Sonora.ID - Data Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan II-2024 melaporkan responden optimistis kinerja perbankan akan semakin baik di kuartal II-2024. Optimisme perbankan tecermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan II-2024 yang tercatat sebesar 58 atau berada di zona optimis.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengatakan optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun dengan kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.
Aman Santosa juga mengungkapkan, ketidakpastian kondisi makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan II-2024 masih berada pada level pesimis yaitu sebesar 31, terutama disebabkan oleh perkiraan peningkatan BI Rate, pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi.
Dikesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan kinerja industri perbankan per April 2024 tetap resilien dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas (ROA) sebesar 2,51 persen dan NIM (net interets magin) sebesar 4,56 persen.
Baca Juga: KBRI Tokyo & OJK Gelar Edukasi Keuangan Bagi Diaspora dan Pekerja Migran Indonesia di Tokyo, Jepang
"Permodalan (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 25,99 persen, menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (DK) OJK Bulan Mei 2024.
Dian menambahkan dari sisi kinerja intermediasi, pada April 2024, secara month to month (mtm) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp66,05 triliun, atau tumbuh sebesar 0,91 persen mtm. Adapun secara tahunan, kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 13,09 persen year on year (yoy) menjadi Rp7.310,7 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,69 persen yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp3.319,15 triliun.
Ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 15,42 persen yoy. Penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
"Tren pertumbuhan kredit yang baik ini menunjukkan dukungan dan komitmen perbankan yang tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Dian.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif.
Pada April 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 0,60 persen mtm atau meningkat sebesar 8,21 persen yoy menjadi Rp8.653 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 11,81 persen yoy.
Terkait kondisi ini, Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan kualitas layanan menjadi hal yang utama. Menurutnya, perbankan perlu terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah.
“Kami berupaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat melalui berbagai langkah inovasi, termasuk berbagai pengembangan produk dan layanan berbasis digital yang berfokus pada layanan perbankan yang mudah, cepat, dan nyaman,” ujar Amirul.
Amirul menambahkan langkah inovasi digital untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah perlu terus menjadi prioritas.
Salah satu inisiatif utama lewat berbagai fitur, mulai dari pembukaan rekening tabungan dan deposito secara online, transfer dana, pembayaran berbagai tagihan, zakat dan berdonasi, hingga integrasi dengan e-wallet untuk pembayaran melalui QRIS.
Sejalan dengan konsistensi layanan bagi nasabah, Amirul berterimakasih atas penghargaan dari lembaga independen,yakni sebagai The 3rd Best Overall BPD dalam Pelayanan Prima pada ajang 21st Banking Service Excellence 2024.
Adapun proses penilaian 21st Infobank Banking Service Excellence 2024 didasarkan terhadap berbagai aspek pelayanan bank, diantaranya kepuasan nasabah, inovasi layanan, dan kinerja operasional melalui survei Bank Service Excellence Monitor (BSEM) yang dilakukan oleh MRI dalam dua tahap riset.
Pertama, melalui serangkaian online workshop, in-depth interview, focus group discussions, dan online survei, serta kedua, melalui pengukuran customer experience dengan mystery shopping.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan pihaknya untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang terbaik. Tidak lupa juga untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak
"Pada era digital saat ini, kemampuan beradaptasi dan berinovasi menjadi kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, untuk itu Bank DKI terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjadi mitra terpercaya dan memberikan layanan terbaik bagi nasabah," tutup Arie.