Terkait konseling remaja, pihaknya juga melakukan edukasi melalui peer group teman sebaya terkait dengan 'sex education', pendampingan pengisian aplikasi Elsimil untuk calon pengantin. “Dalam kegiatan ini dikukuhkan pengurus Pusat Informasi Konseling Remaja UNNES,” kata Ngabiyanto.
Ngabiyanto melaporkan bahwa KKN UNNES sudah berhasil mengintervensi 21 kabupaten/kota di Jateng pada 2023, menjangkau 288 desa. Pada 2024, ditargetkan bertambah menjadi 26 kabupaten/kota dengan jangkauan 421 desa bertema pengentasan stunting.
Arti Keluarga
Direktur Bina Ketahanan Remaja, Dr. Edi Setiawan., M.Sc, MSE, mengajak para mahasiwa untuk merefleksikan arti keluarga dan peran para rekan muda saat ini untuk membentuk keluarga berkualitas. “Karena kalian seperempat dari populasi di Indonesia, kalian punya peran yang sangat nyata untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kita berharap kalian nantinya dapat membentuk keluarga yang harmonis, samawa, dan berkualitas,” ujar Edi.
Edi mengingatkan bahwa untuk mencapai cita-cita tersebut, tentu jauh dari gambaran drama Korea yang semuanya serba indah. Untuk itu, menurutnya, program Siap Nikah dan Keluarga Muda Berdaya hadir di kampus-kampus untuk memberikan pembekalan pada generasi muda mengenai persiapan kehidupan berkeluarga.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi lintas sektor antara BKKBN, Kemenpora, dan civitas akademika. Kerjasama ini merupakan komitmen untuk kita bisa bergerak bersama untuk mengawal remaja dan pemuda Indonesia dalam meningkatkan kesadaran membangun keluarga yang sehat, berkualitas, dan berdaya,” papar Edi.
Dirinya juga mengatakan bahwa saat ini BKKBN dan Kemenpora sedang menggodok sebuah program bertajuk ‘Olah Rasa’. Ini ditujukan untuk mengawal kesehatan mental para remaja.
Selain pembekalan persiapan berkeluarga, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pemeriksaan kadar hemoglobin bagi para mahasiswi UNNES. Hasilnya, secara rata-rata masih di angka 11,6. Artinya, masih di bawah angka ideal (minimal 12). “Bahkan ada remaja putri yang kadar Hb nya hanya 7, 8, dan 9. Ini nanti akan dipertegas oleh dokter Tan bagaimana kalian akan 'recovery' agar dapat menjadi remaja yang sehat,” kata Edi.
Dalam rangkaian kegiatan ini, juga diadakan talkshow yang membahas perencanaan pernikahan dari sisi kesehatan dan gizi, psikologi dan mental, serta perencanaan keuangan keluarga.
Menghadirkan beberapa narasumber yang ahli di bidangnya yakni Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum; Dr. Drs. Yohan, M.Si (Staf Ahli bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora); Imelda Hutapea, S.Sos, M.Ed (Demi Kita); Reza Indragiri Amriel, M.Crim (Ahli Psikologi Forensik).
Turut hadir dalam acara ini mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga, Deputi bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Dr. Raden Isnanta, M.Pd; Ketua LPPM UNNES, Prof. Dr. H. R. Benny Riyanto, SH, M.Hum.CN; Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Eka Sulistya Ediningsih; Asdep Kepemimpinan Pemuda Kemenpora, Andi Susanto, S.STP., M.Sc; Sekretaris LPPM UNNES Prof. Dr. Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, M,Si.