Dalam pertemuan tersebut, mereka meminta kebijakan yang lebih fleksibel terkait dengan jam operasional truk, mengingat barang-barang dari pelabuhan harus keluar dalam tempo 4 hari untuk menghindari biaya tambahan seperti storage dan demorage.
Edy juga menyoroti permasalahan lain, seperti jalan MP Makunegara yang digunakan sebagai jalur alternatif truk, padahal jalan tersebut bukanlah jalan kelas satu yang sesuai untuk kendaraan kontainer.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan prioritas bagi truk untuk melewati jalan kelas satu dengan pengaturan yang baik.
Di akhir wawancara, Edy menyampaikan pesan kepada masyarakat agar berhati-hati saat berdekatan dengan kendaraan berat dan mematuhi aturan lalu lintas untuk menghindari kecelakaan.
Ia juga berharap ada solusi terbaik dari Dinas Perhubungan Kota dan Provinsi agar masyarakat aman, nyaman, dan logistik tidak terganggu.