Sonora.ID – Meskipun menimbulkan perasaan tidak nyaman yang menegangkan, nyatanya film yang mengangkat tema thriller psikopat tetap diminati banyak orang.
Nah, buat kamu yang menyukai tipe film mencekam, penuh ketegangan, dan misterius pasti bakal tertatik untuk menyaksikan film The Strangers: Chapter 1 yang mulai tayang hari ini di bioskop Indonesia.
The Strangers: Chapter 1 merupakan bagian pertama dari trilogi remake film The Strangers (2008) dan sekuelnya, The Strangers: Prey at Night (2018).
Disutradarai oleh Renny Harlin, film produksi Lionsgate ini dibintangi oleh Madelaine Petsch (Maya) dan Froy Gutierrez (Ryan).
Nah, sebelum menyaksikan film ini di bioskop mari simak sinopsis film The Strangers: Chapter 1 dan review film The Strangers: Chapter 1 berikut ini.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Family by Choice, Remake Drama China Go Ahead
Sinopsis The Strangers: Chapter 1
Secara garis besar, film ini menyoroti kisah mengerikan pasangan muda, Maya dan Ryan yang sedang melakukan perjalanan dan akhirnya memutuskan untuk singgah di sebuah kota kecil yang awalnya nampak damai.
Namun ketika mereka berhenti di sebuah restoran, keduanya mulai merasakan atmosfer yang janggal dan tidak bersahabat dari kota tersebut.
Nah, di kota inilah mimpi buruk mereka dimulai. Berawal dari kerusakan mobil pasangan muda itu terpaksa harus bermalam di sebuah penginapan terpencil di tengah hutan.
Tidak lama kemudian, mereka mulai diteror oleh tiga orang asing bertopeng yang mengancam nyawa mereka.
Review film The Strangers: Chapter 1
Sama seperti kebanyakan film thriller psikopat pada umumnya, The Strangers: Chapter 1 tentu dipenuhi dengan jumpscare yang menegangkan.
Dari awal hingga pertengahan sebenarnya semua elemen dalam film ini berhasil membangun atmosfer yang menyeramkan serta misterius.
Mulai dari penduduk di kota kecil yang aneh dan sikap mereka yang janggal.
Kemudian latar penginapan yang berada di tengah hutan gelap dengan minim penerangan serta berbahan dasar kayu membuat setiap gerak gerik yang dilakukan oleh pemeran akan memunculkan bunyi derit gesekan kayu yang menambah ketegangan.
Akting dua tokoh utama juga patut untuk mendapat pujian karena dapat menyampaikan ekspresi ketakutan dengan baik.
Sayangnya kelemahan dari film ini terletak pada narasi cerita yang terlalu klise dan mudah ditebak.
Secara keseluruhan remake ini tidak memberikan pembaruan yang mencolok daripada film pendahulunya.
Kemudian, banyak dialog dan adegan yang terlalu bertele-tele serta tidak masuk akal yang mengurangi ketegangan cerita.
Seperti adegan berpelukan di saat mereka harusnya melarikan diri, penggunaan kata-kata romantis berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi yang terjadi, dan masih banyak lagi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Sinopsis Film Venom: The Last Dance, Perjalanan Terakhir Tom Hardy sebagai Venom