"Kami telah mendengar cerita tempat ini, kami mendengar kalian berkeringat dan kami mendengar kalian menari... kami telah menunggu lama untuk bermain bersama kalian," sambut Bruno Mars kala itu.
"Tel Aviv, I think I want to marry you!" ujarnya usai menyanyikan beberapa lagu hitsnya.
"Saya minta maaf karena kami membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di sini. Kami berharap dapat kembali lagi secepatnya," beber Bruno Mars.
Bruno Mars sebenarnya dijadwalkan menggelar konser kedua di Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Lokasinya di HaYarkon Park. Sebanyak 100.000 tiket dinyatakan sold out alias habis terjual.
Namun, pihak promotor akhirnya membatalkan agenda tersebut. Hal ini dilakukan menyusul pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menyatakan negara dalam kondisi perang. Di mana Hamas melancarkan aksi lewat serangan roket yang memasuki wilayah Israel.
Baca Juga: MGM Resorts Bantah Laporan Hutang Perjudian Kasino Bruno Mars
"Pembelian tiket akan menerima pengembalian uang secara otomatis. Kami bersama penduduk Israel, pejuang IDF, dan pasukan keamanan di saat-saat sulit ini," ucap keterangan pihak promotor, dikutip via Vanity Fair.
Hingga berita ini diterbitkan, Bruno Mars sendiri tidak pernah memberikan pernyataan tentang konflik yang terjadi di Palestina atau pun pernyataan yang menyatakan bahwa ia lebih membela Israel atau Palestina.
Apa yang ia katakan saat konser di Tel Aviv bisa dikatakan sebagai bentuk dari fan service yang kerap ia lakukan di berbagai konsernya yang diadakan di seluruh dunia dan tidak hanya mengungkapkannya di Israel.
Konser itu sendiri diadakan pada tanggal 4 Oktober 2023, tepat 3 hari sebelum serangan Hamas ke Israel pada Festival Sukkot di tanggal 7 Oktober 2023.
Alasan Hamas menyerang Israel saat itu sendiri adalah sebagai bentuk respons atas kekejaman yang telah dirasakan rakyat Palestina beberapa tahun ke belakang.
Sementara itu, Komandan Militer Hamas Mohammad Deif mengatakan bahwa serangan ke Israel itu merupakan bentuk respons atas blokade yang terjadi di Gaza selama 17 tahun.
Baca Juga: Arti Zionis dan Hubungannya dengan Konflik Israel-Palestina
Ramai seruan boikot konser Bruno Mars
Banyak para pendukung boikot menyamakan konser Bruno Mars dengan bentuk normalisasi hubungan dengan Israel.
Mereka beranggapan bahwa dengan menghadiri konser tersebut, masyarakat Indonesia secara tidak langsung mendukung penindasan Israel terhadap rakyat Palestina.
PK Entertainment, selaku promotor konser Bruno Mars di Jakarta, belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi boikot ini.
Namun, dalam sebuah unggahan di media sosial, mereka menyatakan bahwa konser tersebut akan tetap berjalan sesuai rencana.