1. Diabetes tipe 2
Penyakit yang disebabkan dari kulit memar adalah diabetes tipe 2. Kencing manis, begitulah penyakit ini lebih dikenal.
Kadar gula berlebih dalam darah menjadi pemicu utama seseorang terserang penyakit ini. Biasanya, dokter akan memberikan suntik insulin untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh pengidap. Sayangnya, ini justru memunculkan risiko terjadinya resistensi insulin.
Nah, salah satu gejala yang sering muncul saat pengidap mengalami resistensi insulin adalah munculnya memar-memar pada kulit yang disebabkan karena rusaknya pembuluh darah di beberapa bagian tubuh.
Namun, memar yang dialami oleh pengidap diabetes cenderung lebih sulit sembuh, sehingga bukan hal yang aneh jika akan muncul banyak memar pada tubuh para pengidap penyakit ini.
2. Hemofilia
Penyakit yang disebabkan dari kulit memar yang terjadi secara mendadak berikutnya adalah hemofilia atau kurangnya protein tertentu pada tubuh sehingga menyebabkan darah sukar menggumpal. Tingkat keseriusan penyakit ini pada setiap orang tidak sama.
Beberapa orang yang memiliki penyakit ini mengalami memar tanpa sebab, sementara lainnya akan memar jika tubuhnya membentur sesuatu. Di Indonesia, penyakit hemofilia termasuk ke dalam kategori penyakit langka yang bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Memar dengan Mudah dan Cepat, Apa Saja?
3. Leukimia
Gejala yang paling sering muncul jika seseorang terkena leukimia adalah munculnya memar pada tubuh, seperti misalnya punggung. Hal ini disebabkan karena kurangnya darah pada tubuh seorang pengidap leukimia yang berfungsi mengubah darah cair menjadi gumpalan.
Kondisi darah yang begitu encer inilah yang membuat pengidap leukimia rentan memar dan berdarah.
Itu tadi penyakit yang disebabkan dari kulit memar yang tiba-tiba muncul. Kondisi ini memang sulit dihindari, terlebih kalau kamu berolahraga atau melakukan aktivitas fisik secara berlebihan.
Jika Sahabat Sonora mengalami hal tersebut dengan keluhan lain yang dirasakan maka segeralah periksakan kedokter sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis : Shahnaz Aulia Amin