Karawang, Sonora.ID - Potensi maraknya berita-berita bohong jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, semakin besar dan masif.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, mendorong dinas terkait di tiap kota dab kabupaten untuk melakukan antisipasi.
"Di tiap kota/kabupaten sudah ada unit Saber Hoax. Saya harap di jelang pilkada ini, unit tersebut langsung bekerja," ucap Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah di sela-sela kegiatan Informasi Komunikasi Publik (IKP) Fest di Kabupaten Karawang, Jumat (19/7/2024).
"Berita-berita hoaks akan semakin massif, dan sedini mungkin harus dicegah penyebarannya," tegas Ika.
Baca Juga: Hari Terakhir MPLS 2024, Pj Gubernur Jabar Datangi SMKN 1 Bandung
Lebih lanjut Ika menyebut, salah satu fungsi penting dari Jabar Saber Hoax (JSH) akan diuji. Kepiawaiannya melakukan pencegahan penyebaran berita-berita bohong harus dibuktikan.
"JSH di tiap kota/kabupaten harus sudah mulai melakukan pendeteksian dini. Harus sudah bisa mendeteksi, mengenali, atau memahami ranah-ranah mana penyebaran berita hoaks akan ada. Pilkada nanti, itu akan jadi media yang empuk bagi berita hoaks untuk berkembang," ungkap Ika.
"Jadi harus dari sekarang, bukan melakukan pencegahan di saat pilkada berjalan. Wah, kalau baru bekerja saat gelaran pilkada berlangsung, itu sudah sangat terlambat sekali," tegas Ika.
Hal ini disambut Ketua JSH Jabar Alfianto Yustinova, yang mengemukakan kesiapannya dan juga meminta tim saber hoaks di tiap kota dan kabupaten agar massif menyosialisasikan langkah cegah hoaks kepada masyarakat, dan harus dilakukan sedari dini.
"Sosialisasi langkah cegah hoaks akan terus kami lakukan dilakukan di tiap kota/kabupaten agar masyarakat lebih aware, waspada atau memahami dan tidak mudah termakan oleh berita atau informasi hoaks," tegas Alfian.
Baca Juga: IPRC Tanggapi SE Mendagri Tentang Kepala Daerah & Netralitas ASN Di Pilkada Serentak 2024
Sementara itu dalam bincang IKP Fest 2024 bertema "Penguatan Unit Saber Hoaks Daerah Jelang Pilkada Serentak 2024", Ketua Program Studi Ilmu Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (UNPAD) Mudiyati Rahmatunnisa, yang hadir sebagai pembicara memaparkan, bahwa potensi hoaks di setiap pemilu atau pilkada selalu besar, terlebih di Indonesia, termasuk Jabar dengan pengguna media sosial terbanyak.
"Sampai Januari 2024, pengguna internet di Indonesia sebanyak 185,8 juta, termasuk di dalamnya pengguna media sosial yang jumlahnya cukup banyak. Indikator ini menjadi peluang besar unuk penyebaran hoaks," papar Mudiyati.
"Jadi masyarakat itu harus terus diingatkan tentang ciri-ciri utama dari berita atau informasi hoaks agar bisa cegah dini dan informasi bohong itu tidak tersebar," ucap Mudiyati.
"Beberapa ciri utama hoaks adalah judul berita yang bombastis, selalu minta disebarkan, isi, dan judul tidak bersesuaian, kemudian selalu mencantumkan nama pesohor atau lembaga terpercaya," paparnya.
Mudiyati juga menjelaskan tentang bahaya hoaks terhadap pilkada, di antaranya bisa mendelegitimasi hasil pilkada dan mengacaukan informasi pilkada.
Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Pasangan Ridwan Kamil Dan Ono Surono Tertinggi
"Apalagi pada pilkada 2024 berita hoaks akan lebih bahaya karena menggunakan media video editan yang mudah sekali langsung dipercaya masyarakat," pungkas Mudiyati.
Diketahui, IKP Fest merupakan program rutin yang dilakukan Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jabar.
IKP Fest 2024 merupakan gelaran ke-3 kalinya untuk menyamakan persepsi bidang IKP seluruh kabupaten/kota dalam pengelolaan infomasi dan komunikasi publik.