Sonora.ID – Berikut ini adalah beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan umat muslim di hari Tasyrik atau tiga hari setelah Idul Adha.
Hari Tasyrik secara bahasa berarti penghadapan ke arah sinar matahari.
Hari Tasyrik ini merupakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, yakni 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Pada tahun ini, hari Tasyrik jatuh pada 18, 19 dan 20 Juni 2024.
Di periode tersebut, ada keistimewaan bagi umat muslim yang menjalankan amalan sunah atau ibadah.
Kendati demikian, ada pula larangan pada hari Tasyrik.
Pada hari tasyrik, umat Islam dapat melaksanakan ibadah apa pun kecuali berpuasa, baik itu puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa qadha, atau puasa-puasa lainnya.
Baca Juga: Jangan Diskip! Ini 6 Minuman Penyeimbang Asupan Daging Setelah Idul Adha!
Larangan puasa di hari tasyrik karena di hari-hari ini sangat dianjurkan untuk menikmati hidangan daging kurban.
Dikutip dari laman MUI, Rasulullah Saw pernah mengatakan terkait larangan ini sebagai berikut.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
"Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: 'Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan haji'" (HR. Bukhari, no. 1859)
Lantas, apa saja amalan yang bisa dilakukan umat muslim di Hari Tasyrik? Simak penjelasannya berikut ini seperti yang dilansir dari laman Kemenag NTB:
Amalan di Hari Tasyrik
1. Menyembelih Hewan Kurban
Amalan pertama di hari Tasryik adalah berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu.
Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.
Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur, dan sebagainya
2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum
Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik. Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”
Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa.
Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”
3. Hari Utama Berdzikir
Dalil keutamaan ntuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)
Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.
Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Selain itu, zikir juga dilakukan sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT.
Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Tentang Puasa Arafah, Amalan di Bulan Dzulhijjah!
4. Membaca Doa terutama do'a Sapu Jagad
Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa.
Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni:
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ ٢٠١
wa min-hum may yaqûlu rabbanâ âtinâ fid-dun-yâ ḫasanataw wa fil-âkhirati ḫasanataw wa qinâ ‘adzâban-nâr
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut;
Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Oleh karna itu perbanyaklah doa di hari tasyrik karena setiap doa dan permohonan ampun akan dikabulkan Allah.
Terutama doa yang dapat dipanjatkan adalah doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.
Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina adzaban naar.
Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan jagalah kami dari siksa api neraka.”
5. Perbanyak Bertakbir
Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca takbir setelah selesai melaksanakan sholat lima waktu.
Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah sholat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).