Banjarmasin, Sonora.ID – Jelang Iduladha 1445 Hijriah yang kurang dari satu pekan lagi, Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Teluk Dalam, Jalan Soetoyo S, Selasa (11/06) pagi.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, bersama rombongan berkeliling pasar untuk memantau langsung ketersediaan barang dan juga tingkat harganya saat ini.
Berdasarkan penuturan para pedagang, bahan pokok di pasar tersebut diklaim aman dengan harga yang juga masih normal.
“Kita sudah menyurvei kalau harga-harga bahan pokok di Pasar Teluk Dalam semuanya normal, mulai dari beras, daging sapi dan juga ikan,” tuturnya.
Pemantauan kembali dilanjutkan ke Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih di kawasan Mantuil, Banjarmasin Barat, untuk melihat ketersediaan hewan untuk ibadah kurban nanti.
Dari informasi sebelumnya, sudah ada sekitar 600 ekor lebih sapi yang masuk ke RPH Basirih, yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dipastikan layak untuk disembelih saat Iduladha.
Baca Juga: Gandeng Bank Kalsel, Kartu Pegawai Pemko Banjarmasin Sekaligus E-Money
“Suplai dari berbagai wilayah normal sekali, jadi ini akan menjamin stok hewan kurban untuk masyarakat kita,” jelasnya lagi.
Ia berharap dengan kondisi ketersediaan bahan pokok dan hewan kurban yang cukup, pihaknya optimis masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan maksimal dan tidak perlu takut kekurangan barang.
Di sisi lain, Arifin juga mengingatkan masyarakat untuk membeli barang seperlunya, agar pasokan tetap terjaga dan tidak menimbulkan kelangkaan yang dapat berdampak pada lonjakan harga di pasaran.
Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Teluk Dalam, Isma, mengungkapkan jika saat ini harga masih terbilang normal.
Untuk daging sapi perkilogram masih di harga Rp150.000, khusus untuk daging has dalam Rp170.000.
Daging yang diambil dari pedagang besar di Pasar Sentra Antasari itu menurutnya didatangkan dari Madura, Jawa Timur, yang juga merupakan pemasok kebutuhan daging sapi di Kota Banjarmasin.
Sementara untuk harga beras juga terpantau normal dan tidak terjadi kenaikan yang signifikan.
Khususnya untuk beras jenis unus, yang dikonsumsi mayoritas warga Banjarmasin yang lebih menyukai nasi yang cenderung pera atau dalam bahasa Banjar disebut ‘karau’.