Liburan dimulai dengan kesibukan bersama-sama membersihkan halaman rumah. Bukan pekerjaan besar, tapi bersama-sama membersihkan halaman dan menata taman kecil kami menjadi kegiatan yang menyenangkan. Aku dan Aiden riang gembira memainkan air semprotan, sementara ayah membersihkan rumput dan merapikan bunga-bunga di taman.
Setelah selesai, kami memutuskan untuk membuat piknik di bawah pohon mangga di halaman belakang. Kami membawa selimut piknik favorit, bekal makanan lezat, dan buku-buku kesukaan kami. Suasana pagi yang sejuk, cahaya matahari yang lembut, dan kebahagiaan keluarga mengisi momen itu. Kami bercanda, berbagi cerita, dan menikmati suguhan alam yang indah di sekitar kami.
Beberapa hari berikutnya, kami menyusun jadwal aktivitas bersama. Hari tersebut menjadi favorit kami, di mana kami mengeluarkan permainan papan lama yang sudah lama terlupakan. Tawa dan teriakan kecil mengisi ruang keluarga kami saat kami bersaing dengan seru dalam permainan Monopoli yang seru.
Kami juga mengadakan hari memasak, di mana masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab untuk memilih resep dan memasaknya bersama-sama. Dapur kami dipenuhi dengan aroma harum berbagai masakan, dan kami menikmati hasil karya kami di meja makan yang penuh tawa dan cerita.
Puncak liburan kami adalah malam film keluarga di ruang tamu. Kami menyusun daftar film-film favorit kami, menyediakan cemilan, dan membuat malam itu menjadi momen yang hangat dan menyenangkan. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menikmati kebersamaan keluarga selain di rumah sendiri.
Saat liburan berakhir, kami semua merasa penuh dengan rasa syukur. Meskipun hanya di rumah, kehangatan dan kebahagiaan yang kami rasakan membuat liburan ini menjadi yang terbaik. Sederhana, tapi penuh makna. Itulah liburan sekolah akhir tahun yang indah bersama keluarga di rumah kami yang sederhana di desa.
4. Cerita Liburan Sekolah IV
Pada liburan sekolah ini saya tidak ke mana-mana, hanya sekedar jalan-jalan dan berkumpul bersama keluarga. Di situ kami saling bercanda tawa. Saya cukup senang dengan liburan kali ini, meskipun tidak keluar kota.
Waktu pun berjalan dengan sangat cepat hingga tak terasa waktu liburan hampir habis. Dan pada waktu itu, di rumah saya tidak ada kegiatan apa-apa. Pastinya liburan ini sangat membosankan. Tetapi di saat kebosanan itu datang, saya dihibur oleh saudara sepupu saya.
5. Cerita Liburan Sekolah V
Liburan sekolah akhir tahun ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi saya dan teman-teman akrab. Kami memutuskan untuk menikmati waktu luang tanpa harus pergi jauh, dan rumah salah satu teman, David, menjadi pusat kegiatan kami.
Hari pertama liburan, kami berkumpul di rumah David dengan semangat tinggi. Rumahnya yang luas dengan taman belakang yang asri langsung memicu ide-ide kreatif kami. Kami membawa matras, selimut, dan bekal makanan untuk piknik improvisasi di halaman belakang. Cuaca cerah dan sinar matahari yang hangat membuat suasana semakin menyenangkan.
Pagi itu kami mulai dengan bermain permainan papan klasik yang memicu tawa dan persaingan sehat. Setelah itu, kami memutuskan untuk menggelar turnamen sepak bola di lapangan kecil di belakang rumah. Meskipun tidak semua dari kami ahli dalam olahraga, semangat kompetisi membuat pertandingan makin seru.
Saat siang tiba, kami memutuskan untuk menyusun rencana untuk hari berikutnya. Setelah berdiskusi, kami memilih untuk mengadakan hari memasak. Setiap teman membawa resep favoritnya, dan kami bekerja sama di dapur. Meskipun ada beberapa kekacauan dan tawa yang tak terhindarkan, hasil masakan kami berhasil menciptakan makan siang yang lezat.
Malam harinya, kami memutuskan untuk mengadakan "maraton film" di ruang keluarga. Setiap orang memilih film favoritnya, dan kami membuat daftar putar yang beragam. Dengan bantal dan selimut, kami menikmati film-film dari berbagai genre. Suasana gelap dengan layar televisi menjadi panggung bagi tawa dan teriakan kecil kami.
Hari terakhir liburan, kami memutuskan untuk mengakhiri dengan api unggun di taman. Kami membawa marshmallow, cokelat, dan biskuit untuk membuat s'mores yang lezat. Di sekitar api unggun, kami berbagi cerita, bernyanyi, dan merenung tentang momen-momen menyenangkan yang telah kami alami selama liburan.
Ketika hari-hari liburan berakhir, kami semua sepakat bahwa meskipun kita tidak pergi ke destinasi yang jauh, liburan di rumah bersama teman-teman terasa sangat berarti. Momen kebersamaan, tawa, dan kenangan yang tercipta membuat liburan ini menjadi salah satu yang paling berwarna dalam buku kenangan kami.
Baca Juga: 3 Contoh Cerita Liburan Idul Fitri 2024 dalam bahasa Inggris dan Artinya
6. Cerita Liburan Sekolah VI
Bebas dari semua pelajaran adalah kata pertama yang muncul di benakku. Hampir tiga minggu lebih aku menghabiskan waktuku di rumah. Kesempatan ini tidak mungkin aku sia-siakan. Aku menghabiskan waktu liburanku dengan berbagai hal yang pastinya sangat berguna bagi kesehatan otakku.
