Sonora.ID - Dalam artikel ini kami sajikan contoh teks khutbah Jumat 19 Juli 2024 lengkap dengan link untuk mengunduhnya (PDF).
Khutbah Jumat kali ini mengangkat judul Spirit Hijriyah dan Semangat Pembebasan dari Akhlak Tercela.
Apa saja yang termasuk akhlak tercela itu? Yang termasuk kebiasaan buruk atau akhlak tercela adalah seperti suka berdusta, suka membicarakan orang lain, hingga suka bersumpah palsu.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya, mari kita simak dalam paparan teks khotbah Jumat berikut ini, dikutip dari Kemenag RI.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 5 Juli 2024: Memaknai Tahun Baru Hijriyah
Teks Khutbah Jumat 19 Juli 2024
SPIRIT HIJRIYAH DAN SEMANGAT PEMBEBASAN DARI AKHLAK TERCELA
Oleh: Andri Lundeto
KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَره المُشْرِكُونَ أَشْهدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بتقوى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى يَايُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضٍ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Jamaah Jum'at rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan ketakwaan dan banyak bersyukur kepada Allah, karena dengan anugerah-Nya kita diberi kesehatan dan kekuatan, sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini, dalam rangka menunaikan shalat Jum'at berjamaah.
Shalawat dan salam, kita persembahkan kehadapan ikutan kita, Rasulullah Muhammad saw., yang telah mengeluarkan umatnya dari kegelapan kepada jalan yang terang benderang.
Jamaah Jum'at rahimakumullah
Semangat Hijrah dalam perayaan Tahun Baru Hijriyah tahun ini, merupakan momentum penting untuk kita jadikan bahan renungan atau muhasabah terhadap diri kita; sejauh mana pengaruh merayakan Tahun Baru Hijriyah hubungannya dengan perubahan dalam diri kita?
Hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad saw., yang dihubungkan dengan penanggalan tahun baru hijriyah, merupakan fase awal sejarah umat Islam, yang memberikan pelajaran kepada kita semua, bahwa sangat dibutuhkan upaya "perpindahan atau hijrah", yang dalam sejarah, Beliau melakukannya secara fisik; berpindah tempat dari Makkah ke Madinah.
Hijrah atau pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sesungguhnya bukan hanya dimaknai secara fisik saja. Namun yang terpenting dari itu melakukan hijrah atau berpindah, dari kebiasaan-kebiasaan buruk dalam diri kita, kepada kebiasaan-kebiasaan yang baik dan diridhai oleh Tuhan.
Jamaah Jum'at rahimakumullah
Beberapa kebiasaan buruk yang sering kita lakukan adalah pertama: suka berdusta. Berdusta adalah perbuatan tercela dan dicela oleh semua orang. Tapi anehnya, hampir semua orang terlibat dalam perbuatan dusta. Bahkan akhir- akhir ini, dusta telah menjadi bumbu percakapan setiap hari yang sangat mengasyikkan. Orang tidak lagi segan-segan berdusta hanya karena mengejar sesuatu, atau menghindar dari sesuatu. Jika dia sudah berjanji, dan orang lain menuntut janjinya, mulailah dia mencari jalan untuk menghindar, agar tidak mendapat julukan pengkhianat.
Karena jalan buntu, maka terpaksa dia melewati pintu dusta. Akhirnya, sekali melanggar janji, dua predikat sekaligus dia dapat, yakni pendusta sekaligus pengkhianat. Dua julukan yang sama-sama satu alamat, yaitu munafik.
Ibnu Mas'ud r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الفُجُورِ وَإِنَّ الفُجُورَ يَهْدِى إِلى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ الله ....
كَذَّابًا
"... Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta itu akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan menjerumuskan ke dalam neraka. Jika seseorang suka berdusta dan berupaya untuk berdusta, makai ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (H.R. Muslim).
Jamaah Jum'at rahimakumullah
Kebiasaan buruk kedua adalah suka membicarakan kejelekan orang lain atau ghibah. Di zaman sekarang ini, segala sesuatu berkembang dengan sangat pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian dan perindustrian, perdagangan dan lain sebagainya.
