Sonora.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menerima Kunjungan Kehormatan dari Head of State Agency for Public Service and Social Innovations (SAPSSI)/Kepala Badan Pelayanan Publik dan Inovasi Sosial Republik Azerbaijan Ulvi Mehdiyev, di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (07/01/2024).
Pertemuan tersebut mempertegas komitmen kedua negara untuk terus menjalin hubungan yang erat dan bekerja sama dalam berbagai bidang.
Wapres Ma'ruf Amin mengapresiasi hubungan yang sangat baik dan bersahabat antara Indonesia dan Azerbaijan yang telah terjalin selama lebih dari 30 tahun.
Kedua negara diketahui memiliki kesamaan pandangan dan saling mendukung atas berbagai isu di forum-forum regional dan internasional.
"Saya sangat menghargai upaya Yang Mulia Menteri, yang senantiasa mendorong kerja sama antara Indonesia dan Azerbaijan di bidang pelayanan publik," ucapnya.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Azerbaijan Bahas Progres Kerja Sama
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin berharap Azerbaijan dapat berbagi pengalaman berbagai inovasi pelayanan publik yang dilakukan di negara mereka, yang mungkin dapat diadopsi oleh Indonesia di masa mendatang.
Salah satu contoh konkret dari kerja sama ini adalah penandatanganan MoU antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dengan Azerbaijani Service and Assessment Network (ASAN), yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang pelayanan publik.
“Indonesia dan Azerbaijan memiliki kepentingan yang sama untuk menciptakan berbagai kemudahan penyelenggaraan pelayanan publik bagi masyarakat dan dunia usaha guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi,” tegasnya.
Dalam pertemuan, Ma'ruf Amin juga menyoroti adaptasi teknologi dan inovasi pelayanan terpadu Azerbaijan di ASAN Xidmat yang telah sukses diterapkan di Indonesia melalui Mal Pelayanan Publik (MPP).
“Saat ini sudah terdapat sekitar 200 Mal Pelayanan Publik yang tersebar di seluruh Indonesia. Kita ingin di beberapa tahun mendatang, Kabupaten/Kota di Indonesia telah mempunyai Mal Pelayanan Publik,” ungkapnya.
Mehdiyev menjelaskan kepada Wapres bahwa lembaga negara yang dipimpinnya saat ini didirikan oleh Presiden Azerbaijan pada 2012 untuk mengimplementasikan konsep ASAN.
"Konsep ASAN ini merupakan sebuah konsep satu pintu, di mana banyak pelayanan publik dilaksanakan di satu tempat. ASAN memberikan lebih dari 400 perusahaan publik di tempat yang sama, menyediakan lebih dari 100 jenis layanan publik," jelasnya.
ASAN, tambah Mahdiyev, juga berarti "mudah" dalam bahasa Azerbaijan, mencerminkan kemudahan akses layanan publik yang diberikan.
“ASAN Service juga mencakup ASAN Business, yang menekankan kerjasama dan jaringan antara ASAN dan Indonesia,” tambahnya.
Lebih jauh Mahdiyev mengungkapkan bahwa pada 2015, ASAN menempati peringkat pertama di bidang pelayanan publik dan menerima penghargaan atas inovasi dalam aplikasi teknologi modern dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga: Ma'ruf Amin: pengolahan sampah industri harus di dalam kawasan
"Kami sangat senang dan menghormati bahwa konsep ASAN yang menerima rating tertinggi juga dievaluasi dan diterapkan di Indonesia," ucapnya.
Mehdiyev juga menekankan komitmen Azerbaijan untuk terus mengembangkan kerjasama dengan Indonesia dalam berbagai bidang, terutama dalam pelayanan teknologi.
"Kami menantikan semakin berkembangnya bidang pelayanan publik di Indonesia, khususnya dalam pengembangan sistem pelayanan pemerintahan," Pungkasnya.