepada kelompok-kelompok kecil.
e. lebih sering menggunakan strategi ceramah dalam kelompok kecil.
Jawaban: D
11. Dalam konsep andragogi oleh Paulo Freire terdapat beberapa prinsip utama yang dia tekankan. Manakah dari poin di bawah ini yang tidak termasuk dalam prinsip utama andragogi oleh Freire.
1) Pentingnya dialog dalam pendidikan
2) Pentingnya praksis sebagai satu kesatuan aksi dan refleksi dalam praktik pendidikan
3) Pentingnya mendorong motivasi belajar orang dewasa secara internal
4) Pentingnya pendidikan hadap masalah yang berlawanan dengan konsep pendidikan ‘bank’
5) Pentingnya usaha pemerdekaan kolektif atau gotong-royong untuk membangun kesadaran kritis
a. 1
b. 3
c. 5
d. 2
e. 4
Jawaban: B
Baca Juga: 7 Upaya Efektif yang Dilakukan Guru Penggerak untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran
12. Pak Wahyu ialah seorang guru yang mengajar di SMP Harapan. Dia bercita-cita untuk mengikuti pedidikan pasca sarjana agar mendapat gelar M.Pd. Pada kesempatan yang sama, dia bingung untuk memilih antara Universitas Negeri atau Universitas Swasta kelas ekstension sebagai tempat kuliah. Pak Diman teman akrabnya kemudian menceritakan keunggulan dan keuntungan melakukan program ekstensi di Universitas Swasta tersebut. Spesialisasi manajemennya sangat kuat karena banyak pakar manajemen dari luar negeri dan jaringan dengan peserta lain sangat beragam. Biayanya memang jauh lebih mahal tetapi Pak Diman mengatakan bahwa jangan biarkan uang menjadi kriteria terbesar memilih program M.Pd. reputasi, profesor, peserta, jaringan dan standar akademis jauh lebih penting.
Dalam hal ini proses percakapan yang dilakukan oleh Pak Wahyu dan Pak Diman adalah….
a. Coaching
b. Mentoring
c. Supervisor
d. Konseling
e. Konsultasi
Jawaban: B
13. Pada tahun berapa Malcom Knowles memperkenalkan konsep andragogi melalui bukunya The Modern Practice of Adult Education: Andragogy vs Pedagogy [Praktik Modern Pendidikan Orang Dewasa: Andragogi vs Pedagogi] sehingga konsep tersebut dikenal di Amerika?
a. 1970
b. 1940
c. 1930
d. 1960
e. 1970
14. SMP Bahagia memiliki rombongan belajar yang cukup besar dan memiliki siswa sebanyak 648 orang. Guru-guru di sekolah berasal dari daerah setempat yang tidak begitu jauh jaraknya. Mereka saling bekerja sama untuk memfasilitasi siswa dan berusaha untuk meningkatkan prestasi sekolah. Setiap akhir tahun, SMP Bahagia mengadakan pentas seni dan perpisahan bagi siswa kelas IX. Saat ini, panitia pentas seni sedang mengadakan persiapan di aula sekolah. Di sudut ruangan aula terlihat dua orang guru yaitu Pak Adi dan Pak Bandi yang sedang berdebat dan saling tidak mau mengalah. Mereka merasa paling cocok untuk menghias dinding panggung. Pak Suhardi mencoba menengahi keduanya dengan berdiskusi mencari jalan terbaik. Akhirnya, Pak Bandi memilih untuk menghias taman di depan panggung.
Dalam kaitan dengan Pembelajaran Sosial Emosional, Pak Suhardi telah membantu menguatkan kompetensi … pada Pak Bandi dan Pak Adi.
a. Manajemen diri
b. Kesadaran diri
c. Keterampilan berelasi
d. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
e. Kesadaran diri
Jawaban: C
15. Dalam proses coaching percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh coachee, yang paling mungkin dilakukan dan paling besar kemungkinan berhasilnya. Dalam upaya memberdayakan interaksi tersebut, coach menggunakan prinsip coaching….
a. Kemitraan
b. Mengembangkan Potensi
c. Interaksi Positif
d. Proses kreatif
e. Memaksimalkan Potensi
Jawaban: E
Baca Juga: 25 Contoh Motivasi Mengikuti Program Guru Penggerak yang Menarik
Itulah tadi contoh soal Pretest Modul 2 Guru Penggerak beserta kunci jawabannya. Semoga bermanfaat!