GKBRAA Paku Alam: Budaya Itu Artinya Menjaga Hati

6 Juli 2024 20:06 WIB
GKBRAA PAKU ALAM memberikan penjelasan dalam peluncuran buku BATIK PAKUALAMAN – Antara Tradisi, Sastra dan Wastra, di Kagungan Dalem Kepatihan Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (04/07/2024). Buku ditulis oleh GKBRAA Paku Alam, KMT Widyo Hadiprojo dan Nyi MT Sestrorukmi.
GKBRAA PAKU ALAM memberikan penjelasan dalam peluncuran buku BATIK PAKUALAMAN – Antara Tradisi, Sastra dan Wastra, di Kagungan Dalem Kepatihan Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (04/07/2024). Buku ditulis oleh GKBRAA Paku Alam, KMT Widyo Hadiprojo dan Nyi MT Sestrorukmi. ( )

TUJUH BATIK

Dalam launching itu, diperagakan batik-batik naskah kuno yang telah dituangkan dalam media Batik.

1. Batik Sestra Lukita

Motif batik Sestra Lukita ini diambil dari wedana renggan pada naskah Serat Rama, Arjunawijaya saha Kempalan Dongeng koleksi perpustakaan Pura Pakualaman. Nama batik “Sestra Lukita” sesuai dengan nama rerenggan naskah yakni Lukita Papaning Sestra.

Di dalam wedana renggan disebutkan 21 butir sestradi ‘sari ajaran keutamaan’, dan 21 butir sikap yang harus dihindari. Renggan ini dilengkapi dengan gambar burung, yang dimaknai sebagai manusia yang mampu bergerak ke mana pun dan dapat bertutur dengan baik.

Atas prakarsa Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam, rerenggan dari naskah koleksi perpustakaan Pura Pakualaman ini diinterpretasikan dan dituangkan dalam wahana batik, dengan harapan butir-butir sestradi dapat dikenal masyarakat luas.

2. Batik Indra Widagda

Motif batik Indra Widagda terinspirasi dari renggan tentang Bathara Indra salah satu dewa dari delapan teladan dewa dalam Ajaran Asthabrata. Dalam Asthabrata versi Pakualaman, Dewa Indra adalah dewa ilmu pengetahuan.

Seorang pemimpin dituntut untuk cerdik cendekia dan menjadi tempat bertanya bagi rakyatnya. Ilmu pengetahuan digambarkan dalam gambar bulu angsa yang pada jaman dahulu menjadi pena/alat tulis, tertancap pada bola dunia, serta gambaran kitab sebagai lambang ilmu pengetahuan.

Batik Indra Widagda menjadi tema utama dalam Dhaup Ageng Bendara Pangeran Haryo Kusumo Kunto Nugroho, putra ke-2 Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam X.

3. Batik Yama Linapsuh

Motif Yama Linapsuh terinspirasi dari renggan Serat Asthabrata tentang Batara Yama, salah satu dewa teladan tentang keadilan dan ketegasan dalam menegakkah hukum, yang digambarkan dalam motif batik tungku dan nyala api, lambang pembasmi ketidakadilan di bumi.

4. Batik Surya Mulyarjo

Menjadi tema utama untuk batik Dhaup Ageng Běndara Pangeran Haryo Kusuma Bimantoro putra pertama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam yang ke X, pada tahun 2019 .

Varian Batik Surya Mulyarja Dhaup Ageng ini dikenakan pengantin dalam Pahargyan hari ke-2. Makna tersirat motif parang dalam varian ini adalah ketegasan dalam melaksanakan tugas dengan meneladan Dewa Surya, yaitu dewa teladan yang selalu menjernihkan segala macam permasalahan seperti hadirnya matahari di setiap harinya.

5. Batik Bayu Krastala

Motif batik Bayu Krastala terinspirasi dari rěnggan Gada Lukitasari. Motif poleng melambangkan watak tegar, gigih, mantap, dan penuh semangat. Betara Bayu dalam Asthabrata versi Pakualaman digambarkan sebagai teladan akan sikap keteguhan hati seorang pemimpin, sehingga rakyat yang dipimpinnya akan tertib tidak sembarangan dalam bertingkah laku.

6. Batik Wisnu Mamuja

Motif Batik Wisnu Mamuja dilukiskan dengan senjata cakra dan trisula serta nyala api dari dupa yang mewakili identitas Dewa Wisnu sebagai seorang pemimpin dan pertapa. Seorang pemimpin ideal hendaknya memiliki watak asketis, untuk menjaga jarak dengan gemerlap kehidupan, sehingga batinnya suci dalam memahami hakikat ketentuan Yang Mahakuasa.

7. Batik Brama Sembada

Motif batik Brama Sěmbada divisualisasikan dengan gambar tombak, bendera umbul-umbul dan lidah api. Semua ini menggambarkan teladan kepemimpinan Dewa Brama, yang dalam Serat Asthabrata Pakualaman menjadi teladan sikap keperwiraan yang tangguh dan gagah berani, yang menjadi bekal dalam menciptakan ketentraman.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm