Polio non-paralisis
Polio non-paralisis adalah jenis polio bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Adapun gejala polio non-paralisis antara lain:
Umumnya, gejala polio non-paralisis ini akan dialami oleh penderitanya dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari. Setelah itu, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Polio Paralisis
Sementara Polio paralisis adalah jenis polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Biasanya, gejala polio paralisis akan serupa dengan non-paralisis di minggu pertama terinfeksi. Setelah 1 minggu, beberapa gejala dari polio paralisis yang akan muncul yaitu:
Pengobatan polio
Polio dapat diketahu dengan pemeriksaan lengkap terhadap seseorang yang diduga mengalami polio.
Selain itu, dokter pada umumnya akan mengambil swab dari tenggorokan, juga mengambil sampel dari kotoran penderita untuk di tes.
Apabila gejala-gejala kelainan saraf ditemukan, penderita perlu juga dites cairan otaknya.
Penyakit polio hingga kini belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu, pengobatan baru hanya ditujukan untuk mengobati gejala dan menghindari timbulnya komplikasi yang lebih berat akibat infeksi virus polio tersebut.
Berikut ini beberapa hal yang bisa saja dilakukan untuk penanganan penyakit polio:
Baca Juga: Vaksin NOPV2 Buatan Bio Farma Siap Pulihkan Indonesia dari Polio
Penularan virus polio itu melalui percitan air liur dan kontaminasi feses, maka langkah pencegahan tentu akan mengarah pada dua hal tersebut. Berikut caranya: