Oleh karena itu salah satu tugas OJK Sumsel Babel adalah bagaimana membangun masyarakat di pedesaan. Berbicara mengenai partisipasi masyarakat dalam ekosistem keuangan inklusif untuk saat ini sudah cukup baik.
Pemilihan Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam sebagai desa peserta ekosistem keuangan, salah satunya karena masih banyak destinasi wisata unggulan penting yang masih dikelola tersendiri dan belum terintegrasi.
Baca Juga: OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028
“Jadi ekosistem desa wisata atau desa keuangan industri itu intinya mengorkestrasi potensi apa yang ada di desa tersebut”, imbuh Arifin.
"Ada tiga cara untuk mengukur keberhasilan program desa ekosistem keuangan inklusif, pertama, jumlah nasabah baik tabungan maupun deposito meningkat. Kedua, masyarakat memahami visi produk dan layanan keuangan, dan ketiga, perekonomian berkembang pesat dan penggunaannya
secara digital, pinjaman semakin berkurang dan sangat sedikit orang yang terlibat dalam perjudian online,” jelas Arifin.
Arifin berharap jika program percontohan desa ekosistem keuangan inklusif di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam berhasil, OJK Babel Sumsel juga akan mencoba mengembangkannya di desa lain.
“Jadi, tujuan jangka panjangnya ke depan adalah literasi dan partisipasi hampir seluruh warga Sumsel semakin meningkat, dan bersama-sama kita membangun perekonomian Sumsel dengan baik,” pungkas Arifin.
Penulis: Dina Apriana