Aku pergi ke rumah Siska dan Ratih. Di sana kami main bersama mencoba untuk melupakan pelajaran sejenak. Ratih adalah tipe orang yang bisa membuat orang tertawa dengan berbagai candaanya. Pada saat aku dan Sisca berda di rumahnya, kami semua selalu tertawa dibuatnya.
Selain itu aku pergi ke warnet untuk memeriksa email ku yang belum lama ini aku buat bersama teman-temanku. Menurutku cara ini sangat efektif untuk menambah teman dan wawasan yang sangat berguna bagiku. Waktu liburan aku juga cukup banyak menghabiskan waktuku di rumah.
Di rumah aku membereskan semua buku-buku yang sudah tidak aku pakai lagi dan mengemasi buku yang masih berguna untuk kelas XII nanti. Aku cukup sibuk pada saat harus menyiapkan peralatan sekolah. Aku, mama, dan beserta adikku pergi ke toko buku dan toko seragam.
Di rumah kebanyakan aku hanya bermain PS bersama adikku. Kadang kami bertengkar hanya untuk berebut giliran siapa yang akan bermain berikutnya. Liburan ini sangat aku manfaatkan untuk menenangkan otakku yang sudah selama setahun dipacu untuk selalu belajar. Tapi ini semua aku lakukan juga untuk persiapan masuk sekolah nanti.
7. Cerita Liburan Sekolah VII
Liburan sekolah akhir tahun ini, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah bersama ibu dan ayah. Kami sepakat untuk menjadikan liburan ini sebagai waktu yang bermakna dan produktif bersama-sama. Meskipun tidak ada rencana perjalanan atau aktivitas eksternal yang besar, tkebersamaan kami di rumah menjadi pengalaman yang luar biasa.
Hari pertama liburan, saya bersama ayah membantu membersihkan dan merapikan garasi. Kami menyusun kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai dan melakukan sedikit perbaikan di beberapa sudut garasi. Meskipun pekerjaan tersebut terlihat sederhana, namun kebersamaan kami membuatnya menjadi momen yang menyenangkan.
Sementara itu, ibu dan saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di dapur. Kami membuat daftar menu-menu spesial yang ingin kami coba dan bersama-sama memasaknya. Dapur dipenuhi dengan aroma harum dari berbagai hidangan yang sedang kami siapkan. Proses memasak tidak hanya sekadar kegiatan fisik, tapi juga menjadi waktu berharga untuk berbicara dan berbagi cerita.
Beberapa hari berikutnya, kami memutuskan untuk beralih ke proyek kebun di belakang rumah. Ayah dan saya menggali tanah, menanam benih sayuran, dan merawat tanaman hias. Ibu turut serta dengan memberi ide-ide segar untuk menghias taman. Tanaman-tanaman yang ditanam menjadi simbol pertumbuhan, seiring dengan ikatan kekeluargaan kami yang semakin kuat.
Tidak hanya fokus pada pekerjaan rumah, kami juga menyempatkan waktu untuk bersantai bersama. Sore hari, kami menonton film keluarga favorit di ruang keluarga. Setelah itu, kadang-kadang kami bermain game bersama atau hanya duduk santai di teras sambil menikmati matahari terbenam.
Malam terakhir liburan, kami membuat acara bakar-bakar di halaman belakang. Ayah mempersiapkan bara api, sementara ibu menyiapkan makanan yang akan dipanggang. Suasana hangat api unggun menciptakan momen keakraban yang penuh kehangatan.
Ketika liburan berakhir, meskipun hanya di rumah, namun kebersamaan dan kerja sama dalam membantu satu sama lain membuat liburan ini sangat berkesan. Momen-momen sederhana bersama keluarga saya membuktikan bahwa kebahagiaan sejati seringkali dapat ditemukan dalam kebersamaan dan cinta di rumah.
8. Cerita Liburan Sekolah VIII
Liburan sekolah tahun lalu menjadi momen yang tak terlupakan saat keluargaku dan aku memutuskan untuk menjelajahi keajaiban sejarah di sebuah kota tua yang tersembunyi. Berjalan-jalan di antara bangunan bersejarah dengan arsitektur yang megah, aku merasa seolah-olah melangkah ke dalam lembaran sejarah yang hidup.
Menjelajahi lorong-lorong kecil yang dipenuhi toko-toko unik dan pasar tradisional yang berisik, aku merasakan kehidupan dan budaya yang berdenyut di setiap sudut kota tua ini. Liburan ini membuka mataku pada kekayaan sejarah dan budaya yang terkadang terabaikan di era modern.
9. Cerita Liburan Sekolah IX
Dalam liburan sekolah petualangan, aku dan teman-temanku memutuskan untuk mengeksplorasi keindahan alam dengan camping. Perjalanan kami membawa kami melalui hutan belantara yang lebat, dan di setiap langkah, alam memberikan kejutan dan kecantikan yang tak terduga.
Menghabiskan malam di tepi danau dengan langit penuh bintang dan suara hutan yang berbisik, kami merasakan kedamaian dan keajaiban alam yang mendalam. Menceritakan cerita seram di sekitar api unggun membuat pengalaman kami semakin berkesan, menciptakan ikatan persahabatan yang kuat di bawah langit malam yang cerah.
10. Cerita Liburan Sekolah X
Dalam liburan sekolah kali ini, aku memilih untuk belajar sesuatu yang berbeda dengan menghabiskan waktu bersama nenek di desa. Bersama-sama, kami memasuki dapur dengan resep-resep tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Setiap hari, aku belajar mengenai seni memasak dari nenek yang berpengalaman. Dalam proses ini, tidak hanya aku memperoleh keterampilan baru dalam memasak, tetapi juga terjalinlah kisah-kisah keluarga yang berharga. Bersama nenek, liburan sekolah ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan memberikan makna yang mendalam tentang kebersamaan dan nilai-nilai keluarga.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.