Sonora.ID – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Per 1 Maret 2024 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia tercatat hampir 16.000 kasus pada 213 Kabupaten/Kota dengan 124 kematian.
Kasus DBD terbanyak tercatat terjadi di Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak.
Keadaan ini diperkirakan terus berlanjut sampai bulan April seiring dengan musim hujan setelah El nino.
Karena saat ini marak terjadi kasus DBD, Puskesmas Bululawang bersama Dokter Nugraha Saputra - Dokter Fungsional Puskesmas Bululawang dan Endang S Amd. Keb. - PJ DBD Puskesmas Bululawang memberikan informasi dan edukasi terkait apa itu DBD dan bagaimana cara menanggulanginya pada acara talkshow yang digelar oleh Radio Kalimaya Bhaskara pada Kamis 06/06/2024.
Mengapa Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa berbahaya? karena DBD dapat menyebabkan kematian bagi pasien terjangkit, selain itu hal yang sering orang lupakan mengenai demam berdarah adalah, penyakit ini merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk.
Pasien yang terinfeksi dengue ditandai dengan demam >7 hari, ruam, manifestasi perdarahan (Rumple Leed +) dan nyeri kepala.
Gejala yang tergolong parah bisa membuat kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah disertai darah, pendarahan dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut.
Ciri dari nyamuk Aedes Aegypti yaitu salah satunya berwarna hitam belang putih, tidak dapat berkembang biak di selokan/got/kolam, biasanya mengigit saat sore hari serta menyukai tempat gelap dan lembab.
Saat terjangkit Virus DBD badan akan mengalami gejala berupa KLMNOPQR seperti Kepala nyeri, Lemah, Mual, Muntah, Nyeri Otot Sendi, Perdarahan spontan dan Ruam.
Terdapat beberapa fase jika seseorang terjangkit demam berdarah dengue diantaranya yaitu fase demam berdarah dengue yang memiliki ciri fase demam ditandai dengan suhu tubuh mencapai 40 derajat dan trombosit masih normal, sedangkan pada fase kritis ditandai dengan trombosit yang menurun dari 100.000 hingga 40.000 per mikroliter dan fase konvalesen ditandai dengan demam turun dan trombosit kembali normal.
Apa yang harus kita lakukan jika terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), segera dibawa ke Rumah Salit (RS),kemudian bisa melapor ke RT/RW agar daerah permukiman bisa dilakukan Fogging guna mencegah tersebarnya nyamuk Aedes Aegypti dan kita dapat melakukan pencegahan dini dari rumah dengan 3M PLUS yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air dab Memanfaatkan kembali limbah barang.
Sedangkan untuk PLUSnya adalah memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada ventilasi, menutup tempat penampungan air, meletakan pakaian bekas pakai dalam tempat tertutup, memberikan larvasida pada tempat penampungan air dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Penulis: A. Diva
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 15 Orang Dirawat di RSUD Tamansari karena DBD