“Dengan i-Care JKN kami berharap dokter memiliki informasi yang cukup atas riwayat pelayanan kesehatan yang pernah diterima peserta. Sehingga dapat membantu dalam menegakan diagnosa dan menentukan keperawatan yang tepat bagi peserta,” kata Edwin.
Edwin melanjutkan, perubahan ke arah digital awalnya dilakukan pada tubuh BPJS Kesehatan sendiri. Setelah berproses dengan dirinya sendiri, digitalisasi kemudian ditularkan kepada para pemangku kepentingan utama dalam penyelenggaraan Program JKN yakni fasilitas kesehatan, pemerintahan dan peserta.
Menurut Edwin, digitalisasi tak bermanfaat jika dilakukan untuk diri sendiri karena itu Edwin mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memanfaatkan layanan digital untuk pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik, cepat, tepat dan mudah.
“Kami di BPJS Kesehatan masih terus berproses untuk menggodok inovasi dan layanan digital lain agar peserta JKN merasakan layanan yang mudah, cepat dan setara,” tegas Edwin.
Gayung bersambut, Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Bantul, Nurcholid Umam mengatakan ia dan jajaran siap untuk mendukung dan melaksanakan transformasi digital di lingkungan rumah sakitnya. Nurcholid menyebut, kemajuan dan inovasi dalam bidang teknologi informasi yang dilakukan BPJS Kesehatan memberikan efek domino yang positif pada pelayanan peserta di rumah sakit.
“Layanan i-Care JKN sudah dimanfaatkan optimal di rumah sakit kami. Langkah awal yang kami ambil adalah mengintegrasikan i-Care JKN dengan sistem informasi rumah sakit. Dokter memiliki gambaran kondisi pasien sehingga lebih mudah untuk menentukan perawatan apa yang dibutuhkan,” katanya.
Nurcholid mengatakan, selain komitmen dari rumah sakit, digitalisasi di RS PKU Muhammadiyah Bantul juga didukung dengan semangat dari tim teknologi informasi rumah sakit yang memastikan setiap unsur di rumah sakit memahami dan dapat mengoperasikan layanan digital. Nurcholid pun menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung digitalisasi demi pelayanan yang semakin membaik.
“Kerja keras teman-teman di jajaran RS PKU Muhammadiyah Bantul membuahkan hasil. Layanan digital seperti antrean online, Surat Eligibilitas Peserta secara elektronik (SEP Elektornik), validasi sidik jari (fingerprint) kini dapat dirasakan masyarakat Bantul yang datang ke rumah sakit kami. Kami terus memegang komitmen untuk senantiasa mendukung digitalisasi layanan dan kami berharap dapat memberikan yang terbaik untuk peserta,” katanya.