Namun sangat disayangkan, bahwa ghibah pun berkembang sangat cepat sesuai perkembangan mulut manusia yang tidak memberi keuntungan.
Di mana-mana orang berkumpul, jika sudah kehabisan bahan, maka dicarilah kesibukan baru untuk menghangatkan suasana. Jika bukan membicarakan hal- hal yang tidak berguna, mulailah dengan membicarakan kejelekan orang lain, padahal diri sendiri masih sangat banyak kekurangan.
Bahkan kadang kala, kejelekan diri sendiri masih lebih banyak dari pada kejelekan orang yang kita bicarakan. Kumbang di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada kelihatan.
Peringatan Allah tentang hal ini dapat dilihat pada Q.S. Al Hujuraat. 12,
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ ـ بعصا الحب أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."
Jamaah Jum'at rahimakumullah
Kebiasaan buruk ketiga adalah suka bersumpah palsu. Karena pengaruh materi dan juga akibat keserakahan manusia, maka di zaman sekarang ini timbullah bermacam-macam benda palsu.
Emas dan uang palsu, tanda tangan dan cap palsu, hasil dan rekaman palsu, bahkan namapun bisa dipalsukan untuk menghilangkan jejak. Akhirnya, karena terlalu banyak yang palsu, maka sumpahpun kini sudah dipalsukan.
Dibawa nama Tuhan kepada yang tidak benar. Dipergunakan nama Allah untuk merestui penyelewengan.
Dijunjung al-Qur'an untuk merestui penipuan. Bahkan tidak sedikit orang yang berani untuk bersumpah memperkuat posisi dalam melaksanakan tugas, padahal nyatanya dia tidak sanggup atau sengaja menyalahgunakan sumpah.
Akibat sumpah yang tidak benar itu, banyak orang yang dilaknat oleh Allah, sementara mereka sendiri tidak menyadarinya. Mereka tidak pernah merasa cukup walaupun kekayaannya melimpah, batin mereka tidak pernah merasakan kesenangan dan ketenangan, dan begitulah seterusnya.
Inilah yang menyebabkan kemelut yang berkepanjangan, problem yang tidak pernah habis-habisnya, karena manusia sudah semakin berani membawa nama Allah untuk merestui penyelewengan dan penipuan. Renungkanlah peringatan Allah dalam Q.S. Ali Imran ayat 77 berikut ini:
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا أُولبِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيمَةِ وَلَا يُرَكَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah- sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Melalui momen hijrah kali ini, marilah kita semua berupaya untuk hijrah dan berpindah, serta membebaskan diri kita, yakni bebas dari sifat dan perbuatan buruk yang telah diuraikan sebelumnya.
Setelah kita semua bebas dari belenggu sifat dan perbuatan tercela, marilah kita berupaya menemukan jalan lurus yang diridhai oleh Tuhan. Kita warisi sifat terpuji kekasih Allah, yakni Nabi Muhammad SAW. Kita amalkan sifat shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah, agar kita semua selamat di dunia, terlebih lagi di akhirat nanti. Amin ya Rabbal 'alamin!
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ, وَالشَّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَن سَيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ, وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَنَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ بقُدْسِهِ, وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَتِكَ الْمُقَرَّبِينَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُحِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَمَّا الْبَلاء وَالْوَبَاءِ وَالزَّلازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُوْرِنَا اللَّهُمَّ وَفِقْهُمْ لِمَا فِيهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ الإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا
رَبِّ الْعَالَمِينَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِينَ وَقَرَّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِبْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ, وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَرِدْكُمْ وَاسْتَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُم. وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
Link PDF Teks Khutbah Jumat 19 Juli 2024
Untuk mengunduh teks khutbah Jumat di atas, Anda dapat klik tautan di bawah ini.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 19 Juli 2024
Demikianlah paparan mengenai referensi teks khutbah Jumat 19 Juli 2024 lengkap dengan link untuk mengunduhnya (PDF). Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 12 Juli 2024: Bulan Muharram dan Anjuran Puasa Asyura
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.